Struktur Tata Kelola ARSITEKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA TIK

MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020 132 COBIT 5 membagi proses tata kelola dan manajemen TIK InstitusiOrganisasi menjadi dua domain proses utama: 1. Tata Kelola Governance, memuat lima proses tata kelola, dimana akan ditentukan praktik-praktik dalam setiap proses Evaluate, Direct, dan Monitor EDM 2. Manajemen Management, memuat empat domain, sejajar dengan area tanggung jawab dari Plan, Build, Run, and MonitorPBRM, dan menyediakan ruang lingkup TIK yang menyeluruh dari ujung ke ujung. Domain ini merupakan evolusi dari domain dan struktur proses dalam COBIT 4.1., yaitu:  Align, Plan, and Organize APO – Penyelarasan, Perencanaan, dan Pengaturan  Build, Acquare, and Implement BAI – Membangun, Memperoleh, dan Mengimplementasikan  Deliver, Service and Support DSS – Mengirimkan, Layanan, dan Dukungan  Monitor, Evaluate, and Assess MEA – Pengawasan, Evaluasi, dan Penilaian

5.5.5 Struktur Tata Kelola

Penetapan entitas struktur tata kelola ini dimaksudkan untuk memastikan kapasitas kepemimpinan yang memadai, dan hubungan antar satuan kerjainstitusi pemerintahan yang sinergis dalam perencanaan, penganggaran, realisasi sistem TIK, operasi sistem TIK, dan evaluasi secara umum implementasi TIK di pemerintahan. Berikut ini adalah ketentuan umum terkait dengan Struktur Tata Kelola berdasarkan Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi Dan Komunikasi Nasional, Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor: 41PERMEN.KOMINFO112007: a. Ketentuan struktur tata kelola terkait dengan kepemimpinan: Untuk memastikan kapasitas kepemimpinan pengelolaan TIK di semua level pemerintahan, setiap institusi pemerintahan harus menetapkan Chief Information Officer CIO. CIO ini bertugas mengkoordinasi perencanaan, realisasi, operasional harian dan evaluasi internal TIK di institusinya masing- MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020 133 masing, bekerja sama dengan satuan kerja TIK dan satuan kerjasatuan kerja pengguna lainnya. b. Ketentuan struktur tata kelola terkait dengan hubungan sinergis antar satuan kerja dalam satu institusi atau hubungan sinergis antar institusi: Untuk memastikan hubungan sinergis antar satuan kerja dalam satu institusi pemerintahan dalam pengelolaan inisiatif TIK, setiap institusi pemerintahan harus membentuk Komite TIK. Komite TIK ini mewadahi kepentingan satuan kerja TIK dan satuan kerja-satuan kerja pengguna TIK, mengkoordinasikan perencanaan dan operasional inisiatif-inisiatif TIK strategis institusi pemerintahan terkait. Peran-peran yang terkait langsung dengan mekanisme tata kelola TIK di Pemprov Riau adalah sebagai berikut:

1. Eksekutif Pemprov Riau

Eksekutif Pemprov memiliki peran sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas seluruh implementasi TIK di institusinya. b. Bertanggung jawab atas arahan strategis dan evaluasi keseluruhan dari inisiatif TIK di institusinya. Eksekutif Institusi Pemerintahan dalam hal ini adalah Pimpinan Pemerintah Provinsi Riau.

2. CIO Institusi

CIO Institusi memiliki peran sebagai berikut: a. Mengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan inisiatif dan portofolio TIK institusi b. Melakukan review berkala atas pelaksanaan implementasi TIK di institusinya. CIO Institusi dalam sebaiknya dipimpinan oleh pejabat setingkat unit Eselon II agar bisa berkoordinasi dengan unit organisasi lain di lingkungan Pemprov Riau. CIO di Pemprov Riau diperankan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika. MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020 134

3. Komite TIK Institusi

Komite TIK Institusi sebagai Komite Pengarah TIK ICT Steering Committee memiliki peran sebagai berikut: a. Mensinergiskan dan mengintegrasikan Rencana TIK institusi yang mengakomodir kepentingan seluruh satuan kerja. b. Mensinergiskan rencana belanjainvestasi satuan kerja untuk memastikan tidak adanya tumpang tindih redundancy inisiatif TIK. c. Melakukan review atas evaluasi berkala implementasi TIK yang dilakukan oleh CIO, untuk memastikan keselarasan dengan rencana semula. Agar peran Komite TIK di Pemprov Riau berjalan efektif, maka diusulkan agar Komite TIK dibagi dua, yaitu:  Komite Pengarah TIK untuk Tata Kelola Governance untuk membahas inisiatif TIK yang bersifat strategis dan lintas unit organisasi. Komite ini beranggotakan para pejabat Unit Eselon II dan Eselon III, yang dipimpin dan dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah; dan  Komite TIK untuk Manajemen TIK Management yang lebih taktis untuk membahas isu-isu implementasi dan koordinasi di lapangan. Komite TIK tingkatnya manajemen beranggotakan para pejabat Eselon III dan Eselon IV.

4. Satuan Kerja Pengelola TIK SKPD

Satuan Kerja Pengelola TIK Institusi memiliki peran sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas implementasi sistem TIK, sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang diberikan oleh Satuan Kerja Pemilik Proses Bisnis, dalam hal ini SKPD. b. Bertanggung jawab atas keberlangsungan dan kualitas aspek teknis sistem TIK dalam tahap operasional. c. Bertanggung jawab atas pemeliharaan aset-aset TIK institusi. MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020 135

5. Satuan Kerja Pemilik Proses Bisnis Institusi

Satuan Kerja pemilik proses bisnis Institusi memiliki peran sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas pendefinisian kebutuhan requirements dalam implementasi inisiatif TIK. b. Memberikan masukan atas implementasi TIK, khususnya kualitas operasional sistem TIK. Satuan Kerja Pemilik Proses Bisnis Institusi dalam hal ini adalah masing-masing SKPD yang menjalankan proses bisnisnya masing-masing sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5.5.6 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Sekarang