Perbedaan Harga Barang Kebutuhan Masjid Pada Toko Pemilik Muslim dan Non-Muslim.

4.5.2 Perbedaan Harga Barang Kebutuhan Masjid Pada Toko Pemilik Muslim dan Non-Muslim.

Hal selanjutnya yang menjadi hambatan dalam menerapkan prinsip ekonomi Islam terutama pada prinsip “saling tolong menolong sesama Muslim” yaitu perbedaan harga antara harga barang-barang di toko orang-orang Muslim dan toko orang-orang non-muslim. Apakah perbedaan harga tersebut mempengaruhi para nazir dalam menerapkan prinsip ekonomi Islam saling tolong-menolong sesama Muslim. Hal ini telah dipertanyakan kepada 40 nazir Masjid di Kota Medan dengan hasil jawaban sebagai berikut. Gambar 4.13 Pengaruh Perbedaan Harga Antara Toko Orang Muslim dan Toko Orang Non-muslim Terhadap Pilihan Nazir Dari gambar 4.13 diatas dapat dilihat bahwa dalam keputusan pembelian bahan-bahan baku dan peralatan Masjid terdapat 35 87,5 nazir yang menyatakan tidak mempengaruhi, mereka lebih mengutamakan membeli di toko orang-orang Islam meskipun harganya sedikit lebih mahal sebab tolong menolong sesama Muslim lebih utama dari harga. Adapun untuk 512,5 nazir yang menyatakan mempengaruhi dan ini dikarenakan harta dan kas Masjid mereka 10 20 30 40 Menghambat Tidak Menghambat Universitas Sumatera Utara yang kurang. untuk itu terpaksa mereka mendahulukan harga yang relatif murah meskipun harus membeli di toko orang non-muslim. 4.5.3 Kurangnya Kesadaran Terhadap Pentingnya Bantuan Akuntan Publik Dalam Membantu Proses Audit Keuangan Masjid. Hal berikutnya yang menjadi hambatan dalam menerapkan prinsip ekonomi Islam terutama pada prinsip “Dapat dipertanggung jawabkan” yang dalam hal ini dikaitkan dengan pernah atau tidaknya keuangan Masjid diaudit oleh Akuntan Publik. Untuk itu telah dipertanyakan kepada para nazir Masjid akan hal perlu atau tidaknya bantuan Akuntan Publik dalam mengaudit harta Masjid, maka diperoleh hasil jawaban sebagai berikut. Gambar 4.14 Jawaban Nazir Masjid Tentang Perlu atau Tidaknya Harta Masjid Diaudit Oleh Akuntan Publik. Dari gambar 4.14 dapat dilihat bahwa terdapat hanya 6 15 nazir yang merasa hal ini diperlukan, sedangkan 34 85 nazir lainnya merasa belum perlu adanya bantuan Akuntan Publik dalam mengaudit harta Masjid, sebab mereka merasa jumlah harta Masjid belumlah terlalu banyak dan mereka merasa bahwa 5 10 15 20 25 30 35 Kurang Perlu Perlu Universitas Sumatera Utara mereka masih mampu dalam mengelolanya dengan baik dan masyarakat masih percaya terhadap hasil pembukuan yang mereka lakukan.

4.5.4 Kekurangan Dana