Perkembangan Harga Minyak dan Harga Pangan Dunia

Sumber : BPS, diolah Gambar 4.6 Perbandingan Kondisi Infratruktur terhadap Inflasi di Pulau Jawa 2001-2010

4.5 Perkembangan Harga Minyak dan Harga Pangan Dunia

Pada periode tahun 2001-2010, fluktuasi harga minyak dunia cenderung mengalami kenaikan terus menerus. Harga minyak masih cenderung stabil dari awal tahun 2001 sampai dengan tahun 2004. Selama tahun 2005 harga minyak dunia mulai mengalami kenaikan. Selama periode 2006-2008, harga minyak dunia tetap menunjukkan perkembangan yang selalu naik. Kenaikan dalam tahun-tahun ini bahkan sudah mulai menembus 90 per barel, harga yang sangat tinggi bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sumber : OPEC, diolah Gambar 4.7 Perkembangan Harga Minyak Dunia dan Inflasi di Pulau Jawa 2001-2010 Pada Tahun 2009 harga minyak dunia mulai turun akibat telah berakhirnya krisis finansial global yang melanda pada tahun 2008, namun harga minyak dunia kembali naik pada tahun 2010 disebabkan menurnnya pasokan minyak dari negara-negara eksportir utama. Gambar 4.7 memberikan informasi mengenai pengaruh kenaikan harga minyak dunia terhadap inflasi pada perekonomian provinsi di Pulau Jawa. Dapat dilihat bahwa ketika harga minyak dunia mengalami kenaikan akan disusul oleh kenaikan laju inflasi di setiap provinsi di Pulau Jawa. Kondisi tersebut terjadi mengingat input utama dalam setiap proses produksi perusahaan adalah energi BBM yang merupakan komoditas yang termasuk ke dalam komoditas impor Indonesia, sehingga guncangan terhadap harga minyak dunia akan sangat berdampak kepada tingkat harga. Sumber : FAO, diolah Gambar 4.8 Perkembangan Indeks Harga Komoditi Pangan Dunia dan Inflasi di Pulau Jawa 2001-2010 Kenaikan juga dialami pada harga komoditi pangan dunia. Selama kurun waktu tahun 2001-2003, indeks harga komoditi pangan dunia cenderung stabil. Indeks harga komoditi pangan dunia mulai meningkat pada awal tahun 2006. Perubahan iklim yang bersifat ekstrem di beberapa negara penghasil komoditi pengan utama menyebabkan terganggunya siklus panen di banyak negara yang juga menyebabkan kenaikan harga pangan. Berdasarkan Gambar 4.8, kenaikan harga pangan dunia yang paling tinggi terjadi pada tahun 2007-2008. Pada tahun 2008, indeks harga pangan dunia mencapai 22,41 persen yang merupakan posisi tertinggi selama kurun waktu 2001-2010, penyababnya antara lain adalah: gangguan pasokan akibat gangguan cuaca, larangan ekspor dari negara-negara eksportir pangan untuk mengamankan pasokan domestik. Dari Gambar 4.8, juga dapat dilihat bahwa kenaikan pada indeks harga komoditi dunia akan diikuti juga dengan kenaikan laju inflasi pada perekonomian provinsi di Pulau Jawa.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN