Metode Produksi Biomassa Ganggang Mikro pada Skala Lapang

18 baku pembuatan bahan bakar nabati bioenergi. Hossain et al. 2008 menyatakan bahwa ganggang mikro merupakan sumber cadangan biodisel tertinggi. Ganggang mikro menghasilkan minyak 25 kali lebih besar dari kacang kedelai dan 7-31 kali lebih besar dari minyak kelapa sawit. Produksi minyak dari beberapa jenis ganggang mikro disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Produksi Minyak Beberapa Jenis Ganggang Mikro Jenis Ganggang Mikro Minyak bobot kering Botryococcus braunii 25-75 Chlorella sp. 28-32 Crypthecodinium cohnii 20 Cylindrotheca sp. 16-37 Dunaliella primolecta 23 Isochrysis sp. 25-33 Nannochloris sp. 20-35 Nannochloropsis sp. 31-68 Neochloris oleoabundants 35-54 Nitzschia sp. 45-47 Phaeodactylum tricornutum 20-30 Schizochytrium sp. 50-77 Tetraselmis sueica 15-23 Sumber: Chisti 2007

2.6. Metode Produksi Biomassa Ganggang Mikro pada Skala Lapang

Produksi biomassa dalam skala lapang memerlukan metode yang tepat agar hasil yang dicapai maksimum. Ada 2 metode yang dikenal dalam produksi biomassa ganggang mikro dalam skala lapang yaitu: kolam raceways dan fotobioreaktor. Informasi kedua metode ini disarikan dari laporan Chisti 2007. Sebuah kolam raceway dibuat dari saluran resirkulasi rangkaian tertutup, yang biasanya mempunyai kedalaman 0,3 m. Pencampuran dan sirkulasi diperoleh dari suatu roda penggerak seperti turbin. Aliran diarahkan di sekitar cekungan, yang ditempatkan di saluran aliran. Sepanjang hari, biakan diberikan makanan secara kontinu di depan roda penggerak. Biakan dipanen di belakang roda penggerak pada akhir rangkaian sirkulasi. Roda penggerak beroperasi sepanjang waktu untuk mencegah sedimentasi pengendapan. Desain tampak depan sebuah kolam raceway disajikan pada Gambar 1. 19 Gambar 1. Tampak depan kolam raceway Sumber: Chisti, 2007. Pada raceway, pendinginan diperoleh melalui penguapan. Suhu berfluktuasi seiring dengan siklus harian dan musiman. Sistem raceway dapat memanfaatkan karbon dioksida lebih efisien daripada fotobioreaktor. Produktivitas dipengaruhi oleh kontaminasi ganggang yang tidak diinginkan dan organisme pemakan ganggang. Konsentrasi biomassa masih rendah karena campuran nutrisi pada sistem raceways sedikit dan tidak dapat bertahan pada zona optik yang gelap. Metode raceway dianggap lebih ekonomis dibandingkan fotobioreaktor, karena membutuhkan sedikit biaya untuk membangun dan mengoperasikannya. Metode ini memiliki produktivitas biomassa lebih rendah dibandingkan fotobioreaktor. Pada dasarnya, kultur ganggang mikro dapat berlangsung pada sistem fotobioreaktor, untuk jangka waktu yang lama. Sebuah fotobioreaktor tubular terdiri atas sebuah larikan lurus berupa tabung transparan yang terbuat dari plastik atau kaca. Larikan tubular, atau kolektor surya, adalah ruang dimana sinar matahari ditangkap. Tabung kolektor surya umumnya berdiameter 0,1 m atau kurang. Diameter tabung terbatas karena cahaya tidak bisa menembus terlalu dalam ke biakan yang padat. Media ganggang mikro dialirkan dari reservoir yaitu 20 kolom degassing ke kolektor surya dan kembali ke reservoir. Sebuah desain fotobioreaktor disajikan pada Gambar 2. a b Gambar 2. Fotobioreaktor di Pusat Produksi Ganggang Algomed, Klötze, Jerman Sumber: Santosa, 2010, tidak dipublikasikan. Fotobioreaktor memerlukan pendinginan sepanjang hari. Pengendalian suhu sangat dibutuhkan pada malam hari, sehingga kehilangan biomassa dapat diperkecil. Tabung luar fotobioreaktor didinginkan dengan menggunakan pengatur suhu. Kumparan pengatur suhu ditempatkan pada kolom degassing. 21 Tabel 4 menunjukkan perbedaan antara metode fotobioreaktor dan raceway pada produksi biomassa ganggang mikro, pada tingkat produksi 100 ton biomassa per tahun. Kedua metode tersebut membutuhkan karbon dioksida dalam jumlah yang sama. Kehilangan CO 2 ke atmosfer pada kedua sistem tersebut diabaikan. Fotobireaktor menghasilkan minyak lebih besar per hektar daripada kolam raceway. Hal ini dikarenakan produktivitas biomasssa volumetrik dari fotobioreaktor 13 kali lipat lebih besar dibandingkan kolam raceway. Tabel 4. Perbedaan Produksi antara Metode Raceway dan Fototobireaktor Sumber: Chisti 2007 Keterangan: a berdasarkan fasilitas area. b berdasarkan area kolam aktual. c berdasarkan area proyek tabung fotobioreaktor. d berdasarkan 70 dari bobot minyak dalam biomassa. e berdasarkan 30 dari bobot minyak dalam biomassa. Variabel Fotobioreaktor Raceway ponds Produksi Biomassa tahunan kg 100.000 100.000 Produksi volumetrik kg m -3 hari 1,535 0,117 Produktivitas areal kg m -2 hari 0,048 a 0,072 c 0,035 b Konsentrasi biomassa dalam broth kg m -3 4,00 0,14 Kebutuhan lahan m -2 5.681 7.828 Hasil minyak m 3 ha -1 136,9 d 58,7 e 99,4 d 42,6 e Konsumsi CO 2 per tahun kg 183,333 183,333 Jumlah unit 6 8 22 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian