Pengujian Hipotesis Hipotesis Metode Kerja

25

3.2.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk melihat tingkat signifikansi, yaitu hipotesis penelitian yang telah diuji dengan data sampel dapat diberlakukan atau tidak untuk populasi dan untuk menentukan apakah jawaban teoritis yang terkandung dalam pernyataan hipotesis didukung oleh fakta yang dikumpulkan dan dianalisis dalam proses pengujian data Indriantoro Supomo, 2002.

3.2.4 Hipotesis

Pengujian hipotesis untuk korelasi ini dirumuskan dengan hipotesis nol H o dan hipotesis pengganti H a , rumusan hipotesisnya sebagai berikut: Y = Kinerja Usaha Kecil Pertanian X 1 = Kesesuaian Perencanaan dengan Pelaksanaan Kegiatan Usahatani X 2 = Pengembangan Agribisnis Perdesaan X 3 = Pengembangan Keuangan Mikro X 4 = Penilaian terhadap Pendampingan a. Kesesuaian Perencanaan dengan Pelaksanaan Kegiatan Usahatani, Pengembangan Agribisnis Perdesaan, Pengembangan Keuangan Mikro, dan Penilaian terhadap Pendampingan, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Usaha Kecil Pertanian. Ho :  1 ,  2 ,  3 ,  4  0, menunjukkan bahwa Kesesuaian Perencanaan dengan Pelaksanaan Kegiatan Usahatani X 1 , Pengembangan Agribisnis Perdesaan X 2 , dan Pengembangan Keuangan Mikro X 3 dan Penilaian terhadap Pendampingan X 4 , secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Usaha Kecil Pertanian Y. Ha :  1 ,  2 ,  3 ,  4 0, menunjukkan bahwa Kesesuaian Perencanaan dengan Pelaksanaan Kegiatan Usahatani X 1 , Pengembangan Agribisnis Perdesaan X 2 , dan Pengembangan Keuangan Mikro X 3 dan Penilaian terhadap Pendampingan X 4 , secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Usaha Kecil Pertanian Y. 26 b. Kesesuaian Perencanaan dengan Pelaksanaan Kegiatan Usahatani, Pengembangan Agribisnis Perdesaan, Pengembangan Keuangan Mikro, dan Penilaian terhadap Pendampingan, secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Usaha Kecil Pertanian. Ho 1 :  1 ,  2 ,  3 ,  4  0, menunjukkan bahwa Kesesuaian Perencanaan dengan Pelaksanaan Kegiatan Usahatani X 1 , Pengembangan Agribisnis Perdesaan X 2 , dan Pengembangan Keuangan Mikro X 3 dan Penilaian terhadap Pendampingan X 4 , secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Usaha Kecil Pertanian Y. Ha 1 :  1 ,  2 ,  3 ,  4 0, menunjukkan bahwa Kesesuaian Perencanaan dengan Pelaksanaan Kegiatan Usahatani X 1 , Pengembangan Agribisnis Perdesaan X 2 , dan Pengembangan Keuangan Mikro X 3 dan Penilaian terhadap Pendampingan X 4 , secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Usaha Kecil Pertanian Y. Pengujian Secara Simultan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan atau secara keseluruhan yaitu pada uji hipotesis pertama. Untuk menghitung nilai F hitung digunakan rumus : n – k – 1 R 2 F hitung = k 1 - R 2 Keterangan : n = jumlah sampel k = jumlah variabel independent variabel bebas R 2 = koefisien determinasi 27 Hasil perhitungan F hitung kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat keyakinan 95  = 0,05 Riduwan Kuncoro, 2008 dengan kriteria keputusan seagai berikut : - Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima signifikan - Jika F hitung  F tabel , maka H diterima dan H a ditolak tidak signifikan Pengujian Secara Parsial Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing- masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen Riduwan Kuncoro, 2008 dan untuk menghitung nilai t hitung digunakan rumus:  i t hitung = S  i Keterangan :  i = koefisien regresi variabel independen ke-i S  i = Standar Error dari variabel independen ke-i Dari perhitungan tersebut maka selanjutnya membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel pada tingkat kepercayaan 95  = 0,05, dengan kriteria sebagai berikut : - Jika –t tabel ≤ t hitung  t tabel , maka H diterima dan H a ditolak - Jika t hitung –t tabel atau t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima Pengujian Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai kontribusi atau ikut menentukan variabel Y, biasanya dinyatakan dalam presentase Riduwan Kuncoro, 2008. Adapun rumus analisis koefisien determinasi yang digunakan sebagai berikut : KD = R 2  100 Keterangan : KD = nilai koefisien determinasi R² = nilai koefisien korelasi Nilai R 2 berada antara 0 dan 1. Semakin mendekati nilai 1 atau 100 maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 28

3.3 Aspek Kajian