22
Metode langsung maupun tidak langsung memiliki keunggulan masing- masing. Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode tersebut
menyajikan penerimaan dan pembayaran kas operasi, sehingga metode langsung lebih konsisten dengan tujuan laporan arus kas untuk menyediakan informasi
tentang penerimaan dan pembayaran kas dibandingkan dengan metode tidak langsung yang tidak melaporkan penerimaan dan pembayaran kas operasi.
Pendukung metode langsung berpendapat bahwa pengetahuan tentang sumber spesifik penerimaan kas operasi dan tujuan pembayaran kas operasi di
masa lalu dapat membantu dalam mengestimasi arus kas operasi di masa depan. Selain itu, informasi tentang jumlah kelompok utama penerimaan dan pembayaran
kas operasi dianggap lebih bermanfaat karena mengungkapkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas yang cukup dari kegiatan operasi untuk
membayar hutang-hutangnya, untuk mereinvestasikan dalam operasinya, dan untuk melakukan distribusi kepada para pemiliknya.
Di lain sisi, metode tidak langsung juga memiliki keunggulan, dimana metode ini berfokus pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari
kegiatan operasi, sehingga metode tidak langsung memberikan hubungan yang bermanfaat antara laporan arus kas dan laporan laba-rugi serta neraca.
2.1.5 Harga Saham
Saham merupakan surat berharga yang diterbitkan emiten yang menyatakan bahwa pemilik saham mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan.
Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama, yaitu
Universitas Sumatera Utara
23
mengharapkan imbalan berupa dividen dan capital gain yang merupakan selisih positif antara harga jual dan harga beli saham. Saham stock terdiri atas:
1. Saham Preferen. Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan hybrid antara obligasi bond dan saham biasa. Dikatakan seperti
bond yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Dikatakan seperti
saham biasa, karena dalam hal likuidasi klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang bond. Oleh karena itu, saham preferen dianggap
mempunyai karakteristik ditengah-tengah antara bond dan saham biasa. Menurut Jogiyanto 2003 : 68 karakteristik dari saham preferen adalah:
a. Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingakan dengan pemegang saham biasa.
b. Pemegang saham preferen mempunyai hak dividen kumulatif, yaitu memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-
tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya.
c. Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aset perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat
terjadi likuidasi.
2. Saham Biasa Common Stock. Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa. Beberapa hak
yang dimiliki oleh pemegang saham biasa menurut Jogiyanto 2003 : 73 adalah:
a. Hak Kontrol Control of the Firm. Hak ini tercermin dalam voting rights yang dimiliki pemegang saham, makin besar kepemilikannya
maka akan semakin besar juga hak pemegang saham untuk mengontrol perusahaan.
b. Hak Menerima Pembagian Keuntungan. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapat bagian dari keuntungan
persahaan.
Universitas Sumatera Utara
24
c. Hak Preemptive Preemptive Rights. Hak preemptive merupakan hak untuk mendapatkan presentasi kepemilikan yang sama jika perusahaan
mengeluarkan tambahan lembar saham. Hak ini mempunyai dua tujuan, yaitu untuk melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan
untuk melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot.
3. Saham Treasuri Treasury Stock. Saham treasuri adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian hari
dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali. Menurut Jogiyanto 2003 : 76 perusahaan emiten
membeli kembali saham beredar sebagai saham treasuri karena alasan berikut: a. Akan digunakan dan diberikan kepada manajer-manajer atau karyawan-
karyawan di dalam perusahaan sebagai bonus dan kompensasi atas kinerja mereka dalam bentuk saham.
b. Meningkatkan volume perdagangan di pasar modal dengan harapan meningkatkan nilai pasarnya.
c. Menambahkan jumlah lembar saham yang tersedia untuk digunakan menguasai perusahaan lain.
d. Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk menaikkan laba per lembarnya.
e. Mengurangi jumlah saham yang beredar sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan lain untuk menguasai jumlah saham secara
mayoritas dalam rangka pengambilan alih tidak bersahabat hostile takeover.
Dalam penilaian saham terdapat tiga konsep nilai saham, yaitu nilai buku book value, nilai pasar market value dan nilai intrinsik intrinsic value.
Dimana menurut Jogiyanto 2003 : 80 masing-masing pengertiannya adalah: 1. Nilai buku book value, yaitu nilai saham menurut pembukuan
perusahaan emiten. Untuk menghitung nilai buku suatu saham, perlu diketahui beberapa nilai yang berhubungan dengannya. Nilai-nilai
tersebut meliputi nilai nominal par value, agio saham additional paid-in capital atau in excess of par value, nilai modal yang disetor
paid-in capital dan laba yang ditahan retained earnings.
2. Nilai pasar market value, yaitu harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar
Universitas Sumatera Utara
25
ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.
3. Nilai intrinsik intrinsic value, disebut juga nilai teoritis yang merupakan present value dari semua aliran kas yang diterima investor
di masa depan.
Selain itu Jogiyanto 2003 : 79 juga mengatakan bahwa “dengan memahami ketiga konsep nilai saham ini dapat diketahui saham-saham mana yang
bertumbuh growth dan yang murah undervalued. Mengetahui nilai buku dan nilai pasar dapat memberikan gambaran mengenai pertumbuhan perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan menunjukkan investment opportunity set IOS atau set kesempatan investasi di masa depan”. Perusahaan yang bertumbuh mempunyai
rasio lebih besar dari nilai satu yang berarti pasar percaya bahwa nilai pasar perusahaan tersebut lebih besar dari nilai bukunya.
Sedangkan dengan nilai pasar dan nilai intrinsik dapat digunakan untuk menegetahui saham-saham mana yang murah, tepat nilainya atau yang mahal.
Nilai pasar yang lebih kecil dari nilai intrinsiknya menunjukkan bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang murah undervalued, karena investor
membayar saham tersebut lebih kecil dari yang seharusnya dia bayar. Sebaliknya nilai pasar yang lebih besar dari nilai intrinsiknya menunjukkan bahwa saham
tersebut dijual dengan harga yang mahal overvalued. 2.1.6
Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Saham
Laba akuntansi menunjukkan ukuran tingkat pengembalian bagi para pemegang saham dan ukuran kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Jika laba akuntansi suatu perusahaan menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu, maka investor akan tertarik untuk
Universitas Sumatera Utara
26
menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut. Semakin besar laba suatu perusahaan, maka kecendrungan yang ada adalah semakin tinggi harga saham.
Hal ini disebabkan karena laba perusahaan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan kekayaan pemegang saham dalam bentuk naiknya
harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Simanullang 2010 menemukan bahwa
secara parsial laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Sinaga 2007 yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara perubahan laba akuntansi dengan perubahan harga saham terhadap 53
emiten yang tergolong Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan data tahun 2003-2005.
2.1.7 Pengaruh Arus Kas dari Aktivitas Operasi Terhadap Harga Saham