Produksi Total Lipid dari Biomassa Kering Ganggang Mikro

36 Dari hasil penelitian laboratorium, Syahri 2010 memperoleh produksi rata-rata biomassa tertinggi dari isolat ICBB 9013 pada media standar yaitu mencapai 0,19 gL tanpa penambahan konsentrasi CO 2 . Hasil penelitian ini menunjukkan produksi rata-rata biomassa dari seluruh ganggang mikro mencapai 0.27 gL. Perbedaan ini mencerminkan produksi biomassa rata-rata pada kultivasi skala lapang lebih besar 40 daripada skala labotaorium. Yoo et al. 2010 menemukan bahwa ganggang mikro Botryococcus braunii, Chlorella vulgaris, dan Scenedesmus sp. yang diinokulasi dengan 10 CO 2 menghasilkan biomassa kering, masing-masing 26,55 ± 7,66; 104,76 ± 10,73; dan 217,50 ± 11,24 mg L -1 hari. Berdasarkan Tabel 8, nilai OD pada hari ke-0 bervariasi pada setiap isolat ganggang mikro. Kondisi ini disebabkan penetapan OD hari ke-0 dan jumlah biakan yang ditambahkan bergantung pada nilai OD panen sebelumnya. Secara keseluruhan, nilai OD awal tinggi menghasilkan nilai OD tinggi pada saat panen. Sutomo 2005 menyatakan bahwa biakan ganggang mikro Chaetoceros gracilis dengan kepadatan awal 100 dan 1000 selml kurang efektif karena tidak dapat memberikan kepadatan maksimum yang lebih tinggi. Kepadatan awal yang dapat menghasilkan puncak kepadatan tertinggi 1.317.000 selml dalam 7 hari adalah 10.000 selml.

4.4. Produksi Total Lipid dari Biomassa Kering Ganggang Mikro

Pertumbuhan ganggang mikro dipengaruhi berbagai faktor lingkungan fisiologis seperti intensitas cahaya, suhu, dan unsur hara. Dalam penelitian ini konsentrasi media yang digunakan untuk kultivasi ganggang mikro pada skala lapang yaitu media yang memberikan laju pertumbuhan yang optimum pada skala laboratorium. Produksi biomassa ganggang mikro ditujukan untuk mendapatkan persen total lipid. Produksi total lipid dari keempat isolat gang mikro disajikan pada Gambar 7. 37 Gambar 7. Produksi lipid ganggang mikro setelah kultivasi skala lapang. Dari Gambar 7, Ganggang mikro ICBB 9111 dengan media standar M4 memiliki total lipid tertinggi sebesar 11 pada panen kedua dan terendah 6 pada panen pertama. Ganggang mikro isolat ICBB 9112 dengan konsentrasi media 0,75 M4 memproduksi lipid total tertinggi sebesar 28 pada panen kedua dan terendah 10 pada panen pertama. Ganggang mikro isolat ICBB 9114 dengan media 0,75 kali M4 menunjukkan produksi lipid tertinggi pada panen pertama sebesar 32 dan terendah 20 pada panen kedua. Ganggang mikro ICBB 9113 dengan media M4 memproduksi total lipid hanya sebesar 4 pada panen ketiga dan terendah sebesar 2 pada panen kedua. Secara keseluruhan ganggang mikro isolat ICBB 9114 dengan media 0,75 M4 menghasilkan produksi total lipid tertinggi. Produksi lipid terendah dihasilkan ganggang mikro isolat ICBB 9113 dengan media M4. Lipid ganggang mikro disajikan pada Gambar 8. Gambar 8. Produksi lipid ganggang mikro. 6 10 32 3 11 28 20 2 9 18 26 4 0.0

5.0 10.0

15.0 20.0

25.0 30.0

35.0 ICBB 9111 ICBB 9112 ICBB 9114 ICBB 9113 P r o d u k si to tal l ip id w w Isolat Ganggang Mikro panen 1 panen 2 panen 3 38 Produksi total lipid setiap isolat ganggang mikro bervariasi. Becker 1994 menyatakan bahwa kondisi lingkungan dan biakan sangat mempengaruhi produksi lipid ganggang mikro, khususnya Chlorophyceae. Xin et al. 2010 menemukan bahwa produksi lipid tertinggi ganggang mikro air tawar Scenedesmus sp LX1 tercapai pada suhu 20 o C, dan pada suhu 25 o C dan 30 o C cukup tinggi masing- masing 31 dan 50. Selain itu, besarnya kandungan lipid ganggang mikro bergantung pada jenis ganggang mikro Chen et al., 2010. Syahri 2009 menemukan bahwa total lipid tertinggi dicapai pada konsentrasi hara rendah yaitu 10 mM sumber nitrogen KNO 3 dan 0,10 mM sumber fosfor KH 2 PO 4 .

4.5. Produksi Kadar Gula Total