25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. PENDEKATAN KUALITATIF
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode case study dalam penelitian ini. Poerwandari 2009 menyatakan dengan menggunakan
metode kualitatif peneliti dapat mempelajari isu-isu tertentu secara mendalam dan mendetail. Hal tersebut sesuai dengan tujuan peneliti untuk menggali dan
mendapatkan gambaran yang luas dan mendalam berkaitan dengan gambaran spiritualitas pada suku Jawa.
B. RESPONDEN PENELITIAN 1. Karakteristik Responden
Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini adalah: a.
Merupakan individu keturunan suku Jawa ayah dan ibu b.
Berada dalam tahapan perkembangan minimal dewasa awal c.
Pernah bergabung dengan komunitas budaya Jawa
2. Jumlah Responden Penelitian
Menurut Patton dalam Poerwandari, 2009 desain kualitatif memiliki sifat yang luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang
harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah responden sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan
sumber daya yang tersedia. Pada penelitian ini, jumlah responden yang digunakan adalah sebanyak tiga orang.
Universitas Sumatera Utara
3. Prosedur Pengambilan Responden
Prosedur pengambilan responden dalam penelitian ini berdasarkan konstruk operasional theory-basedoperational construct sampling. Responden
dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi-studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan penelitian
Patton dalam Poerwandari, 2009. Prosedur pengambilan responden ini dilakukan
agar responden benar-benar mewakili fenomena penelitian. 4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Madya Medan. Pemilihan daerah ini memberikan kemudahan dalam menemukan responden dan memudahkan proses
penelitian karena peneliti berdomisili di daerah tersebut. Hal ini mengingat bahwa pendekatan kualitatif memerlukan lebih dari satu kali pertemuan dan wawancara.
Tempat pelaksanaan wawancara disesuaikan dengan kemauan responden, dengan syarat responden merasa aman dan nyaman dengan keberadaannya dalam
mengungkap hal-hal mengenai dirinya.
C. METODE PENGAMBILAN DATA
Menurut Poerwandari 2009, metode pengambilan data dalam penelitian kualitatif sangat beragam, disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian dan sifat
objek yang diteliti. Metode Pengambilan data dalam penelitian ini adalah wawancara sebagai metode utama dalam pengambilan data dan disertai dengan
observasi.
Universitas Sumatera Utara
1. Wawancara
Menurut Banister dalam Poerwandari, 2009 wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan
topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain.
Jenis wawancara yang digunakan dalam wawancara adalah wawancara dengan pedoman umum. Dalam proses wawancara, peneliti dilengkapi pedoman
wawancara umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput. Wawancara dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam yakni peneliti mengajukan
pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan subjek, secara utuh dan mendalam Patton dalam Poerwandari, 2009.
2. Observasi
Observasi dilakukan sebagai metode tambahan yang dilakukan ketika melakukan wawancara. Observasi dilakukan dengan tujuan agar peneliti
memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek secara terbuka dalam wawancara. Observasi memungkinkan peneliti
melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian kurang disadari. Selain itu observasi juga memungkinkan peneliti merefleksi dan bersikap introspektif terhadap
penelitian yang dilakukan Patton, dalam Poerwandari, 2009.
Universitas Sumatera Utara
D. ALAT BANTU PENGUMPULAN DATA
Purwandari 2009 menyatakan sedapat mungkin wawancara perlu direkam dan dibuat transkripnya secara verbatim kata demi kata, sehingga tidak
bijaksana jika peneliti hanya mengandalkan ingatan. Untuk itu diperlukan instrumen atau alat bantu penelitian untuk membantu peneliti dalam pengumpulan
data. Alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tape recorder dan pedoman wawancara.
1. Alat Perekam Tape Recorder
Alat perekam digunakan untuk memudahkan peneliti untuk mengulang kembali hasil wawancara yang telah dilakukan. Selain itu, peneliti dapat lebih
mudah melakukan observasi selama wawancara berlangsung. Penggunaan alat perekam ini dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari responden.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara memuat isu-isu yang berkaitan dengan tema penelitian. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti
mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek checklist apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan
Poerwandari, 2009. Pedoman wawancara bertujuan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman wawancara berupa
open ended question yang dibuat berdasarkan teori-teori yang dibahas dalam Bab II. Hal ini dilakukan agar peneliti mempunyai kerangka berpikir tentang hal-hal
yang ingin ditanyakan dan tidak menyimpang dari kerangka teoritis yang ada. Pada pelaksanaannya, pedoman wawancara ini tidak digunakan secara kaku.
Universitas Sumatera Utara
Tidak tertutup kemungkinan untuk menanyakan hal lain yang masih berhubungan dengan topik penelitian agar wawancara tidak berjalan dengan kaku namun data
yang didapatkan lebih lengkap dan akurat.
E. KREDIBILITAS PENELITIAN
Kredibilitas adalah istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mengganti konsep validitas, dimaksudkan untuk merangkum bahasan
menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada
keberhasilan mencapai
maksud mengeksplorasi
masalah dan
mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks. Deskipsi mendalam yang menjelaskan kemajemukan kompleksitas
aspek-aspek yang terkait dalam bahasa kuantitatif: variabel dan interaksi dari berbagai aspek menjadi salah satu ukuran kredibiltas penelitian kualitatif
Poerwandari, 2009. Adapun upaya peneliti untuk meningkatkan kredibilitas penelitian ini
antara lain: 1.
Memilih responden yang sesuai dengan karakteristik responden pada penelitian ini yaitu individu dewasa yang merupakan suku Jawa.
2. Membuat pedoman wawancara berdasarkan dimensi spiritualitas dan faktor
yang mempengaruhi spiritualitas. Selain itu, peneliti juga menjaga standarisasi pedoman wawancara dengan melakukan professional judgment bersama
dengan dosen pembimbing.
Universitas Sumatera Utara
3. Menggunakan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam untuk
mendapatkan data yang akurat. Pernyataan responden yang ambigu atau kurang jelas akan ditanyakan kembali probing saat wawancara atau
pertemuan berikutnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. 4.
Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses pengumpulan data, dan strategi analisisnya.
5. Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali data untuk menguji
kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda.
F. PROSEDUR PENELITIAN 1. Tahap Persiapan Penelitian