14
2.3. Komposisi Kimia Sel Ganggang
Lipid dan asam lemak merupakan unsur pokok bagi semua tanaman, yang berfungsi sebagai komponen membran, cadangan, metabolit dan sumber energi.
Lemak tersusun atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Angka dan Suhartono 2000 melaporkan bahwa lipid ganggang Spirulina memiliki kandungan asam
lemak tak jenuh berupa asam linoleat sebesar 20 total lipid. Jenis-jenis gula yang menyusun karbohidrat Spirulina yaitu ramnosa 19, glukan 1.5, silitol
berfosfor 2.5, glukosamin dan asam muramat 2, glikogen 0.5 serta asam sialat 0.5.
Becker 1994 menyatakan bahwa kandungan lipid rata-rata berbagai ganggang bervariasi antara 1 dan 40, dan pada kondisi tertentu bisa mencapai
85 dari bobot kering. Lipid ganggang tersusun atas gliserol dan asam lemak dengan jumlah karbon pada rentang C12-C22. Ganggang eukariotik berisi asam
lemak jenuh dan tak jenuh dengan trigliserida mencapai 80 total lipid. Pruvost et al.
2009 menambahkan bahwa kandungan total lipid Neochloris oleoabundans
cukup tinggi 23 dari bobot kering, produktivitas total lipid tertinggi yaitu 3,8 g m
-2
hari ketika unsur mineral tidak terbatas. Komposisi kimia sel pada ganggang pada dasarnya terdiri atas protein larut, karbohidrat, lipid atau
asam lemak dan asam amino. Komposisi kimia beberapa ganggang mikro dalam persen bobot kering dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Kimia Ganggang Mikro
Ganggang Komposisi kimia bobot kering
Protein Karbohidrat
Lemak Asam
nukleat Scenedesmus obliquus
50-56 10-17
12-14 3-6
Chlamydomonas rheinhardii 48
17 21
Chlorella vulgaris 51-58
12-17 14-22
4-5 Chlorella pyrenoidosa
57 26
2 Dunaliella salina
57 32
6 Tetraselmis maculata
52 15
3 Porphyridium cruentum
28-39 40-57
9-14 Spirulina platensis
46-63 8-14
4-9 2-5
Spirulina maxima 60-71
13-16 6-7
3-4.5
Sumber: Becker 1994 Becker 1994 menemukan bahwa pada kondisi optimum, Dunaliella
mampu mengakumulasi 40 gliserol dari total biomassa, atau berkisar 16 g gliserol m
-2
hari. Eksperimen jangka panjang Dunaliella pada skala massal
15 menunjukkan bahwa produksi rata-rata gliserol mencapai 4,5 g m
-2
hari dengan salinitas 3,5 M. Setiap jenis ganggang mikro menghasilkan produksi total lipid
yang bervariasi sesuai dengan sistem metabolisme atau kondisi fisik lingkungan yang berlangsung. Kandungan total lipid beberapa kelas ganggang diperlihatkan
pada Tabel 2. Tabel 2. Kadar Lipid Beberapa Kelas Ganggang
Kelas ganggang Total lipid
bobot kering
Kandungan total lipid Hidrokarbon
bobot kering
Lipid netral
Gliko- lipid
Phospho- lipid
Chlorophyceae 1-70
21-66 6-62
17-53 0,03-1,00
Chrysophyceae 12-72
Rhodophyceae 41-58
42-59 Cyanophyceae
2-23 11-68
12-41 16-50
0,005-0,60 Euglenophyceae
17 Bacillariophyceae
1-39 14-60
13-44 10-47
0,20-0,70 Sumber: Borowitzka dan Borowitzka 1988
Sel ganggang mikro tidak hanya mengandung lipid tetapi juga unsur penting laninnya. Arad dan Spharim 1998 menyatakan bahwa Spirulina,
Chlorella , Dunaliella, dan Scenedesmus mengandung protein yang tinggi.
Chlorella mengandung protein sebesar 50 atau lebih, dan Spirulina
mengandung total protein yang mencapai 70 dari biomassanya. McKinney 2004 melaporkan bahwa hasil uji massa sel ganggang mengandung 45-50
karbon pada fraksi organiknya dan hidrogen berkisar 6.8-9. Kandungan nitrogen menunjukkan variasi yang besar, dari 2-11. Unsur utama lainnya, oksigen, rata-
rata 32-37.
2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ganggang