Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

8 ruang dengan suhu mulut suhu tubuh. Komponen asam lemak kakao merupakan fase kontinyu triasilgrliserol primer 1,3-disaturated-2-oleogliserol, dengan posisi ikatan: 1.3-dipalmitoil-2-oleogliserol POP, 1-palmitoil-2-oleoil-3- stearoilgliserol POS dan 1,3-distearoil-2-oleoilgliserol SOS dan sejumlah kecil asam lemak mono- dan di-asilgliserida, lemak polar, asam lemak bebas dan komponen larut lemak Chaiseri dan Dimick dalam Afoakwa,2008 Komposisi trigliserida lemak kakao dari beberapa negara di dunia disebut- kan oleh Shukla 2005 seperti pada Tabel 2.1 Lemak kakao Malaysia mengan- dung trigliserida tidak jenuh tunggal paling tinggi. Lemak kakao asal Brasil mengandung trigliserida tak jenuh tunggal paling rendah sedangkan trigliserida tak jenuh lainnya pada level paling tinggi. Lemak kakao dari India dan Sri Lanka memiliki sifat fisik mendekati lemak kakao dari Malaysia dalam hal kekerasan dan komposisi triasilgliserol. Tabel 2.1 Komposisi Trigiserida beberapa lemak kakao wt TAG Ghana India Brazil Ivory Coast Malaysia Sri Lanka Nigeria Trisaturated PPS 0.3 0.6 Trace 0.3 0.8 - 0.3 PSS 0.4 0.5 Trace 0.3 0.5 1.9 0.5 Total 0.7 1.1 Trace 0.6 1.3 1.9 0.8 Mono Unsaturated POS 40.1 39.4 33.7 39.0 40.4 40.2 40.5 SOS 27.5 29.3 23.8 27.1 31.0 31.2 28.8 POP 15.3 15.2 13.6 15.2 15.1 14.8 15.5 SOA 1.1 1.3 0.8 1.3 1.0 1.0 1.0 Total 84.0 85.2 71.9 82.6 87.5 87.2 85.8 Diunsaturated PLiP 2.5 2.0 2.8 2.7 1.8 2.5 2.2 POO 2.1 1.9 6.2 2.7 1.5 2.3 1.7 PLiS 3.6 3.1 3.8 3.6 3.0 1.4 3.5 SOO 3.8 3.3 9.5 4.1 2.7 3.9 3.0 SLiS 2.0 1.7 1.8 1.9 1.4 - 1.8 AOO - 0.8 - 0.5 0.5 - 0.5 Total 14.0 12.8 24.1 15.5 10.9 10.1 12.7 Polyunsaturated PLiO 0.6 0.5 1.5 0.8 0.3 0.8 0.4 OOO 0.4 Trace 1.0 Trace - - Trace SLiO 0.3 - 1.2 0.5 Trace - 0.3 ALiO - 0.4 - - - - - LiOO - - 0.3 - - - - Total 1.3 0.9 4.0 1.3 0.3 0.8 0.7 Sumber: Shukla. 2005. P: palmitat.; S : sterarat.; O : oleat.; A : arakidonat.; Li:linoleat. 9 Kandungan lemak padat solid fat conten beberapa sampel lemak kakao oleh Shukla 2005, yang dihitung sebagai berat diuji dengan Pulsed NMR BS684 method tempering 40 jam, 26 ⁰C disajikan pada Gambar 2.1. Berdasarkan Gambar 2.1 tersebut diketahui bahwa lemak kakao dari daerah tropis Asia India, Malaysia dan Srilanka memiliki grafik SFC yang lebih tinggi dibandingkan dengan Afrika Barat Nigeria, Ivory Coast Nigeria dan Amerika Selatan Brazil. Hal ini menunjukkan bahwa lemak kakao daerah tropis Asia lebih keras pada suhu yang sama dan ini menunjukkan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Namun demikian, karakter lemak kakao tetap mudah meleleh di suhu tubuh manusia, yang mana ditunjukkan pada suhu 35 ⁰C, SFC lemak kakao sudah mendekati nol, atau leleh sempurna. Gambar 2.1 Kandungan lemak pada lemak kakao wt Shukla, 2005

B. Dekstrin

Beberapa pati dimodifikasi agar mendapatkan karakter yang diinginkan seperti meningkatkan stabililitas terhadap panas, meningkatkan kelarutan, keta- hanan terhadap asam atau basa, dan sebagainya. Pada penelitian ini digunakan dekstrin roasted starch dengan INS No. 1400. Dekstrin digunakan sebagai pengental, penstabil koloid, pengikat, dan agensia untuk menurunkan tegangan