Risiko Pasar Diproksi dengan Net Interest Income NIM Risiko Kredit Diproksi dengan Rasio Non Performing Loan NPL

- 30 - Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut sesuai SE No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio BOPO dirumuskan sebagai berikut :

5. Risiko Pasar Diproksi dengan Net Interest Income NIM

Risiko pasar, yaitu risiko yang terjadi karena perubahan atau pergerakan indikator pasar. Risiko pasar bergantung pada ketidaksetabilan parameter pasar, terutama perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar valuta asing, yang akan mempengaruhi nilai pasar dari portofolio. Umumnya risiko pasar merupakan risiko tingkat tinggi bahkan krisis Arafat, 2006:94. Risiko pasar terdiri dari beberapa macam risiko yang kita kenal dengan risiko tingkat suku bunga, risiko pertukaran mata uang, risiko harga dan risiko likuiditas Adiwarman, 2009:272. Risiko Pasar adalah risiko kerugian pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option Peraturan Bank Indonesia No. 10 15 PBI2008. - 31 - Menurut Mawardi 2005 salah satu proksi dari risiko pasar adalah suku bunga, yang diukur dari selisih antara suku bunga pendanaan funding dengan suku bunga pinjaman yang diberikan lending atau dalam bentuk absolut merupakan selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman di mana dalam istilah perbankan disebut Net Interest Margin NIM. Semakin tinggi NIM maka pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti kinerja keuangan bank semakin meningkat. Rasio ini dirumuskan menurut Selamet Riyadi 2006:158 sebagai berikut: Ket: II : Interest Income, yaitu pendapatan bunga bank yang diperoleh IE : Interest Expenses, yaitu biaya bunga bank yang menjadi beban AIEA: Average Interest Earning Assets, yaitu rata-rata aktiva produktif yang digunakan.

6. Risiko Kredit Diproksi dengan Rasio Non Performing Loan NPL

dan Loan to Deposito Ratio LDR Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan - 32 - pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga Undang-undang No. 10 Tahun 1998. Risiko Kredit adalah risiko kerugian akibat kegagalan pihak lawan counterparty memenuhi kewajibannya Peraturan Bank Indonesia No. 10 15 PBI2008. Risiko kredit risk credit merupakan risiko yang muncul karena peminjaman mungkin melakukan gagal bayar Mishkin, 2008:299. Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian sehubungan dengan pihak peminjam tidak dapat pihak peminjam counterparty tidak dapat dan atau tidak mau memenuhi kewajiban untuk membayar kembali dana yang dipinjamnya seccara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya Ferry dan Sugiarto, 2006. a. Non Performing Loan NPL Non Performing Loan NPL, yaitu indikator yang menunjukan bagaimana posisi kredit bermasalah bank tersebut terhadap total kredit yang diberikan. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 610PBI2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai NPL diatas 5 maka bank tersebut tidak sehat. NPL yang tinggi menyebabkan menurunnya laba - 33 - yang akan diterima oleh bank dan akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar bahkan bank tersebut dapat mengalami collapse. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Rasio ini dapat dirumuskan sesuai SE No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio NPL sebagai berikut : b. Loan to Deposit Ratio LDR Loan to Deposito Ratio LDR, yaitu indikator yang menunjukan perbandingan antara total kredit yang disalurkan oleh bank dengan total DPK yang dapat dihimpun oleh bank. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank Lukman Dendawijaya,2000:118. Rasio ini dirumuskan menurut Selamet Riyadi 2006:165 sebagai berikut: - 34 -

7. Return On Equity ROE

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Pengaruh Capital Adequecy Ratio dan Banking Ratio Terhadap Return On Asset pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta yang Go Publik di BEJ.

0 24 93

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Pengaruh efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sektor perbankan syariah (studi kasus Bank Syariah Mandiri, Tbk)

0 4 91

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA) dan Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap Risiko Likuiditas pada bank Umum Syariah di Indonesia Periode tahun 2008-2012

1 13 112

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Inflasi Terhadap Return On Asset (ROA) Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Devisi di Indonesia Periode 20

0 10 137

ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, NPL, LDR, BOPO, DAN NIM TERHADAP KINERJA BANK UMUM DI INDONESIA Analisis Pengaruh Rasio CAR, NPL, LDR, BOPO,Dan NIM Terhadap Kinerja Bank Umum Di Indonesia (Studi pada Bank di Indonesia Periode 2010-2011).

0 0 13

PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) TERHADAP EFISIENSI INTERMEDIASI BANK UMUM SWASTA NASIONAL DI INDONESIA.

0 2 128