Isolasi dari Alam Teknik Isolasi

9 Kultivasi mikroalga dapat juga disebut dengan pembudidayaan mikroalga, atau dapat pula disebut dengan kulturisasi. Kultivasi mikroalga bertujuan untuk meningkatkan atau memperbanyak jumlah sel mikroalga sehingga diperoleh biomassa sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 1. Isolasi Mikroalga Hal yang utama dari kutivasi adalah isolasi mikroalga dan penyeleksian yaitu untuk mendapatkan jenis alga yang cocok untuk dikultivasi dan dikembangkan dalam skala massal. Bibit baru harus diisolasi dalam berbagai kondisi lingkungan sehingga memiliki metabolisme yang fleksibel terhadap berbagai media.

a. Isolasi dari Alam

Alga dapat diisolasi dari berbagai jenis perairan di alam mulai dari air tawar sampai air payau, perairan pantai hingga air laut dengan salinitasi tinggi dan bahkan di tanah lembab. Lebih jauh, pemilihan sampel secara luas harus dilakukan untuk mewakili semua keadaan lingkungan dan menghindari data yang sama. Penentuan lokasi alga dapat diketahui melalui kombinasi peta, sistem informasi geografis SIG dan analisa menggunakan peralatan. Ekosistem yang dipilih termasuk perairan contoh : lautan, danau, sungai, kolam dan mata air, yang mana termasuk di dalamnya dalam kondisi salinitas tinggi, tawar, payau, asam lingkungan beralkali dan lingkungan terestrial dengan berbagai jenis lokasi geografis dengan keanekaragaman genetik. Kumpulan jenis alga ini termasuk yang ada di area umum serta yang ada di sistem taman nasional. Dalam semua kasus, kepemilikan isolasi strain baru juga harus dipertimbangkan. Sampel seharusnya tidak hanya dalam satu waktu singkat tetapi juga dalam beberapa jangka waktu mengingat adanya perubahan musim lingkungan. Kultivasi Mikroalga Kultiv Mikro Chapter 2 Kultivasi Mikroalga Mikroalga: Sumber Pangan dan Energi Masa Depan 10 Sebagai tambahan, diantara habitat perairan, jenis alga yang ditemukan plantonic bergerak bebas dan bentos menempel di lingkungan. Alga plankton mungkin dapat digunakan didalam kultur untuk memperoleh biomass, dimana biomassa alga dapat diaplikasikan untuk berbagai macam aplikasi.

b. Teknik Isolasi

Untuk isolasi bibit baru dari habitat alam, kultivasi secara tradisional dapat digunakan untuk proses budidaya. Beberapa jenis alga perlu waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan apabila diisolasi dengan metode tradisional. Untuk isolasi skala besar, penggunaan teknik isolasi otomatis kinerja tinggi dapat digunakan fluorescence – activated cell sorting FACS, yang telah dipakai secara luas dalam industri. Selain itu diperlukan kesamaan morfologi saat membandingkan jenis alga. Strain baru juga dapat diidentifikasi berdasarkan metode molekular seperti perbandingan galur RNA, atau dengan penanda gen lainnya. Gambar 2.1. Strain Mikroalga dalam cawan petri Sumber: www.algenist.com

c. Kriteria dan Metode Pemeriksaan