- 41 - BAB III
METODOLOGI
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di Direktori Perbankan Indonesia dan Bursa Efek Indonesia BEI dengan objek penelitian 10
bank umum berdasarkan aset terbesar di Indonesia dengan tahun perolehan data terbaru yaitu tahun 2007 sampai dengan tahun 2014. Penelitian yang
peneliti tentukan sebagai objek penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh efisiensi operasional, risiko pasar, risiko kredit, return on equity
ROE, capital adequacy ratio CAR terhadap kinerja keuangan bank.
B. Populasi Dan Teknik Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah bank umum dan bank asing yang tercatat di Direktori Perbankan Indonesia dengan tahun
perolehan data terbaru yaitu tahun 2007 sampai dengan tahun 2014. yang memiliki laporan lengkap setiap tahunnya beserta rasio
keuangannya.
2. Sampel
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentu sampel dengan
- 42 - pertimbangan tertentu di mana penelitian sampel tergantung dari
kepentingan penelitian. Hanya unit-unit observasi yang memenuhi kriteria saja yang dapat menjadi sampel. Kriteria pemilihan sampel
penelitian ini adalah: a Bank umum di Indonesia yang terdaftar sebagai perusahaan jasa
keuangan dengan aset terbesar yang dikeluarkan Bank Indonesia
dalam periode 2014,
b Memiliki data laporan keuangan lengkap yang dipublikasikan
Direktorat Perbankan Bank Indonesia,
c Bank umum yang di gunakan sebagai sampel adalah bank umum
konvensional selama periode penelitian.
C. Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber-sumber data yang diperlukan penelitian diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:
1. Penelitian Keperpustakaan Library Research Untuk mendapatkan landasan teori dan konsep yang kuat untuk
dapat memecahkan permasalahan, maka peneliti mengadakan penelitian kepustakaan dengan membaca buku, catatan, surat kabar,
majalah, jurnal, website dan lainnya, yang berhubungan dengan penelitian.
- 43 - 2. Penelitian Lapangan Field Research
Sesuai dengan ruang lingkup penelitian di atas, untuk memperoleh data tentang perbankan, peneliti mengadakan penelitian
ke pusat referensi data yang tersedia di Bank Indonesia BI secara langsung.
D. Teknik Analisis
Peneliti menggunakan metode analisis dengan perhitungan statistik melalui software Eviews 6. Eviews adalah program komputer yang
digunakan untuk mengolah data statistik dan data ekonometri. Eviews menyajikan perangkat analisis data, regresi regression dan peramalan
forecasting. Keunggulan Eviews terletak pada kemampuan untuk mengolah data yang bersifat time series, meskipun tetap dapat mengolah
data cross section maupun data panel. Eviews juga tidak perlu langkah yang panjang untuk mengelolah data dan Eviews juga mudah ditransfer ke
program lainWahyu Winarno, 2007:1.2 Data-data yang sudah terkumpul lalu diolah dengan :
1. Analisis Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,
kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena
- 44 - lainnya Sukmadinata, 2006:72. Data kuantitatif ditampilkan dalam
bentuk grafik atau tabel, sedangkan data kualitatif dalam bentuk deskriptif. Penggunaan analisis diskriptif ini ditunjukan untuk
mengetahui gambar kondisi dari efisiensi operasional, risiko pasar, risiko kredit, return on equity ROE capital adequacy ratio CAR
terhadap kinerja keuangan bank pada bank umum nasional
2. Analisis Data Panel
Data Panel atau pooled data merupakan kombinasi dari data times series dan cross section, sehingga terdiri dari beberapa objek dan
beberapa periode. Menurut Agus Widarjono 2010. Regresi adalah studi bagaimana satu variabel yaitu variabel dependen dipengaruhi
oleh satu atau lebih variabel lain yaitu variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi nilai rata-rata variabel
dependen. Penelitian
ini ingin
mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja bank. ROA sebagai variabel dependen
sedangkan variabel independennya ada BOPO, NIM, NPL, LDR, ROE, dan CAR. Maka model penelitian ini akan berbentuk sebagai
berikut:
ROA
it
= β
+ β
1
BOPO
it
+ β
2
NIM
it
+ β
3
NPL
it
+ β
4
LDR
it
+ β
5
ROE
it
+ β
6
CAR
it
+ ε
it
Dimana:
- 45 - ROA
it
= Total Aset Bank Umum pada periode t
β
1
BOPO
it
= Biaya Operasional Pendapatan Operasional Bank
Umum pada periode t
β
2
NIM
it
= Rasio Bunga Bersih Bank Umum pada periode t
β
3
NPL
it
= Kredit Bermasalah Bank Umum pada periode t
β
4
LDR
it
= Loan To Deposito Ratio Bank Umum pada periode t
β
5
ROE
it
= Total Ekuitas Bank Umum pada periode t
β
6
CAR
it
= Rasio Kecukupaan Modal Bank Umum pada periode t
Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan. Tiga Metode yang
digunakan untuk bekerja dengan data panel, sebagai berikut: Pooled least square PLS atau Common Effect
Model Common Effect adalah model estimasi yang menggabungkan data time series dan data cross section dengan
menggunakan pendekatan Ordinary Least Square OLS untuk mengestimasi parameternya. Dalam pendekatan ini tidak
memperhatikan dimensi individu maupun waktu sehingga perilaku data antar perusahaan diasumsikan sama dalam berbagai kurun
waktu. Bentuk persamaan model Common Effect adalah sebagai berikut :
Keterangan: Y
t
= variabel dependen; X = variabel independen; i = cross section; t = time series.
- 46 - Fixed effect FE
Teknik Model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk
menangkap adanya perbedaan intersep. Pengertian Fixed Effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antara perusahaan namun
intersepnya sama antar waktu time in variant. Disamping itu, model ini juga mengansumsikan bahwa koefisien regresi slope
tetap antar perusahaan dan antar waktu. Fixed Effect menambahkan model dummy untuk mengizinkan adanya perubahan intercept.
Persamaan Fixed Effect ditulis:
keterangan: i = 1,2,...,n t
= 1,2,…,t D = dummy
Random effect RE Random Effect Model adalah model estimasi regresi panel
dengan asumsi koefesien slope konstan dan intersep berbeda antara individu dan antar waktu Random Effect. Dimasukannya variabel
dummy didalam fixed effect Model bertujuan untuk mewakili ketidaktahuan tentang model yang sebenarnya. Namun, ini juga
membawa konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan degree of freedom yang pada akhirnya mengurangi efesiensi parameter.
Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan variabel gangguan
- 47 - error terms yang dikenal dengan metode Random Effect. Model
ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.
Model yang tepat digunakan untuk mengestimasi Random Effect adalah Generalized Least Square GLS sebagai estimatornya,
karena dapat meningkatkan efesiensi dan least square. Bentuk umum untuk random effect adalah Widarjono, 2009:
̅ Dimana:
̅ = parameter yang tidak diketahui yang menunjukan
rata- rata intersep populasi; μ = variabel gangguan yang
bersifat random yang menjelaskan adanya perbedaan perilaku perusahaan secara individu.
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Chow Uji Chow menguji kesamaan koefisien dengan melihat hasil
observasi yang sedang kita teliti, dapat dikelompokkan menjadi dua atau lebih kelompok yang merupakan subyek proses ekonomi
yang sama. Rumus dalam uji Chow adalah :
Keterangan : = R
2
model PLS = R
2
model FE
- 48 -
n = jumlah sampel k = jumlah variabel penjelas
m = jumlah restricel variable
Shochrul,dkk, 2011: 53 Uji chow yaitu pengujian menentukan model yang
digunakan Pooled Least Square Effect atau Fixed Effect yang digunakan untuk pengambilan keputusan uji Chow adalah sebagai
berikut H0
: Model pooled least square Effect OLS H1
: Model fixed effect
F hitung F tabel, maka hipotesis yang diajukan H0 ditolak yang berarti model yang paling tepat digunakan adalah model
fixed effect. F hitung F tabel, maka hipotesis yang diajukan H0 diterima
yang berarti model yang digunakan adalah common effect model
b. Uji Hausman Uji Hausman adalah pengujian statistik untuk memilih
apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan. Uji ini dikembangkan oleh Hausman dengan
didasarkan pada ide bahwa LSDV didalam metode Fixed Effect dan GLS adalah efesien sedangkan model OLS adalah tidak
efesien, dilain pihak alternatifnya metode OLS efesien dan GLS tidak efesien Widarjono, 2009.mHipotesis Nol uji Hausman
adalah sebagai berikut Shochru, dkk, 2011:74: H0
: Random Effect Model
- 49 - H1
: Fixed Effect Model
4. Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terika Y, maka peneliti menggunakan anilasis
regresi untuk membandingkan dua variabel yang berbeda. Pada anilasis regresi untuk memperoleh modal regresi yang bisa
dipertanggungjawabkan, maka asumsi-asumsi berikut harus di penuhi: a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi
normal atau tidak Suliyanto, 2011. Regresi dikatakan baik apabila nilai residualnya terstandarisasi sebagian besar mendekati
nilai rata-ratanya atau normal distribusinya. Nilai α = 0,1 jika p-value lebih kecil dari α, maka data tidak
normal dan sebaliknya jika p-value lebih besar dari α, maka data
normal. Shochrul,dkk, 2011:43
b. Uji Multikoliniearitas Multikolonieritas adalah kondisi adanya hubungan linear
antarvariabel independen karena melibatkan beberapa variabel independen, maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada
- 50 - persamaan regresi sederhana. Berikut rumus uji multikolinearitas
Suliyanto, 2011:
Keterangan: n = banyaknya observasi
R = koefisien determinasi model k = banyaknya variabel independen temasuk kostanta
Jika nilai F hitung lebih besar dari F krisis, maka model mengandung unsur multikolinearitas. Apabila F hitung lebih kecil
dari F
krisis, maka
model tidak
mengandung unsur
multikolinearitas. Multikoliniearitas berarti adanya hubungan linear yang
sempurna atau tidak pasti, di antara beberapa variabel atau semua variabel yang mejelaskan dari model regresi. Ada atau tidaknya
multikolinearitas dapat diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi masing-masing variabel bebas, jika koefisien kolerasi di antara
masing-masing variabel lebih besar dari 0,8, maka terjadi multikolinearitas Shochrul, dkk, 2009.
c. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu
observasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih
- 51 - mudah timbul pada data yang bersifat runtut waktu, karena
berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnyaWinarno, 2007
Panduan mengenai angka D-W Durbin-Watson untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada tabel D-W, yang bisa
dilihat pada buku panduan relevan. Namun demikian, secara umum bisa diambil patokan:
1 Angka D-W dibawah -2 berarti ada korelasi positif 2 Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada korelasi
3 Angka D-W diatas+-2 berarti ada korelasi negatif Singgih Santoso, 2010.
d. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan keadaan di mana semua
gangguan yang muncul dalam fungsi regresi populasi tidak memiliki varians yang sama Shochrul, dkk, 2009.
Asumsi dalam model regresi sebagai berikut: residual e
i
memiliki nilai rata-rata nol r
esidual memiliki varian yang konstan atau var e = σ
2
residual observasi tidak saling berhubungan dengan residual observasi lainnya atau cov e
p
e
j
= 0, sehingga menghasilkan estimator BLUE Winarno, 2007.
- 52 - Apabila nilai profitabilitasnya α 5, maka data tersebut
bebas dari masalah heteroskedastisitas. Namun apabila nilai profitabilitasnya α 5, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut
terdapat masalah heteroskedastisitas.
5. Pengujian Signifikasi
a. Uji Signifikasi Parameter Individual Uji T Uji T merupakan pengujian terhadap koefisien dari variabel
penduga atau variabel bebas koefisien penduga perlu berbeda dari nol secara signifikasi atau p-value sangat kecil. Uji T dapat
dilakukan dengan cara membandingkan nilai hasil uji T statistik dengan uji T tabel. Cara relatif lebih mudah dilakukan karena
tersedia pada menu Eviews. Konsep ini membandingkan α dengan nilai p-value Shochrul,dkk, 2011:34.
Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh masing- masing variabel indenpenden secara persial terhadap variabel
dependen. Nilai T hitung dapat dicari dengan formula:
̂ ̂
Dimana merupakan nilai pada hipotesis nol,
̂ merupakan
std.error dan se merupakan t tabel.
- 53 - Menentukan nilai t tabel sebesar 5 dengan derajat
kebebasan degree of freedom df= n-k dimana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel termasuk intersep. Kriteria uji
yang dilakukan adalah: Jika F-hitung F-tabel maka H0 ditolak
Jika F-hitung F-tabel maka H0 diterima Jika menolak H0 atau menerima Ha berarti secara statistik
variabel independen signifikan mempengaruhi variabel dependen dan jika menerima H0 atau menolak Ha berarti secara statistik
variabel independen tidak signifikasi mempengaruhi variabel dependen Widarjono,2010.
b. Uji Goodness of Fit Uji F Uji F ataun model secara keseluruhan dilakukan untuk
melihat apakah semua koefisien regresi berbeda dengan nol atau model
diterima. Uji
F dapat
dilakukan dengan
cara membandingkan nilai hasil uji F statistik dengan uji F tabel. Cara
relatif lebih mudah dilakukan karena tersedia pada menu Eviews. Konsep ini membandingkan α dengan nilai p-value Shochrul,dkk,
2011:34. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi
dapat digunakan untuk mempengaruhi variabel bebas secara simultan atau tidak.
- 54 - Menentukan nilai f tabel sebesar 5 dengan derajat
kebebasan degree of freedom df= n-k dan k-1 dimana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel termasuk intersep
dengan kriteria uji yang dilakukan adalah: Jika F-hitung F-
tabel α; n-k; k-1 , maka H0 ditolak Jika F-hitung F-
tabel α; n-k; k-1 , maka H0 diterima
Dalam pengambilan keputusan apakah menerima H0 atau menolak H0 bisa dilihat dari besarnya probabilitas yang
menunjukan besarnya α. Dari perhitungan Eviews dapat dilihat bahwa probabilitasnya sangat kecil yaitu 0,0000 sehingga
keputusan adalah menolak H0 atau menerima HaWidarjono, 2009:70.
c. Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji R
2
menunjukan kemampuan garis regresi menerangkan variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas.
Nilai R
2
atau adjusteted R-squared berkisar antara 0 sampai 1, semakin endekati 1 maka semakin baik Shochrul,dkk, 2011:34.
Dalam penelitian determinasi R
2
dari hasil regresi berganda menunjukan seberapa besar variabel dependen bisa
dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya.
- 55 - Koefisien determinasi R
2
untuk menjelaskan seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh variabel
independen. Salah satu persoalan besar penggunaan koefisien determinasi R
2
yaitu R
2
selalu menaik ketika menambah independen. Para ahli ekonometrika telah mengembangkan
alternatif lain agar nilai R
2
tidak merupakan fungsi dari variabel independen. Rumus sebagai berikut Widarjono, 2009:66:
̅ ∑ ̂
∑ ̅
Dimana k = jumlah parameter, termasuk intersep, n = jumlah observasi. Terminologi koefisien derminasi yang disesuaikan ini
karena disesuaikan dengan derajat kebebasan, ∑ ̂
mempunyai df sebesar n-k dan
̅ mempunyai df sebesar n-1.
Menurut Henry Theil, untuk mengatasi kelemahan R
2
mengubah persamaan menjadi persamaan adjusted R
2
. ̅
≤ R
2
menunjukan dengan bertambahnya variabel-variabel independen, akan semakin memperkecil nilai
̅ . Nilai
̅ masih bisa diambah
apabila nilai t absolut variabel yang ditambahkan lebih besar daripada 1. Semakin besar nilai
̅ semakin baik pula modelnya
Winarno,2007:4.21.
- 56 - E.
Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian yang dilalukan penulis ada beberapa variabel yang digunakan diantaranya:
1. Variabel bebas Indefenden Variabel Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan adalah: a Efesiensi Operasional X
1
1 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO BOPO, yaitu Rasio yang sering disebut rasio efisiensi
ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan
operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan
sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil berarti kinerja keuangannya pun baik Henry,
2012.
b Risiko Pasar X
2
1 Net Interest Income NIM
- 57 - Menurut Mawardi 2005 salah satu proksi dari risiko
pasar adalah suku bunga, yang diukur dari selisih antara suku bunga pendanaan funding dengan suku bunga pinjaman yang
diberikan lending atau dalam bentuk absolut merupakan selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya
bunga pinjaman di mana dalam istilah perbankan disebut Net Interest Margin NIM. Semakin tinggi NIM maka pendapatan
bunga atas aktiva produktif meningkat maka laba perusahaan pun akan meningkat, yang berarti kinerja keuangan bank
semakin meningkat.
c Risiko Kredit X
3
1 Non Performing Loan NPL Non Performing Loan NPL, yaitu indikator yang
menunjukan bagaimana posisi kredit bermasalah bank tersebut terhadap total kredit yang diberikan. Semakin tinggi rasio ini
maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar bahkan bank tersebut dapat mengalami collapse bisa
dikatakan kinerja keuangan bank tersebut dalam keadaan buruk. Berikut ini rumus Non Performing Loan NPL:
- 58 - 2 Loan To Deposito Ratio LDR
Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula
kemampuan likuiditas bank Dendawijaya,2000:118. Saat kemampuan likuiditas bank tersebut rendah maka kinerja bank
tersebut juga rendah. Berikut rumus Loan to Deposito Ratio LDR:
d Return On Equity ROE X
4
Return On Equity ROE adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara laba setelah pajak
dengan modal modal inti bank Selamet Riyadi,2006:155. Semakin tinggi ROE maka pendapatan aktiva produktif tinggi,
lalu laba juga akan tinggi maka kinerja bank semakin baik. Berikut rumus Return On Equity ROE:
- 59 - e Capital Adequacy Ratio CAR X
5
Capital Adequacy Ratio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank menunjang
aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat
kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Berikut rumus
Capital Adequacy Ratio CAR:
2. Variabel Terikat Dependen Variabel Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan
bank yang dikontribusikan dengan huruf Y. Return On Asset ROA, merupakan indikator rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar
juga tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik
- 60 - pula kinerja keuangan bank tersebut dalam penggunaan aset. Rumus
return on assets ROA sebagai berikut :
- 61 - BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan 10 bank umum konvensional dengan aset terbesar berdasarkan data yang di keluarkan Bank Indonesia.
1. Sejarah Singkat Perusahaan a. PT. Bank Rakyat Indonesia persero, TBK
Bank Rakyat Indonesia BRI adalah salah satu bank milik
pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden
Bei Aria
Wirjaatmadja dengan
nama DePoerwokertoscheHulpenSpaarbankderInlandscheHoofden atau
Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto, suatu
lembaga keuangan
yang melayani
orang-orang berkebangsaan Indonesia pribumi. Lembaga tersebut berdiri
tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13
tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan
Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor
- 62 - dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat
Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan
kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang
Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Kepemilikan BRI saat itu masih 100 di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia
memutuskan untuk menjual 30 saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia
Persero Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk berkantor pusat di gedung
BRI 1 Jl. Jenderal Sudirman Kav.44-46, Jakarta 10210, website www.bri.co.id
. Total aset BRI setiap tahunnya selalu meningkat dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014. Pada tahun 2010, 2011, dan 2012 sebesar 395,394 miliar; 456;382 dan miliar, 547;592 miliar. Tahun
2013 dan tahun 2014 pun mengalami peningkatan total aset menjadi sebesar 606;370 miliar dan 778;018 miliar.
- 63 - b. PT. Bank Mandiri persero, TBK
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan
oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri.
Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa mengalami perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari
Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004. Bank Mandiri melakukan penawaran saham perdana
pada 14 Juli 2003 sebesar 20 atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar saham. Saat ini alamat kantor pusat Bank Mandiri di jl.
jenderal gatot subroto kav. 36-38, Jakarta 12190 dengan telepon 14000, +62-21-52997777 dan Fax: +62-21-52997735 serta SWIFT
Code : BMRIIDJA dan website www.bankmandiri.co.id
. Bank Mandiri tercatat sebagai peringkat pertama secara
berturut-turut dengan total aset terbesar selama periode tahun 2010 hingga tahun 2013. Pertumbuhan aset pada tahun 2010 sebesar
408,772 miliar dan terus meningkat hingga tahun 2013 menjadi sebesar 647,152 miliar. Pada tahun 2014 total aset Bank Mandiri
menjadi peringkat kedua dengan total aset sebesar 755,867 miliar.
- 64 - c. PT. Bank Central Asia, TBK
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Krisis tahun 1997 membawa
dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran
dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. . Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN lalu mengambil
alih BCA pada tahun 1998. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Kepercayaan
masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bannk Indonesia pada tahun 2000.
BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik penawaran saham perdana berlangsung pada tahun 2000,
dengan menjual saham sebesar 22,55 yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih
menguasai 70,30 dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN
mendivestasikan 10 lagi dari saham miliknya di BCA. Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51 dari sahamnya di BCA melalui
tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini
BCA kantor pusat Menara BCA, Grand Indonesia jl. MH Thamrin
- 65 - No. 1, Jakarta 10310 dengan telepon 021 235 88000 dan fax
021 235 88300, website www.bca.co.id
. Total aset BCA selalu tercatat berada di peringkat ketiga
selama periode 2010 hingga tahun 2014. Pertumbuhan total aset pada tahun 2010 sebesar 323,349 miliar dan terus meningkat
hingga tahun 2014 menjadi sebesar 541,911 miliar.
d. PT. Bank Negara Indonesia persero, TBK Didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, PT Bank Negara
Indonesia persero Tbk atau BNI menjadi bank pertama milik negara yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia. Peranan BNI
untuk mendukung perekonomian Indonesia semakin strategis dengan munculnya inisiatif untuk melayani seluruh lapisan
masyarakat dari Sabang sampai Merauke pada tahun 1960-an dengan memperkenalkan berbagai layanan perbankan seperti Bank
Terapung, Bank Keliling, Bank Bocah dan Bank Sarinah. Setelah krisis keuangan melanda Asia tahun 1998 yang
mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional, BNI melakukan program restrukturisasi termasuk
diantaranyamelakukan rebranding untuk membangun
memperkuat reputasi BNI. Identitas baru ini dengan menempatkan angka „46‟ di depan kata „BNI‟. Kata „BNI‟ berwarna tosca yang
mencerminkan kekuatan, keunikan, dan kekokohan. Sementara
- 66 - angka „46‟ dalam kotak orange diletakkan secara diagonal untuk
menggambarkan BNI baru yang modern. Alamat BNI di jl. Jenderal Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 dengan telepon +6221-
5728387 dan fax +6221-5728053, website www.bni.co.id
. Total aset BNI setiap tahunnya selalu meningkat dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014. BNI berada diperingkat ke empat pada tahun 2010 hingga tahun 2014. Total aset periode tahun 2010
sebesar 241,408 miliar hingga total aset pada tahun 2014 menjadi sebesar 393,467 miliar.
e. PT. Bank Cimb Niaga, TBK CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955
dengan nama Bank Niaga. Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya kini Bursa Efek
IndonesiaBEI pada tahun 1989. Pemilik saham pengendali dari Bank Niaga melalui CIMB Group dan Lippo Bank, sejak tahun
2007 Khazanah memandang penggabungan merger sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single
Presence Policy SPP yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi CIMB
Niaga. Kesepakatan Rencana Penggabungan CIMB Niaga dan Lippo Bank telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang
dilanjutkan dengan
Permohonan Persetujuan
Rencana
- 67 - Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan
Surat Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bulan Oktober 2008. Lippo Bank secara
resmi bergabung ke dalam CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 Legal Day 1 atau LD1 yang diikuti dengan pengenalan logo
baru kepada masyarakat luas. Penggabungan ini menjadikan CIMB Niaga menjadi bank
terbesar ke lima dari sisi aset, pendanaan, kredit dan luasnya jaringan cabang. Setiap tahunnya total aset CIMB Niaga
mengalami peningkatan pada periode tahun 2010 sebesar 142,922 miliar hingga tahun 2014 menjadi sebesar 227,080 miliar. Rata-
rata total aset CIMB Niaga tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar 191,704 miliar.
f. PT. Bank Permata, TBK Pada tahun 2002 lima bank di marger yaitu PT. Bank Bali
Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia, PT. Bank Patriot dan PT. Bank Prima Ekspress menjadi PT Bank Permata
Tbk PermataBank, dan saat ini telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif
serta komprehensif terutama disisi delivery channel-nya termasuk internet banking dan mobile banking. Bank Permata berlokasi di
WTC II, jl. jendral sudirman Kav. 29-31, Jakarta 12920 dengan
- 68 - telepon+62 21 523 7788 dan Fax +62 21 523 7253, website
www.permatabank.com .
Total aset bank Permata pada tahun 2010 dan 2011 sebesar 73,570 miliar dan 101,538 miliar yang membuatnya tercatat urutan
ke delapan. Pada tahun 2012 naik di urutan ke tujuh dengan total aset sebesar 132,150 miliar. Mengalami kenaikan urutan menjadi
ke enam pada tahun 2013 dan 2014 dengan total aset sebesar 165,558 miliar dan 185,091 miliar.
g. PT. Bank Danamaon Indonesia, TBK PT Bank Danamon Indonesia Tbk. didirikan pada 1956.
Nama Bank Danamon berasal dari kata “dana moneter” dan
pertama kali digunakan pada 1976, ketika perusahaan berubah nama dari Bank Kopra. Pada tahun1976 berubah nama menjadi PT
Bank Danamon Indonesia. Tahun 1988 menjadi bank devisa pertama di Indonesia. Bank Danamon menjadi perusahaan publik
melalui penawaran saham di Bursa Efek Jakarta. Bank Danamon merupakan bank ke tujuh terbesar di
Indonesia berdasarkan total aset. Berdasarkan total aset tahun 2010 dan 2011 Bank Danamon berada di urutan ke enam sebesar
113,861 miliar dan 127,128 miliar. Pada tahun 2012 dan 2013 turun dua tingkat menjadi urutan ke delapan dengan total aset
sebesar 130,391 miliar dan 151,978 miliar. Mengalami kenaikan
- 69 - urutan pada tahun 2014 berada di urutan ke tujuh dengan total aset
sebesar 163,092 miliar.
h. PT. Pan Indonesia Bank, TBK Didirikan 17 Agustus tahun 1971 dan memperoleh izin
sebagai bank devisa tahun 1972, PaninBank merupakan hasil merger Bank Kemakmuran, Bank Industri Djaja Indonesia dan
Bank Industri Dagang Indonesia. Keputusan PaninBank untuk menjadi Bank pertama di Indonesia yang go-public pada tahun
1982, mencerminkan tingginya kepercayaan diri Bank yang masih terus terjaga hingga hari ini. Dengan fundamental yang kuat,
PaninBank berhasil melewati krisis keuangan Asia 1998 sebagai Bank
Kategori A,
dan selanjutnya
melangkah maju
mengembangkan produk dan layanannya di bidang Perbankan Ritel dan Komersial. Alamat kantor pusat panin jl. Jendral
Sudirman Kav. 1 - Senayan, Jakarta 10270 dengan telepon 021 27 00545 10 lines dan Fax 021 2700340 serta website
www.panin.co.id .
Awalnya Panin tercatat berada di urutan ke tujuh pada tahun 2010 dan 2011 kemudian naik menjadi urutan ke enam tahun
2012. Berada di urutan tujuh kembali pada tahun 2013 dengan total aset sebesar 153,984 miliar. Mengalami penurunan urutan lagi
tahun 2014 dengan total aset sebesar 159,008 miliar.
- 70 - i. PT. Bank Tabungan Negara persero
BTN berdiri tahun 1897 dengan nama Postpaarbank pada masa pemerintahan Belanda. Tahun 1950 berubah nama menjadi
Bank Tabungan Pos oleh pemerintah RI. Tahun 1963 berganti nama kembali menjadi Bank Tabungan Negara. Memulai opeasi
sebagai bank komersial dan menerbitan obligasi pertama tahun 1989. Tahun 1994 BRI memperoleh izin untuk beroperasi sebagai
bank devisa. Awalnya total aset BTN tahun 2010 dan 2011 sebesar
68,334 miliar dan 89,253 miliar menempati posisi kesepuluh. Namun pada tahun 2012 mengalami naik urutan menjadi ke
sembilan kemudian menurun kembali menjadi ke sepuluh tahun 2013. Pada tahun 2014 menempati posisi ke sembilan dengan total
aset sebesar 144,782 miliar.
j. PT. Bank Maybank Indonesia, TBK PT Bank Maybank Indonesia Tbk “Maybank Indonesia”
atau “Bank” adalah salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia yang merupakan bagian dari grup Malayan Banking Berhad
Maybank, salah satu grup penyedia layanan keuangan terbesar di ASEAN. Sebelumnya, PT Bank Maybank Indonesia Tbk bernama
PT Bank Internasional Indonesia BII yang didirikan pada 15 Mei
- 71 - 1959, mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988 dan
mencatatkan sahamnya sebagai perusahaan terbuka di bursa efek Jakarta dan Surabaya sekarang telah merger menjadi Bursa Efek
Indonesia pada 1989. Pada 2008 BII diakuisi oleh Maybank melalui anak
perusahan yang dimiliki sepenuhnya yaitu Maybank Offshore Corporate Services Labuan Sdn. Bhd. MOCS dan Sorak
Financial Holdings Pte. Ltd. Sorak. BII berubah nama menjadi Maybank Indonesia dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan
OJK pada 23 September 2015, Total aset Maybank Indonesia tahun 2010 dan 2011 sebesar
71,624 miliar dan 90,741 miliar menempati posisi kesembilan. Namun pada tahun 2012 turun urutan menjadi kesepuluh dan
kemudian naik menjadi ke sembilan tahun 2013 dengan total aset 135,088 miliar. Pada tahun 2014 menempati posisi ke sepuluh
dengan total aset sebesar 135,544 miliar.
B. Analisis dan Pembahasan