Chapter III
Mikroalga: Sumber Pangan dan Energi Masa Depan
37
Power pompa juga dapat bergantung pada kedalaman pond. Jika pond yang digunakan semakin dalam, maka power pompa yang digunakan semakin besar
Welssman dan Gosbel, 1987. Untuk perhitungan power mixing, dapat dihitung dengan persamaan
P =
di mana p = power watt A= pond area meter
2
e = overall efisiensi sistem pengadukan d. Kolam intermediet perantara.
Kolam intermediet digunakan untuk scale up mikroalga dari skala mikro hingga skala komersial. Kolam intemediet dapat juga disebut kolam pembibitan. Scale up
mikroalga dilakukan dari pond dengan ukuran 200-300 liter, dan bertahap sampai didapatkan volume yang diinginkan. Biasanya bibit yang digunakan untuk start
up adalah berkisar 10-15.
Gambar 3.9. Kolam intermediet open pond
e. Pertimbangan dalam desain open pond.
Terdapat beberapa pertimbangan dalam pembuatan desain open pond, di antaranya yaitu 1 Kolam dibangun secara beriringan atau dengan bentuk kolam
sirkuit. 2 Pengadukan secara lambat sehingga menghasilkan gelombang yang
Perancangan Pond
Mikroalga: Sumber Pangan dan Energi Masa Depan
38
kecil. 3Untuk pengadukan dapat digunakan paddle wheel, water jet pompa air, dan air pump pompa air 4 Dimensi untuk 100 ton air yaitu 50m x 5m x 0,4m
Dalam sistem open pond, produktivitas Spirulina yang dapat dicapai 0,35gLt, sedangkan Luasan area yang dibutuhkan untuk kapasitas 100 ton air berkisar
sampai dengan 250 m
2
. Pemilihan dimensi open pond ini dapat menjadi alternatif dalam budidaya mikroalga, namun harus diingat bahwa resiko kontaminan yang
cukup tinggi, risiko sirkulasi udara yang rendah, dan pengadukan dengan efisiensi rendah. Selain itu semakin besar volume, maka resiko juga akan semakin besar.
1. Open pond dengan paddle wheel Beberapa faktor yang dipertimbangkan untuk Open Pond menggunakan Paddle
Wheel -
Pola pengadukan -
Material pelapis paddle wheel anti air, tahan terhadap bahan kimia minimal 20 tahun, berwarna putihabu-abu
- Jenis kultivasi yang akan dilakukan
- Penanganan pengukuran dengan pH meter
- Penanganan penghitungan jumlah alga
- Saringan alga opsional
- Panel Sinar matahari opsional
Gambar 3.10. open pond dengan paddle wheel.
2. Open pond dengan waterjet Material yang dipertimbangkan untuk Open Pond menggunakan Waterjet Pompa
air -
Mekanisme sirkulasi pompa air
Chapter III
Mikroalga: Sumber Pangan dan Energi Masa Depan
39
- Material pelapis paddle wheel anti air, tahan terhadap bahan kimia minimal 20
tahun, berwarna putihabu-abu -
Jenis kultivasi yang akan dilakukan -
Penanganan pengukuran dengan PH meter -
Penanganan penghitungan jumlah alga -
Saringan alga opsional -
Panel Sinar matahari opsional
Gambar 3.11. Open pond dengan waterjet pump
3. Open pond dengan Airpump Material yang dipertimbangkan untuk Open Pond menggunakan Airpump Pompa
Udara -
Bebas minyak -
Material pelapis paddle wheel anti air, tahan terhadap bahan kimia minimal 20 tahun, berwarna putihabu-abu
- Jenis kultivasi yang akan dilakukan
- Penanganan pengukuran dengan pH meter
- Penanganan penghitungan jumlah alga
- Saringan alga opsional
- Panel Sinar matahari opsional
Gambar 3.12. open pond dengan airpump
Perancangan Pond
Mikroalga: Sumber Pangan dan Energi Masa Depan
40
41
Kultivasi mikroalga secara praktis dapat digunakan dalam berbagai tujuan yang berbeda seperti untuk produksi hidrokarbon, protein, bahan farmasi, pengolahan limbah cair,
konversi energi dan berbagai kombinasi dari tujuan-tujuan tersebut. Untuk mecapai tujuan itu, maka perlu dilakukan proses pemisahan yang berbeda pula. Mikroalga akan
menghasilkan biomassa yang kemudian akan berbentuk endapan sel dalam jumlah banyak. Oleh karena itu proses pemisahan endapan sel mikroalga merupakan tahapan yang penting.
Efisiensi dari proses pemisahan dengan air dan model pengeringan mikroalga bisa menjadi faktor yang mendasar dari segi kelayakan ekonomi sistem produksi mikroalga. Sebagai
contoh, kombinasi proses kultivasi mikroalga untuk tujuan pengolahan air dan produksi protein, pemisahan memiliki dua tujuan yang harus dicapai, yaitu proses pengambilan
mikroalga bebas air dan memperoleh biomassa dengan konsentrasi protein yang tinggi baik untuk standar pakan hewan feed grade maupun standar konsumsi manusia food grade .
Sebelum masuk mengenai masalah pemanenan alga, berikut akan disampaikan tahapan alga pada waktu proses pembibitan.
1. Tahapan Pemanenan