60
4.2.3 Analisis Regresi
Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear
Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan program SPSS 19, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
4.2.3.1 Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen, melalui pengaruh laba akuntansi dan arus kas operasi terhadap harga saham. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Analisis Hasil Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.606
1.905 .843
.402 Laba Akuntansi
3.080 .130
.954 23.636
.000 Arus Kas Operasi
-.002 .001
-.049 -1.214
.229 a. Dependent Variable: Harga Saham
Universitas Sumatera Utara
61
Berdasarkan tabel diatas, maka didapatlah persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 1,606 + 3,080 X
1
– 0,02 X
2
+ e
Keterangan: 1. Konstanta sebesar 1,606 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel
independen X
1
= 0 dan X
2
2. β
= 0 maka harga saham sebesar 1,606.
1
3. β
sebesar 3,080 menunjukkan bahwa setiap kenaikan dari laba akuntansi sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 3,080 dengan
asumsi variabel lain tetap.
2
4.2.3.2 Pengujian Hipotesis
sebesar -0,02 menunjukkan bahwa setiap kenaikan arus kas operasi sebesar 1 akan berpengaruh negatif terhadap harga saham sebesar 0,02 dengan
asumsi variabel lain tetap.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka
dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t t test dan uji F F test. A.
Uji t Uji Secara Parsial
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 19, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.8 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.606
1.905 .843
.402 Laba Akuntansi
3.080 .130
.954 23.636
.000 Arus Kas Operasi
-.002 .001
-.049 -1.214
.229 a. Dependent Variable: Harga Saham
Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t
hitung
untuk variabel laba akuntansi adalah 23,636 dengan nilai signifikan 0,000, sedangkan t
tabel
adalah 1.99210 sehingga t
hitung
t
tabel
23,636 1,99210, maka laba akuntansi secara individual mempengaruhi harga saham. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka
0,05 0,000 0,05, maka H ditolak dan Ha diterima, artinya laba akuntansi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Besarnya t
hitung
untuk variabel arus kas operasi adalah -1,214 dengan nilai signifikan 0,229, sedangkan t
tabel
adalah 1,99210 sehingga t
hitung
t
tabel
-1,214 1,99210, maka arus kas dari aktivitas operasi secara individual tidak
mempengaruhi harga saham. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka 0,05 0,229 0,05, maka H
diterima dan Ha ditolak, artinya arus kas dari aktivitas operasi tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Universitas Sumatera Utara
63
B. Uji F Uji Secara Simultan
Setelah melakukan uji t, selanjutnya untuk melihat pengaruh laba akuntansi dan arus kas secara simultan terhadap harga saham dapat dilakukan dengan
menggunakan uji F F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 19, maka diperoleh asil sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji F
ANOVA
Model
b
Sum of Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 46322.729
2 23161.364
290.902 .000
a
Residual 5732.584
72 79.619
Total 52055.313
74 a. Predictors: Constant, Arus Kas Operasi, Laba Akuntansi
b. Dependent Variable: Harga Saham
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F
hitung
sebesar 290,902 dengan tingkat signifikansi 0,000 sedangkan F
tabel
sebesar 3,12 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa laba akuntansi dan arus kas
operasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham karena F
hitung
F
tabel
290,902 3,12 dan signifikansi penelitian 0,05 0,000 0,05.
Universitas Sumatera Utara
64
4.2.3.3 Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel
independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah 0 sampai dengan 1. Apabila nilai R square semakin
mendekati 1, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya,
semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square
memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.10 Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
b
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
.943 .890
a
.887 8.92296
2.039 a. Predictors: Constant, Arus Kas Operasi, Laba Akuntansi
b. Dependent Variable: Harga Saham
Pada model summary, nilai koefisien korelasi R sebesar 0,943 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara harga saham variabel dependen dengan
laba akuntansi dan arus kas operasi variabel independen kuat karena berada diatas 0,5 50. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi adalah
Universitas Sumatera Utara
65
0,887. Hal ini berarti 88,7 variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh variasi dari laba akuntansi dan arus kas operasi, sedangkan sisanya
11,3 dijelaskan oleh variabel-variabel lain. Standar Error of Estimate SEE adalah 8,92296, yang mana semakin besar SEE akan membuat model regresi
kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian