- 26 - pekerjaannya karena itu menunjukan seberapa baik aset bank yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Dari pernyataan di atas rumus return on assets ROA sebagai berikut :
3. Manajemen Risiko
Penerapan manajemen risiko ini relatif baru di dunia perbankan nasional, kemunculannya dipicu dengan kondisi hantaman
krisis ekonomi yang melanda Indonesia awal tahun 1998. Sejak krisis tersebut konsep manajemen risiko menjadi urgent dan crusial serta
mendapat perhatian khusus di kalangan perbankan nasional. Manajemen risiko dapat diartikan suatu proses pengelolaan risiko
yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan
menggunakan pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman.
Menurut Omotola A, Roya A dan Safoura N Risk management involves risk identification, risk measurement and
quantification, and mitigation. However, a point to note here is the perception of what constitutes risk to a firm may differ from
institution to institution, time to time, and industry to industry. This section identifies the theoretical meaning of risk management as
defined by different scholars ”
- 27 - Arti penting manajemen risiko perbankan tersebut dapat
dijelaskan dari beberapa uraian berbagai pendapat berikut: Secara sederhana
J.P Morgan
mengartikan risiko
sebagai suatu
ketidakpastian dari pengembalian bersih yang terjadi, atau secara komprehensif risiko merupakan suatu potensi terjadinya peristiwa
event yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap nilai suatu portofolio aset yang dapat diukur dengan probabilitas tertentu dalam
rentang waktu yang diketahui. Risk are the adverse impact on probability of several distinct
sources of uncertainty Joel Besis, 1998, Risk Managemet in Banking.
Semua risiko itu akan sangat berdampak pada keuangan suatu perusahaan dan menjadi salah satu tugas dan tanggungjawab penting
bagi manajer keuangan untuk menjelaskan bagaimana mengelola risiko dengan baik Griffin dan Ebert, 2000.
Manajemen risiko melibatkan identifikasi risiko, pengukuran risiko dan kuantifikasi, dan mitigasi. Mengenai risiko yang dihadapi
oleh dunia perbankan, pada dasarnya dapat di bagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Risiko kredit, di mana terdapat potensi peminjam atau nasabah gagal memenuhi kewaibannya. Hal ini berkaitan dengan
kemampuan dan kemauan memenuhi kewajiban sesuai dengan kesepakatan dan perjanjian. Untuk sebagian besar bank, pinjaman
- 28 - adalah sumber timbulnya risiko paling besar. Walaupun demikian,
risiko juga terdapat dalam berbagai instrumen pembiayaan yang lain baik dalam rupiah maupun valuta asing.
b. Risiko pasar, yaitu risiko yang terjadi karena perubahan atau pergerakan indikator pasar. Risiko pasar bergantung pada
ketidaksetabilan parameter pasar, terutama perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar valuta asing, yang akan mempengaruhi nilai
pasar dari portofolio. Umumnya risiko pasar merupakan risiko tingkat tinggi bahkan krisis.
c. Risiko operasional, yaitu risiko kerugian yang secara langsung maupun tidak langsung terjadi akibat tidak berjalan atau tidak
memadainya sistem informasi, sistem pelaporan dan sistem pengawasan, serta mencakup semua risiko di luar risiko kredit dan
risiko pasar. Risiko operasional pada dasarnya juga meliputi sumber daya manusia seperti human error dan fraund Arafat,
2006:94
4. Efisiensi Operasional Diproksi dengan Rasio Biaya Operasional