2. Guru adalah pendidik profesional yang bertugas untuk mengembangkan kepribadian siswa atau sekarang lebih dikenal dengan karakter siswa. Penguasaan kompetensi
kepribadian yang memadai dari seorang guru akan sangat membantu upaya pengembangan karakter siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa di-
gugu dipercaya dan ditiru, secara psikologis anak cenderung akan merasa yakin dengan apa yang sedang dibelajarkan gurunya. Misalkan, ketika guru hendak
membelajarkan tentang kasih sayang kepada siswanya, tetapi di sisi lain secara disadari atau biasanya tanpa disadari, gurunya sendiri malah cenderung bersikap
tidak senonoh, mudah marah dan sering bertindak kasar, maka yang akan melekat pada siswanya bukanlah sikap kasih sayang, melainkan sikap tidak senonoh itulah
yang lebih berkesan dan tertanam dalam sistem pikiran dan keyakinan siswanya.
3. Di masyarakat, kepribadian guru masih dianggap hal sensitif dibandingkan dengan kompetensi pedagogik atau profesional. Apabila ada seorang guru melakukan
tindakan tercela, atau pelanggaran norma-norma yang berlaku di masyarakat, pada umumnya masyarakat cenderung akan cepat mereaksi. Hal ini tentu dapat berakibat
terhadap merosotnya wibawa guru yang bersangkutan dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi sekolah, tempat dia bekerja.
4. Bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru berpengaruh terhadap perkembangan belajar dan kepribadian siswa. Studi kuantitatif yang
dilakukan Pangky Irawan 2010 membuktikan bahwa kompetensi kepribadian guru memiliki hubungan erat dan signifikan dengan motivasi berprestasi siswa.
Sementara studi kualitatif yang dilakukan Sri Rahayu 2008 menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru memiliki kontribusi terhadap kondisi moral siswa.
Hasil studi lain membuktikan tampilan kepribadian guru akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
Iis Holidah, 2010
C. MACAM-MACAM KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Dalam hal ini guru harus pasti beragama dan taat dalam menjalankan
ibadahnya. Contoh : seorang guru laki-laki yang beragama islam pada hari jumat melaksanakan ibadah salat jumat ditempat dia tinggal.
2. Percaya kepada diri sendiri Guru memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang lain. Oleh karena itu
dikembangkan rasa percaya diri sendiri tanggung jawab bahwa ia memiliki potensi besar dalam bidang keguruan dan mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan
yang dihadapi. Contoh : seorang guru yang telah mengikuti penataan tentang metode CBSA berani untuk menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar dikelas.
3. Tenggang rasa dan toleran Guru senantiasa berharap dengan komunitas yang berbeda dan berbagai
keunikan dari peserta didik dan masyarakat, maka guru perlu mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam menyikapi perbedaan yang ditemuinya dalam
bertransaksi dengan peserta didik maupun masyarakat. Contoh : dalam situasi belajar mengajar dikelas guru mengembangkan metode diskusi dalam mata pelajaran
tertentu dan memberikan kesempatan kepada murid untuk menyampaikan pendapat yang berbeda.
4. Bersikap terbuka dan demokratis Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan
budaya berpikir kritis di masyarakat., selalu menerima dalam perbedaan pendapat. Maka dituntut seorang guru untuk bersikap demokratis dalam mengeluarkan dan
menerima gagasan-gagasan mengenai permasalahan yang ada disekitar sehingga guru menjadi terbuka dan tidak menutup diri dari hal-hal yang berada diluar dirinya.
Contoh : seorang guru berperan sebagai moderator dalam acara diskusi.
5. Sabar dalam menjalani profesi keguruannya Menjadi guru yang baik tidak semudah membalik telapak tangan, hal ini
menuntut kesabaran dalam mencapainya. Contoh : seorang guru memberikan materi pelajaran IPA kepada murid dikelas melalui kegiatan tatap muka membimbing murid
untuk melakukan percobaan laboratorium.
6. Mengembangkan diri bagi kemajuan profesional Guru mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan, baik
dalam bidang profesinya maupun dalam spesialisasinya. Contoh : dalam bidang teknologi seorang guru masih merasa kurang dalam memperoleh tambahan
pengetahuan.
7. Memahami tujuan pendidikan Guru mampu menghayati tujuan-tujuan pendidikan baik secara nasional,
kelembagaan, kurikuler, sampai tujuan mata pelajaran yang diberikannya. Contoh : sebagai seorang guru harus mengetahui tujuan pendidikan dalam undang-undang
sistem pendidikan nasional.
8. Mampu menjalin hubungan insani Kemampuan guru untuk dapat berhubungan dengan orang lain atas dasar
saling menghormati antar satu dengan yang lainnya. Contoh : seorang guru menjalin kemitraan dengan rekan guru lain tanpa memandang perbedaan suku maupun agama.
9. Memahami kelebihan dan kekurangan diri Kemampuan untuk memahami berbagai aspek dirinya baik yang positif
maupun negatif. Contoh : seorang guru merasa kurang mampu untuk dapat bekerja dan belajar tanpa bantuan orang lain.
10. Kreatif dan inovatif dalam bekerja Guru mampu melakukan perubahan-perubahan dalam mengembangkan
profesinya sebagai inovator dan kreator. Contoh : seorang guru menyampaikan materi pelajaran dikelas tidak terpaku pada suatu metode saja.
D. INDIKATOR KOMPETENSI KEPRIBADIAN