Chapter II
Mikroalga: Sumber Pangan dan Energi Masa Depan
17
7. Salinitas
Mikroalga air laut umumnya rentan terhadap perubahan salinitas pada medium. Dunaliella salina dan Spirulina platensis adalah contoh mikroalga yang dapat
tumbuh subur pada salinitas yang tinggi Graneli dan Salomon, 2010.
8. Pengadukan
Pengadukan pada medium mikroalga dibutuhkan agar tidak terjadi pengendapan biomass, selain itu difungsikan untuk pencampuran nutrient, dan meningkatkan
difusifitas gas CO
2
. Beberapa metode pengadukan yang umum digunakan adalah bubling menggunakan udara dapat membahayakan sel, dan paddle atau pengaduk
otomatis. Beberapa mikroalga dapat tumbuh baik tanpa pengadukan jika konsentrasinya tidak terlalu pekat.
4. Masa Pertumbuhan Mikroalga
Masa pertumbuhan mikroalga dapat diukur berdasarkan biomas, maupun jumlah sel dalam mediumnya. Fase pertumbuhan mikroalga dapat digambarkan dengan grafik dalam
keadaan mikroalga homogen, sistem batch terakumulasi, dengan kondisi supply nutrient yang ditentukan di awal pembibitan Becker, 1974. Diagram fase pertumbuhan mikroalga
berdasarkan Fogg dan Thake 1987 adalah sebagai berikut:
Gambar 2.3. Grafik Pertumbuhan Mikroalga
1. Fase Lag
Fase lag adalah fase adaptasi mikroalga dalam medium baru. Pada tahap ini mikroalga membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri karena lingkungan
inokulum bibit cenderung berbeda dari lingkungan sebelumnya. Selama masa bi
o m
a s
s
waktu 1
2 3
4 5
Kultivasi Mikroalga
Mikroalga: Sumber Pangan dan Energi Masa Depan
18
adaptasi, sel alga lebih sensitif terhadap nutrient, temperatur, dan kondisi yang berbeda dari kondisi aslinya. Sel alga dapat sewaktu waktu memiliki pertumbuhan
sel yang semakin menurun, bahkan mati, apabila tidak dapat beradaptasi dengan baik.
2. Fase Eksponensial fase log
Pada fase ini kecepatan pertumbuhan mikroalga dapat dihitung berdasarkan kenaikan biomassan dan selisih waktu yang dibutuhkan. Kecepatan pertumbuhan growth rate
adalah salah satu indikasti penting sel berhasil melalui fase adaptasi. Durasi fase eksponensial bergantung pada volume inokulum, kecepatan pertumbuhan, medium,
dan kondisi lingkungan untuk mensupport pertumbuhan alga. Fase eksponensial ditandai dengan terjadinya periode pertumbuhan yang cepat, sel membelah dengan
laju konstan, aktivitas metabolik konstan, dan keadaan pertumbuhan seimbang antara supply makanan dan kenaikan mikroalga. Pada fase ini dapat dilakukan pemanenan
biomassa sehingga hasil yang didapatkan akan maksimum.
3. Penurunan Fase Log