Kerangka Pemikiran METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesa. Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk kompensasi maupun hubungan. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala- gejala yang menjadi objek permasalahan. Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran dapat meyakinkan sesama ilmuan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Kerangka pemikiran konseptual, penelitian ini dimulai dari persaingan diantara lembaga keuangan syariah. Persaingan tersebut berupa persaingan dalam memasarkan produknya juga dalam upaya menarik dan mempertahankan nasabah yang telah dimiliki. Bank terus berupaya untuk memanjakan nasabahnya dengan memberikan produk dan layanan yang mudah untuk melakukan transaksi perbankan. Persaingan antar bank syariah dalam menarik dan mendapatkan nasabah juga terjadi pada produk tabungan. Saat ini dapat dikatakan bahwa bank di Indonesia yang terdiri dari bank konvensional, bank asing, bank syariah dan sebagainya yang memiliki produk tabungan yang mirip satu sama lain baik dari sisi produk, fitur, fasilitas dan pelayanan yang diberikan namun, yang membedakan bank syariah dengan bank lainnya yaitu terletak pada akad, imbalan yang diberikan dan sasaran pembiayaan. Di sekitar kawasan Bank Muamalat Cabang Bogor terdapat beberapa bank yang diposisikan sebagai pesaing yaitu BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, BTN Syariah, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Danamon, BCA, Bank Niaga dan BII Setiap bank dituntut untuk aktif dan kompetitif, sehingga dapat kreatif dalam menetapkan prosedur pelayanan yang disukai oleh nasabah. Menjadikan nasabah loyal terhadap bank tersebut, maka diperlukan faktor- faktor pelayanan yang paling penting sehingga akan efektif dan efisien dalam menetapkan suatu prosedur tertentu. Pelayanan yang diberikan BMI Cabang Bogor kepada nasabah Tabungan Ummat dilihat dari segi dimensi kualitas jasa yaitu reliability, tangible, responsiveness, assurance, empathy. Mereduksi atribut-atribut dari setiap dimensi kualitas jasa yang terbentuk terhadap loyalitas nasabah, dalam penelitian ini digunakan Analisis Faktor yaitu Analisis Komponen Utama. Selanjutnya penelitian ini menggunakan alat Analisis Diskriminan untuk mempengaruhi variabel bebas layanan bank apa saja yang berpengaruh terhadap variabel terikat loyalitas, apakah dimensi kualitas jasa yang ada mempengaruhi repeat customer, clients atau advocates . Loyalitas nasabah dapat di ukur berdasarkan perilaku nasabah yang repeat customer, client atau advocates alat analisis yang digunakan yaitu Analisis Deskriptif begitu juga untuk mengetahi karakteristik yang berbeda- beda dari nasabah Tabungan Ummat. Gambaran kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian