Kultivasi Mikroalga
Mikroalga: Sumber Pangan dan Energi Masa Depan
16
3. Nutrien
Nutrient adalah faktor penting dalam produksi biomass alga. Sebagian besar mikroalga membutuhkan makronutrien seperti karbon, C, nitrogen N, hidrogen
H, sulfur S, kalium K, magnesium Mg, dan fosfor P Sedangkan mikronutrient digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan sel dan metabolisme.
Keberadaan mikronutrien tidak bisa diganti oleh zat lain. Kebutuhan mikronutrien juga berbeda beda berdasarkan habitat mikroalga air laut, payau, tawar. Beberapa
unsur mikronutrien di antaranya, zat besi Fe, boron B, mangan Mn, vanadium Va, silikon Si, selenium Se, cuprum Cu, nikel Ni, dan molybdinum Mo.
4. Oksigen
Oksigen menjadi faktor peganggu dalam pertumbuhan algae. Oksigen dapat dihasilkan dari reaksi fotosintesis algae. Level oksigen terlarut dalam medium yang
semakin tinggi dapat membahayakan proses fotosintesis Lannan, 2011. Jika digunakan sistem budidaya bak terbuka open pond, gas oksigen akan mudah teruap
ke atmosfir. Sedangkan untuk kultur tertutup, gas oksigen dapat terakumulasi pada medium dan menjadikan racun Graneli dan Salomon, 2010.
5. Karbon Dioksida
Karbon dioskida digunakan mikroalgae untuk proses fotosintetis layaknya tumbuhan berklorofil lainnya. Ugwu et al 2008 melakukan penelitian tentang transfer massa
CO
2
pada medium mempengaruhi laju pertumbuhan mikroalgae. Namun tingginya kadar CO
2
dalam medium juga dapat mempengaruhi pH. Kong et al 2010 melakukan penelitian tersebut dan mendapatkan hasil bahwa semakin tinggi kadar
CO
2
di atas 33 dari komposisi udara normal, laju pertumbuhan mikroalgae menjadi terhambat.
6. pH
Sebagian besar algae tumbuh pada kondisi pH normal antara 6 sampai 8. Akan tetapi beberapa algae jenis cyanobacteria seperti Spirulina platensis hanya dapat
tumbuh pada kondisi alkalibasa. Sementara Chlorella secara umum dapat hidup dalam kondisi pH antara 7-8.
Chapter II
Mikroalga: Sumber Pangan dan Energi Masa Depan
17
7. Salinitas