Kondisi Umum Kelurahan Karang Berombak Sarana dan Prasarana di Kelurahan Karang Berombak Struktur Organisasi Kelurahan Karang Berombak

58 turun tangan untuk ikut dalam menanggulangi masalah yang dihadapi oleh warga Kelurahan Karang Berombak. Tim fasilitator PNPM Mandiri Perkotaan memotori warga untuk dapat membentuk Organisasi Masyarakat Warga OMW agar dapat menghimpun potensi warga yang secara sukarela memberikan kontribusinya minimal bagi kelurahannya sendiri. Organisasi Masyarakat Warga OMW ini oleh warga Kelurahan Karang Berombak, membentuk suatu Badan Keswadayaan Masyarakat BKM yang bernama Badan Keswadayaan Masyarakat Rose BKM-ROSE Kelurahan Karang Berombak, maka masalah kemiskinan kini telah menjadi tugas dan tanggungjawab warga Kelurahan Karang Berombak yang direpresentasikan melalui BKM-ROSE dengan membangun kemitraan bersama PNPM Mandiri Perkotaan.

4.2 Kondisi Umum Kelurahan Karang Berombak

1. Informasi tentang kondisi geografis a. Batas Kelurahan 1. Sebelah timur : Kelurahan Glugur Kota 2. Sebelah barat : Kelurahan Helvetia Timur 3. Sebelah utara : Kelurahan Labuhan Deli 4. Sebelah selatan : Kelurahan Sei Agul b. Luas Wilayah 1. Luas kelurahan : 105 Ha 2. Luas pemukiman : 104, 7 Ha 3. Luas kuburan : 1,2 Ha 4. Luas taman : 0,4 Ha 5. Perkantoran : 0,75 Ha Universitas Sumatera Utara 59 Jumlah lingkungan di Karang Berombak adalah 19 Lingkungan. Dulunya hanya 12 lingkungan tetapi setelah terjadi pemekaran wilayah jumlah lingkungannya bertambah hingga 19 lingkungan.

4.3 Permasalahan Kemiskinan dan Potensi

Permasalahan kemiskinan di Kelurahan Karang Berombak sampai saat ini masih merupakan masalah yang cukup besar. Indikasi banyaknya masalah kemiskinan di Kelurahan ini terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Berbagai fenomena kemiskinan secara mudah dapat terlihat di Kelurahan ini. Fenomena tersebut antara lain adalah lingkungan yang kumuh, rumah tidak layak huni, adanya anak usia sekolah yang tidak bersekolah, angka pengangguran yang cukup tinggi dan tidak memadai kondisi sarana prasarana dasar. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut selama ini sudah ada dari berbagai pihak-pihak peduli. Program Penanggulangan Kemiskinan dari Pemerintah Pusat, Pemprov, dan Pemkot seperti BLT, JPS, Raskin sudah pernah masuk ke Kelurahan Karang Berombak, namun demikian program-program tersebut masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Kegagalan upaya-upaya tersebut disinyalir karena beberapa sebab, antara lain adalah tidak disertakannya masyarakat secara aktif dalam setiap tahapan, sehingga peran partisipasi masyarakat minim dalam program tersebut. Upaya penanggulangan kemiskinan di Kelurahan ini tidak mudah. Berbagai hambatan akan di hadapi oleh pihak-pihak yang akan melaksanakan program penanggulangan kemiskinan. Berbagai hambatan tersebut antara lain adalah budaya instan yang sudah begitu kuat, individualisme yang cukup tinggi, etos kerja yang melemah dan rasa frustasi yang cukup kuat. Oleh karena itu, untuk menanggulangi Universitas Sumatera Utara 60 kemiskinan di Kelurahan ini perlu dilakuka secara terpadu dan dukungan dari berbagai pihak yang peduli dengan program penanggulangan kemiskinan. Terlepas dari hambatan yang ada, masalah kemiskinan di Kelurahan Karang Berombak perlu segera ditanggulangi. Karena itu, kebersamaan dari seluruh komponen masyarakat mutlak diperlukan untuk keberhasilan program penanggulangan kemiskinan. Tanpa rasa kebersamaan yang tinggi , maka upaya penanggulangan kemiskinan dapat dipastikan akan menghadapi banyak kendala bahkan dapat diduga akan gagal sama sekali. Kesenjangan sosial merupakan salah satu masalah yang terdapat di Kelurahan Karang Berombak, berdasarkan hasil PS Pemetaan Swadaya oleh tim relawan. Tim PS yang terdiri dari unsur warga masyarakat, tim fasilitator PNPM Mandiri Perkotaan dan aparat kelurahan ditemukan berbagai masalah di Kelurahan ini. Cakupannya kompleks, mulai dari permasalahan infrastruktur dasar sampai pada masalah sosial kemasyarakatan. Akan tetapi Tim PS mengklarifikasikannya ke dalam beberapa komponen yaitu komponen lingkungan, sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai dengan anjuran dan petunjuk yang diberikan Fasilitator PNPM Mandiri Perkotaan kepada relawan dan masyarakat Kelurahan Karang Berombak. Adapun masalah-masalah yang ditemukan pada saat PS dan Lokakarya PJM Pronangkis di Kelurahan Karang Berombak adalah sebagai berikut : a. Masalah pada sektor lingkungan 1. Jalan Lingkungan yang rusak Pada umumnya akses menuju perumahan warga miskin sudah ada, akan tetapi kondisi jalan tersebut sebagian besar tidak layak, baik gang maupun gang besar. Hal tersebut sangat menghambat mobilitas warga dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Universitas Sumatera Utara 61 2. Saluran air parit Permasalahan yang banyak ditemukan yaitu masalah saluran air yang biasanya pada waktu hari hujan selalu terjadi banjir disebabkan oleh saluran air yang tidak lancar mampet serta berdampak buruk pada warga sekitarnya, 3. Tempat Pembuangan Sampah Di Kelurahan Karang Berombak kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah. Hal ini disebabkan oleh sangat terbatasnya fasilitas pembuangan sampah di lingkungan warga sehingga sampah tidak terurus yang pada akhirnya jadi sumber panyakit. b. Masalah Pada Sektor Sosial 1. Orang-orang Jompo Di Kelurahan Karang Berombak jumlah orang jompo lansia masih cukup banyak, sayangnya saranan dan fasilitas untuk mengurus dan menampung mereka belum ada. Kondisi mereka mayoritas sangat memperihatinkan karena keluarganya tergolong tidak mampu. 2. Yatim Piatu Yatim Piatu merupakan fenomena yang sangat umum dan mereka pada umumnya tergolong masyarakat miskin sehingga kebutuhan dasar anak yatim ini masih terabaikan dan terus terpuruk. 3. Anak terancam putus sekolah Jumlah anak terancam putus sekolah masih terdapat di Kelurahan Karang Berombak yang disebabkan oleh ketidakmampuan orang tua untuk menyekolahkan anaknya, walaupun telah ada program pemerintah pada sektor pendidikan, akan tetapi sebahagian besar warga miskin masih merasakan sulit Universitas Sumatera Utara 62 untuk membiayai anaknya sekolah. Padahal pendidikan adalah modal dasar bagi setiap individu untuk mendapatkannya. 4. Pelatihan Sumber Daya Manusia SDM Sebagian besar warga Kelurahan Karang Berombak tidak pernah mengenal apalagi mendapatkan pelatihan SDM yang dapat membuat mereka lebih mengembangkan diri. Mereka selalu tersisihkan oleh warga yang sudah mampu. Pelatihan ini sangat pentng dilakukan dalam upaya pemberdayaan warga miskin agar terus dapat memperbaiki kondisi hidupnya. c. Masalah pada Sektor Ekonomi 1. Tidak punya modal Warga miskin yang menjadi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan rata-rata berprofesi sebagai pedagang-pedagang kecil dan usaha-usaha lain yang tidak begitu besar. Kucuran modal sangat diharapkan agar dapat menekan jumlah pengangguran. 2. Kurang Modal Selain warga yang tidak punya modal ada juga warga yang telah mempunyai modal usaha tetapi terancam bangkrut karena kekurangan modal. Hal ini disebabkan karena kebutuhan ekonomi keluarga hingga mengalami kemunduran dalam bidang ekonominya. 3. Pengangguran Pengangguran merupakan fenomena krusial baik itu pengangguran asli maupun terselubung. Hal ini perlu mendapatkan penanganan yang serius karena mempunyai akses yang cukup luas baik dari segi keamanan, tingkat kriminalitas maupun ketentraman warga. Universitas Sumatera Utara 63 4.4 Kondisi Demografis di Kelurahan Karang Berombak 4.4.1 Komposisi Warga Kelurahan Karang Berombak Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kewarganegaraan Untuk mengetahui jumlah warga di Kelurahan Karang Berombak menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Komposisi Warga Kelurahan Karang Berombak Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kewarganegaraann No Kewarganegaraan Jenis Kelamin Total Laki-Laki Perempuan 1 Warga Negara Indonesia 9.595 9.551 19.146 95,99 2 Warga Negara Asing 392 405 797 3,99 3 Warga Negara Asing yang Menetap 1 1 0,005 Jumlah 9.987 9.957 19.944 100 Sumber Data: Monografi Kelurahan Karang Berombak Tahun 2011 Berdasarkan tabel 4.1 maka disimpulkan bahwa sebagian besar warga yang tinggal di kelurahan Karang Berombak adalah Warga Negara Indonesia WNI dimana lebih banyak laki-laki dibandingan jumlah warga perempuan. Hal ini karena warga kelurahan Berombak memang orang pribumi asli. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan untuk warga asing yang ingin menetap atau berkunjung ke kelurahan Karang Berombak. Universitas Sumatera Utara 64

4.4.2 Komposisi Warga Kelurahan Karang Berombak Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Komposisi Warga Kelurahan Karang Berombak Berdasarakan Usia No Usia Jumlah Jiwa 1 0-6 1.738 8,71 2 7-10 1.786 8,95 3 11-16 2.631 13,19 4 17-55 10.787 54,06 5 58-ke atas 3.002 15,05 Jumlah 19.944 100 Sumber Data: Monografi Kelurahan Karang Berombak Tahun 2011 Berdasarkan tabel 4.2 maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas warga di kelurahan Karang Berombak didominasi oleh warga yang dikatakan masih termasuk usia produktif yaitu usia 17-55 tahun dan masih mampu untuk melakukan dan mencari pekerjaan. Sedangkan minoritas warga di kelurahan Karang Berombak berada di usia 0-6 tahun. Dimana pada usia tersebut termasuk kategori bayi dan anak- anak. Pada usia tersebut mereka belum mampu untuk mencari pekerjaan, sehingga yang dapat mereka lakukan adalah bermain dan bersekolah. Universitas Sumatera Utara 65

4.4.3 Komposisi Warga Kelurahan Karang Berombak Berdasarkan Agama Tabel 4.3

Komposisi Warga Kelurahan Karang Berombak Berdasarkan Agama No Agama Jumlah Jiwa 1 Islam 17.401 87,24 2 Khatolik 256 1,28 3 Protestan 1262 6,32 4 Budha 916 4,59 5 Hindu 109 0,54 Jumlah 19.944 100 Sumber Data : Monografi Kelurahan Karang Berombak Tahun 2011 Berdasarkan tabel 4.3 maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas agama yang dianut oleh warga kelurahan Karang Berombak adalah agama Islam. Sedangkan untuk agama yang paling sedikit dianut oleh warga kelurahan Karang Berombak adalah agama Hindu. Namun demikian walaupun mereka mempunyai agama yang berbeda- beda, warga di kelurahan Karang Berombak masih menganut nilai-nila kebersamaan, demokratis, dan saling tolong menolong hal ini terlihat dari organisasi masyarakat yang di kelurahan antara lain : PKK, STM Serikat Tolong- Menolong, Perwiritan, LPM Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara 66

4.4.4 Komposisi Warga Kelurahan Karang Berombak Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.4 Komposisi Warga Kelurahan Karang Berombak Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa 1 SD 5.671 28,43 2 SMP 3.019 15,13 3 SMA 6.399 32,08 4 Akademi 1.038 5,20 5 Perguruan Tinggi 1.314 6,58 6 Tidak Sekolah 2.503 12,55 Jumlah 19.944 100 Sumber Data : Monografi Kelurahan Karang Berombak Tahun 2011 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa SMA adalah pendidikan terakhir yang sebagian besar diselesaikan oleh warga kelurahan Karang Berombak. Hal ini menunjukkan bahwa warga Karang Berombak mempunyai keinginan untuk menyelesaikan ataupun mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya, walaupun mereka mempunyai keterbatasan dana untuk dapat bersekolah. Hal ini terbukti dari masih tetap adanya warga yang tidak dapat bersekolah. Universitas Sumatera Utara 67

4.5 Sarana dan Prasarana di Kelurahan Karang Berombak

Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana di Kelurahan Karang Berombak No Nama Bangunan Jumlah 1 STM 1 unit 2 Madrasah 3 unit 3 Mesjid 10 unit 4 Musholla 2 unit 5 Gereja 2 unit 6 Kuil 1 unit 7 Kelenteng 1 unit 8 Perkantoran Negara 2 unit 9 Balai Pertemuan 2 unit 10 Lapangan Volly 5 unit 11 Fitness Senam 1 unit 12 Swalayan 4 unit 13 Perusahaan Persero 2 unit 14 CV 11 unit 15 Perusahaan Negara 2 unit 16 Taman 1 unit Jumlah 50 unit Sumber Data : Monografi Kelurahan Karang Berombak Tahun 2011 Universitas Sumatera Utara 68 Berdasarkan tabel 4.5 maka dapat disimpulkan bahwa kelurahan Karang Berombak mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap yang dapat digunakan oleh seluruh warga Karang Berombak.

4.6 Struktur Organisasi Kelurahan Karang Berombak

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kelurahan Karang Berombak sd Sumber : Kelurahan Karang Berombak 2012 Struktur Organisasi Kelurahan Karang Berombak terdiri dari : 1. Lurah : Mhd. Ridho Siregar S.STP 2. Sekretaris : Wiriyanto 3. Kasi Pemerintahan : Nurmahirah SIP 4. Kasi Trantib : Zulbahri LURAH Sekretaris Lurah Kasi Pemerintaha Kasi Trantib Kasi Pembanguna Staf Kepling 1 Kepling 19 Universitas Sumatera Utara 69 5. Kasi Pembangunan : Nelawati 6. Staf : Masrini 7. Kepala Lingkungan, yang terdiri dari Lingkungan 1 sampai Lingkungan 19

4.7 Profil BKM Rose

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Analisis Dampak Program Pnpm Mandiri Perkotaan Bidang Infrastruktur Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Kota Tebing Tinggi

0 35 104

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

EFEKTIVITAS PROGRAM PINJAMAN BERGULIR TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Efektivitas Program Pinjaman Bergulir Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasi Pada PNPM Mandiri Perkotaan di BKM “Amanah Sejahtera” Kelurahan Siswodipuran Kecamatan Boyolal

0 0 18

EFEKTIVITAS PROGRAM PINJAMAN BERGULIR TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Efektivitas Program Pinjaman Bergulir Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasi Pada PNPM Mandiri Perkotaan di BKM “Amanah Sejahtera” Kelurahan Siswodipuran Kecamatan Boyolal

0 0 20

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT-MANDIRI PERKOTAAN (PNPM-MP) PROGRAM PINJAMAN BERGULIR DI KELURAHAN SIWALAN KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG.

1 7 80

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN DELINGAN KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 15