Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik

Tabel 5.1 Rangkuman Hasil Pengujian Panel Unit Root Variabel Diff Metode 1 p-Value Statistik Uji 2 3 LLC Breitung IPS ADF- Fisher PP-Fisher P 3 0.1341 0.6139 0.7396 0.9141 0.9841 ∆P 1 2 0.0000 - 0.0200 0.0143 0.0058 M 3 0.6738 0.8069 0.8802 0.9983 0.9963 ∆M 1 2 0.0000 - 0.0351 0.0304 0.0344 GEXP 3 0.0000 0.1262 0.0887 0.0061 + 0.0000 ∆GEXP 1 2 0.0000 - 0.0003 0.0002 0.0000 Y 3 0.0000 0.3037 0.2266 0.0864 0.0001 + ∆Y 1 2 0.0000 - 0.0124 0.0082 0.0002 W 3 0.0000 0.9421 0.0551 0.0023 + 0.0000 ∆W 1 2 0.0000 - 0.0000 0.0000 0.0000 KI 3 0.0000 0.0123 0.3940 0.2874 0.1227 ∆KI 1 2 0.0000 - 0.0003 0.0002 0.0000 OIL_P 3 0.3454 0.1271 0.8068 0.9877 0.9877 ∆OIL_P 1 2 0.0000 - 0.0004 0.0003 0.0003 FOOD_P 3 0.0000 0.0016 0.3796 0.2533 0.0001 ∆FOOD_P 1 2 0.0000 - 0.0181 0.0092 0.0000 Keterangan : 1 1 = data first differencing Differencing : = data level 2 2 = dengan intersep – tanpa tren Metode : 1 = tanpa intersep – tanpa tren 3 = dengan intersep – dengan tren 3 Breitung = Breitung t-stat Statistik Uji : LLC = Levin, Lin Chu t IPS = Im, Pesaran and Shin W-stat ADF-Fisher = ADF-Fisher Chi-square PP-Fisher = PP-Fisher Chi-square 4 = pada taraf nyata α 5 Signifikansi : = pada taraf nyata α 1 + = pada taraf nyata α 10

5.2 Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik

Estimasi model untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi inflasi di Pulau Jawa yang menggunakan analisis data panel, dapat dilakukakan melalui tiga pendekatan estimasi model yaitu Pooled Least Square PLS, Fixed Effect Model FEM dan Random Effect Model REM. Pertama-tama, dilakukan estimasi model regresi data panel faktor-faktor yang memengaruhi inflasi di Pulau Jawa dengan pendekatan PLS Lampiran.3 menghasilkan estimasi model dengan nilai R 2 Selanjutnya, estimasi model regresi data panel faktor-faktor yang memengaruhi inflasi di Pulau Jawa dilakukan dengan metode FEM lampiran.4 menghasilkan estimasi model dengan R sebesar 0,421998. Dengan melihat nilai ProbF-statistic sebesar 0,000409 yang lebih kecil dibandingkan taraf nyata α sebesar 1 persen, hal ini berarti model PLS menyatakan bahwa secara keseluruhan minimal ada satu variabel diantara jumlah uang beredar, pengeluaran pemerintah, pertumbuhan ekonomi, upah minimum, kondisi infrastruktur, harga minyak dunia dan harga pangan dunia yang secara signifikan memengaruhi inflasi dengan tingkat kepercayaan 99 persen. 2 Langkah berikutnya adalah mengestimasi model regresi data panel faktor- faktor yang memengaruhi inflasi di Pulau Jawa melalui pendekatan REM. Disebabkan jumlah pengamatan cross section pada penelitian ini tidak mencukupi untuk di estimasinya model dengan pendekatan REM, maka estimasi dengan pendekatan REM tidak dapat di lakukan. Dengan demikian, tahapan pengujian untuk memilih model terbaik antara FEM dan REM dengan menggunakan Hausman Test dapat diabaikan. 0,523606. Secara sekilas estimasi model dengan pendekatan FEM menunjukkan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan PLS, namun Chow Test tetap harus dilakukan untuk memilih pendekatan model terbaik antara PLS dan FEM. Hasil Chow Test Lampran.5 menunjukkan nilai statistik dengan probability sebesar 0,1120 yang lebih besar bila dibandingkan dengan taraf nyata α 1, 5, maupun 10 persen. Hal tersebut menyatakan bahwa pendekatan PLS lebih baik daripada pendekatan FEM, sehingga dinyatakan bahwa pendekatan terbaik untuk mengestimasi model pada penelitian ini adalah PLS.

5.3 Tahapan Evaluasi Model