4. Membuat anggaran biaya tenaga kerja manufaktur langsung. 5. Membuat anggaran biaya overhead manufaktur.
6. Membuat anggaran persediaan akhir. 7. Membuat anggaran harga pokok penjualan.
8. Membuat anggaran biaya non manufaktur. 9. Membuat laporan laba rugi yang dianggarkan.
2.6. Hubungan Perencanaan dan Pengendalian
Perencanaan Strategis Pengendalian
Tujuan Jangka Panjang Tujuan Jangka Pendek
Rencana Kerja Jangka Pendek Anggaran Induk Master Budget
Pelaksanaan Kerja Transaksi Bisnis
Klasifikasi Laporan Hasil Kerja
Laporan Keuangan - Neraca
- Laba Rugi - Arus Kas
Evaluasi Kinerja : Hasil Kerja Versus Anggaran
Varians Analisis Varians
Umpan Balik Tindakan Koreksi
Gambar 4. Hubungan perencanaan dan pengendalian Prawironegoro dan Purwanto,2008
Perencanaan melihat ke depan, dengan menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran dan tujuan suatu organisasi.
Sedangkan pengendalian melihat ke belakang, dengan menilai hasil kerja dan membandingkannya dengan rencana yang telah ditetapkan. Hasil
perbandingan ini menghasilkan varians. Varians harus dianalisis dan dicari sebabnya kemudian digunakan untuk memperbaiki perencanaan, anggaran,
dan pelaksanaan pengendalian. Pengukuran kinerja dengan menggunakan varians. Manajer
menggunakan analisis varians untuk mengevaluasi kinerja bawahan, dua hal yang dievaluasi, yaitu Horngren et al., 2008 :
a. efektivitas : tingkat pencapaian tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. efisiensi : jumlah relatif input yang digunakan untuk mencapai tingkat output tertentu.
2.7. Analisis Varians
Varians atau selisih adalah perbedaan antara suatu rencana atau target dan suatu hasil Witjaksono, 2006. Varians memberikan indikasi atau
suatu peringatan bahwa operasi tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Dalam realitas hasil aktual kerap berbeda dengan yang telah
direncanakan, bahkan dalam proses atau perjalanan pun senantiasa ditemui penyimpangan baik bersifat minor atau bahkan mayor bila tidak ditindak-
lanjuti dengan seksama dapat menggagalkan keseluruhan rencana. Selisih tersebut dapat disebabkan oleh volume unit yang tidak sesuai
dengan anggaran, tetapi dapat juga karena harga atau tarif per unit yang tidak sama dengan anggaran Nafarin, 2007. Untuk itu manajer
memerlukan analisis yang tajam dengan menggunakan analisis varians selisih.
Analisis varians adalah melakukan dekomposisi atas perbedaan- perbedaan antara biaya aktual dan rencana menjadi jumlah-jumlah yang
terkait pada suatu realitas dan rencana Witjaksono, 2006. Jika biaya standar lebih besar daripada biaya aktual, maka melahirkan
varians yang menguntungkan favorable variance, dan sebaliknya jika
biaya standar lebih kecil daripada biaya aktual, maka melahirkan varians yang tidak menguntungkan unfavorable variance Prawironegoro dan
Purwanto, 2008. Varians yang menguntungkan favorable variance ditunjukkan
dengan huruf F, yang memiliki pengaruh meningkatkan laba operasi relatif terhadap jumlah yang dianggarkan. Untuk pos pendapatan, F berarti
pendapatan aktual melebihi pendapatan yang dianggarkan. Untuk pos biaya, F berarti biaya aktual lebih kecil dari biaya yang dianggarkan.
Varians yang tidak menguntungkan unfavorable variance ditunjukkan dengan huruf U, yang memiliki pengaruh menurunkan laba operasi relatif
terhadap jumlah yang dianggarkan. Akuntan internal dapat mengadakan perhitungan varians dan
menganalisisnya, kemudian disajikan kepada manajemen untuk meneliti sebab terjadi varians. Jika nilai varians besar perlu diadakan penelitian,
tetapi jika nilai kecil kurang perlu diadakan penelitian. Keputusan untuk meneliti varians tergantung manfaat yang diperolehnya dan pengorbanan
yang dilakukan benefit cost ratio analysis. Analisis varians dapat dilakukan dengan menggunakan dua model
dengan teknik perhitungan sebagai berikut Horngren et al., 2008 : 1. Varians harga atau varians tarif price variance or rate variance
Harga standar – Harga aktual x Kapasitas aktual 2. Varians efisiensi efficiency variances
Kapasitas standar – Kapasitas aktual x Harga standar Menurut Shim and Siegel 2000, kegunaan analisis varians adalah :
- Membantu penetapan biaya persediaan. - Membantu penetapan keputusan.
- Menjual formulasi harga berdasarkan biaya yang seharusnya. - Membantu koordinasi dengan membuat semua departemen berfokus
pada sasaran yang sama. - Menetapkan dan mengevaluasi tujuan divisional.
- Memungkinkan pengendalian biaya dan evaluasi kinerja dengan membandingkan angka-angka aktual dengan yang dianggarkan.
Tujuan pengendalian biaya yang serendah mungkin berdasarkan standar kualitas yang telah ditetapkan.
- Mengidentifikasi bidang-bidang masalah melalui prinsip manajemen by exception.
- Menunjukkan adanya kinerja yang kurang baik sehingga langkah perbaikan dapat dilakukan.
- Membantu memotivasi karyawan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
- Memudahkan komunikasi dalam organisasi, seperti antara manajemen puncak dan penyelia.
- Membantu perencanaan dengan meramalkan kebutuhan. - Menetapkan penawaran harga kontrak.
Namun, penetapan biaya standar juga memiliki beberapa kekurangan, seperti adanya kemungkinan bias dalam menetapkan standar dan pengaruh
disfungsional dalam menetapkan norma dan standar yang kurang tepat. Jika suatu varians memiliki beberapa sebab, maka masing-masing harus
disebutkan.
2.8. Batas Pengendalian