Gambaran Umum Masjid di Kota Medan

Medan merupakan daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, letak posisinya yang stategis menjadikannya sebagai gerbang perdagangan berupa barang dan jasa, terutama perdagangan domestik juga luar negeri ekspor-impor. Letaknya yang strategis inilah yang mendorong Kota Medan berkembang terutama daerah Belawan dan pusat Kota Medan. Menurut data kependudukan pada tahun 2005, jumlah penduduk Kota Medan berkisar 2.036.018 jiwa, dimana jumlah wanita lebih besar dari pria, 1.010.174 jiwa 995.968 jiwa. Penduduk tersebut merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter. Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar. Dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, jumlah penduduk Kota Medan yaitu 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan BPS Kota Medan.

4.2 Gambaran Umum Masjid di Kota Medan

Setelah para pedagang dari Arab masuk ke wilayah Indonesia terutama di Sumaterara seperti dari Barus dan Aceh, penyebaran agama Islam diyakini terus berkembang, hingga akhirnya penyebarannya sampai ke Kota Medan yang telah melewati berbagai macam jalur. Perkembangan Islam di Kota Medan tidak terlepas dari peran Kesultanan Deli yang menganut agama Islam sehingga banyak masyarakat pengikutnya juga memilih agama Islam. Bahkan pada saat itu, hampir seluruh masyarakat Melayu beragama Islam. Pembangunan Masjid Al-Osmani didekat pelabuhan yang merupakan awal mula perkembangan Islam yang dibawa oleh Kesultanan Deli di Kota Medan. Ketika perdagangan mulai berlangsung Universitas Sumatera Utara dipusat Kota Medan, para pedagang dari berbagai daerah bahkan mancanegara mulai berinteraksi di pusat Kota Medan tepatnya pada daerah Kesawan. Interaksi antar agama pun terjadi tanpa terkecuali agama Islam itu sendiri. Dari interaksi inilah mulai dibangunnya beberapa rumah ibadah di daerah Kesawan tersebut, termasuk Masjid yang merupakan rumah ibadah umat Muslim. Tercatat dalam sejarah, tokoh penyebar Islam di Medan adalah KH Said Bakrin pada Abad 16. Ia berasal dari suku Melayu. Selain Said Bakrin, tercatat pula ulama-ulama pengembang ajaran Islam yang lain, seperti Abu Bakar Yakub dan Annas Tanjung. Mereka dilatih untuk menyebarkan ajaran Islam di Medan pemkomedan.go.id. Perkembangan Masjid di Kota Medan saat ini sangatlah pesat, hal ini dikarenakan banyaknya jumlah masyarakat yang beragama Islam di Kota Medan. Pertumbuhan jumlah Masjid terus berkembang. Hal ini juga dikarenakan Pemerintah Kota Medan terus mendukung program yang berkenaan dengan pembinaan mental dan spiritual warga Kota Medan. Sampai saat ini tercatat sekitar 1040 bangunan Masjid dan Mushallah berdiri di Kota Medan. Jumlah tersebut juga menunjukkan bahwa besarnya antusias orang Muslim di Kota Medan untuk beribadah kepada Allah SWT. Untuk itu seharusnya peran Masjid yang banyak tersebut bisa dimanfaatkan orang Islam secara maksimal untuk mencapai keridhoan Allah SWT. Universitas Sumatera Utara

4.3 Hasil Penelitian