MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020
108
5.4.1 Arsitektur Jaringan Komunikasi Data
5.4.1.1 WIDE AREA NETWORK WAN.
Kebutuhan komunikasi data diperkirakan akan semakin besar di masa depan. Peningkatan ini juga didorong oleh semakin baiknya integrasi dan interoperabilitas
aplikasi antara SKPD, UPT, dan KabupatenKota. Pada sisi lainnya, kebutuhan akses publik terhadap informasi dan layanan Pemerintah Provinsi Riau diproyeksikan juga
meningkat dengan semakin beragamnya layanan.
Gambar 36. Topologi Infrastruktur Jaringan Antar SKPD Provinsi Riau dalam Kota Pekanbaru
Jaringan komunikasi data direncanakan menggunakan topologi ring dengan partial mesh dan dikombinasikan dengan topologi startree. Topologi ini memungkinkan
minimalisasi gangguan komunikasi paket data, karena memungkinkan routing paket
MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020
109 data melalui berbagai jalur. Koneksi d ari Provinsi Menggunakan Fiber Optik core
area dan sub area, danatau menggunakan Radio Wireless sub area Jaringan komunikasi data antara Provinsi dan KabupatenKota menggunakan topologi
StarTree dengan partial mesh. Koneksi dari Provinsi ke KabupatenKota menggunakan Fiber Optik dimana setiap KabupatenKota sebagai backbone bagi
jaringan Kecamatan. Jaringan komunikasi data Provinsi dengan KabupatenKota digambarkan sebagai berikut:
Gambar 37. Topologi Jaringan Provinsi – KabupatenKota
MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020
110
Gambar 38. Topologi Jaringan Provinsi – KabupatenKota alternatif
MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020
111
5.4.1.2 Arsitektur LAN DISKOMINFO
Di lingkungan Diskominfo Pemerintah Provinsi Riau, topologi jaringan komunikasi data direpresentasikan pada gambar 38. Koneksi WAN Provinsi Riau direncanakan
redundant oleh 2 ISP yang berbeda, salah satunya sebagai backup link. Link ini terhubung ke 2 edge layer switch, core layer, dan distribution layer.
Pengelolaan jaringan komunikasi data network management dilakukan secara terpusat pada seluruh komponen jaringan di seluruh SKPD Provinsi. Untuk itu perlu
dibangun fasilitas helpdesk terpusat guna menangani permasalahan kinerja infrastruktur.
Diskominfo berfungsi sebagai pusat pendistribution bandwith Internet, monitoring Data Center, dan perangkat jaringan sampai end connection tingkat
KabupatenKota
MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020
112
Gambar 39. Topologi Area Kantor Dishubkominfo
MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020
113
5.4.1.3 Data Center Disaster Recovery Center
Konsolidasi data center menjadi salah satu target pengembangan infrastruktur TIK Provinsi Riau pada 2016
– 2020. Dengan demikian, diharapkan data center seluruh SKPD di lingkungan Provinsi Riau dapat dikelola secara terpadu. Konsolidasi ini
memungkinkan penghematan belanja TIK di lingkup Provinsi dan memudahkan pengelolaan dan pengendalian permasalahan.
Pengembangan data center Provinsi Riau dirancang dengan mengoptimalkan konsolidasi dan virtualisasi server, dengan didukung storage area network SAN yang
memadai. Konsep perancangan data center mengadopsi model SAFE
– Secure Blueprint for Enterprise Network, yang masih diakui oleh praktisi sebagai model terbaik yang
digunakan. Berikut ini beberapa aspek dari SAFE :
Security Keamanan
Dalam mendesain jaringan hendaknya diperhitungkan untuk melindungi sumberdaya yang ada di dalam jaringan, dengan mencegah serangan tapi juga
tetap dapat memberikan service terbaik yang sesuai dengan kebutuhan user.
Resilient memilikikemampuanredudansi
Dalam SAFE diterapkan redudansi sampai ke level fisik perangkat kabel untuk melindungi system dari kegagalan kerusakan perangkat ataupun kesalahan
konfigurasi yang tidak disengaja.
Scalable Dapat berkembang dalam network besar
Dalam SAFE, semua bagian di dalam suatu jaringan di bagi menjadi module- module terkait namun independent sehingga dapat dikembangkan secara lebih
mudah dan lebih baik. Pada dasarnya Sebuah DRC Disaster Recovery Center adalah sebuah Remote Data
Center yang memiliki fungsi-fungsi Data Center sebagaimana mestinya, dan siap
MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020
114 untuk menggantikan fungsi dari Data Center sesegera mungkin jika terjadi disaster
bencana alam. Untuk itu sebuah DRC harus memiliki standar desain yang baik. Perancangan DRC harus didasari suatu kegiatan Risk Assessment dan Business
Impact Analysis BIA yang merupakan bagian dari kegiatan penyusunan BCP sebagai bagian dari penyusunan Disaster recovery plan DRP. DRP adalah suatu
proses terdokumentasi atau suatu kumpulan prosedur untuk memulihkan dan melindungi suatu infrastruktur TIK dari infrastruktur bisnis bilamana terjadi bencana.
Rencana ini harus didokumentasikan, dan menyatakan prosedur-prosedur yang harus diikuti bilamana terjadi bencana.
MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020
115
Gambar 40. Topologi Data Center
MASTER PLAN TIK PROVINSI RIAU 2016 – 2020
116
5.4.2 Server Platform