STANDAR KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN

d. Mampu mengembangkan diri secara terus menerus sebagai pendidik yang dicirikan keinginan melatih diri dalam memanfaatkan berbagai kegiatan yang menunjang pengembangan profesi keguruan, melakukan berbagai kegiatan yang memupuk kebiasaan membaca dan menulis, mengembangkan dan menyelenggarakan kegiatan yang menunjang profesi guru e. Mampu menilai kinerjanya sendiri yang dikaitkan dalam pencapaian utuh pendidikan yang dicirikan antara lain: mengkaji strategi berfikir reflektif untuk melakukan penilaian kinerja sendiri, memecahkan masalah dan meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pendidikan, membiasakan diri menilai kinerjanya sendiri dan melakukan refleksi untuk perbaikan di masa depan, dan menindaklanjuti hasil penilaian kinerjanya untuk kepentingan peserta didik f. Mampu meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas, dan riset lainnya g. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang tua peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat dalam program pembelajaran khususnya dan peningkatan kualitas pendidikan umumnya, bersikap inovatif, adaptif, dan kritis terhadap lingkungan.

E. STANDAR KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU

Berdasarkan permendiknas nomor 16 tahun 2007 , standar kompetensi kepribadian guru mencakup lima hal, yaitu: 1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional indonesia. a. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat- istiadat, daerah asal, dan gender. b. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional indonesia yang beragam. 2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. a. Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi b. Berperilaku yang mencerminkan ketaqwaan dan akhlak mulia c. Berperilaku yang dapat diteladan oleh peserta didikk dan anggota masyarakat di sekitarnya 3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa a. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa 4. Menunjukkan etos kerja, bertanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri a. Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi b. Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri c. Bekerja mandiri secara profesional 5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru a. Memahami kode etik profesi guru b. Menerapkan kode etik profesi guru c. Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru

F. UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN

Kepribadian guru pada saat ini dianggap “kurang hidup”. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kepribadian guru yang “kurang hidup” saat ini, antara lain: 1. Proses rekrutmen guru yang mengedepankan kemampuan teknis hardskill tanpa memperhatikan kemampuan non teknis softskill seperti kemampuan memanajemen diri dan orang lain malahan tidak sedikit lembaga pendidikan merekrut guru dengan tidak memperhatikan kedua keterampilan tersebut 2. Pendidikan dan pelatihan guru yang menekankan pada kemampuan guru menguasai kurikulum 3. Tidak dipahaminya profesi guru sebagai profesi panggilan hidup call to teach, artinya guru merupakan pekerjaan yang membantu mengembangkan orang lain dan mengembangkan guru tersebut sebagai pribadi. Berkaitan dengan masalah tersebut maka dalam perekrutan tenaga guru hendaknya juga memperhatikan kemampuan non teknis softskill yang terkait dengan aspek kepribadian guru. Selain itu juga perlu pemahaman yang lebih mendalam mengenai profesi guru. Profesi guru harus dipahami sebagai panggilan hidup karena tidak hanya kemampuan teknis saja akan tetapi juga kemampuan non teknis perlu ditekankan. Selain itu dalam pelatihan-pelatihan yang dilakukan untuk guru tidak hanya menekankan aspek materi, akan tetapi juga menekankan aspek kepribadian.

BAB III KOMPETENSI SOSIAL