8. Kesadaran akan peristiwa
tragis Awareness of the tragic
- Bagus merasa peristiwa tragis dalam
hidupnya adalah ketika ia menghadapi kematian sang ayah
- Setelah peristiwa tersebut, Bagus
menjadi individu yang lebih berpasrah diri
9. Manfaat
Beneficial manifestations fruit of
spirituality
- Bagus memperoleh kebahagiaan dan
pencapaian kedamaian dengan diri
sendiri melalui aktivitas spiritualitas
4. Pembahasan
Kekuatan para dewa dan kekuatan Sang Hyang Tunggal merupakan kekuatan terbesar dalam hidup Bagus. Sejalan dengan pernyataan Santosa 2011
bahwa dimensi transenden dalam kehidupan orang Jawa adalah Tuhan. Bagus dapat mencapai spiritualitasnya melalui berhubungan dengan sosok transenden
terssebut. Elkin dkk 1988 menyatakan bahwa secara umum individu ingin
mencapai eksistensi dengan hidup yang bermakna dan memiliki tujuan. Demikian halnya Bagus, untuk mencapai eksistensinya, Bagus selalu melalukan tindakan
agar mendapatkan karma baik, hal ini juga terkait dengan tujuan hidup yang ingin dicapainya, yaitu moksa. Hal tersebut juga sejalan dengan tujuan hidup orang
Jawa dalam mencapai kehidupan yang abadi Santosa, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Elkin dkk 1988 menyatakan bahwa individu yang memiliki spiritualitas tinggi merasa adanya panggilan yang harus dipenuhi, rasa tanggung jawab pada
kehidupan dan menyelesaikan misi. Bagus memiliki misi menyebarkan kebaikan terhadap isi semesta, hal tersebut dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari cara
sederhana sampai dengan cara-cara yang lebih kompleks. Misi tersebut sesuai dengan misi hidup orang Jawa dalam memperoleh keamanan, kedamaian,
ketenangan dan kesejahteraan Santosa, 2011. Bagus memandang kehidupan sebagai suatu hal yang sangat sakral,
sehingga harus selalu dijaga dan dihormati, hal tersebut bisa dilakukan melalui menjaga tutur kata, tingkah laku, dan meditasi. Hal tersebut sejalan dengan
pandangan Santosa 2011 bahwa orang Jawa memandang kekuatan yang sakral melalui menggabungkan kekuatan lahir dan batin dalam mencapai cita-cita dan
tujuan hidup yang diharapkan. Individu yang spiritual menghargai materi seperti uang namun tidak
mencari kepuasaan akhir dari material tersebut Elkin dkk, 1988. Sama halnya dengan Bagus memandang kebahagian lebih penting daripada sumber material.
Kebahagian tersebut dapat diperoleh melalui berhubungan dengan Tuhan, dan salah satu caranya adalah berbagi terhadap sesama, sehingga seseorang akan
mendapatkan karma baik dan semakin dekat dengan Tuhan. Sejalan dengan pernyataan Santosa 2011 bahwa orang Jawa memiliki kepercayaan bahwa
bersama orang lainlah setiap manusia menjalani kehidupan di dunia, serta dari orang lain pula ia mendapatakn rezeki.
Universitas Sumatera Utara
Santosa 2011 menyatakan bahwa berbuat baik dan benar di dunia menjadi orientasi penting dalam kehidupan orang Jawa Santosa, 2011. Hal
tersebut juga dirasakan oleh Bagus, sehingga ia memiliki pandangan yang sama. Namun, ia juga berpandangan bahwa seseorang tidak bisa tergantung sepenuhnya
dengan orang lain, karena adakalanya pertolongan datang dari diri kita sendiri. Orang yang spiritual berkomitmen terhadap sikap ideal yang tinggi dan
mengaktualisasinya melalui potensi positif dalam semua aspek kehidupannya Elkin dkk, 1988. Bagus menyikapi bahwa ajaran kepercayaan dan budayanya
sejalan dan ia harus mampu menjalankan keduanya secara seimbang, karena kedua hal tersebut saling melengkapi satu sama lain dalam pencapaian
spiritualitasnya. Wafatnya sang ayah menyebabkan Bagus belajar banyak hal, termasuk
untuk lebih berpasrah diri. Bagus juga percaya, melalui peristiwa tersebut ia belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Hal tersebut sejalan dengan
pernyataan Elkin dkk 1988 bahwa individu dengan spiritualitas tinggi menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa tragedi terjadi dalam eksistensi manusia dan
kesadaran tersebut memberikan pengalaman spiritual yang mendalam dan memaknai hidup dengan lebih serius.
Elkin dkk 1988 menyatakan individu menilai spiritualitas merupakan buah dari kehidupan. Demikian halnya yang terjadi dalam hidup Bagus, ia
memperoleh kebahagiaan dan pencapaian kedamaian dengan diri sendiri melalui kegiatan spiritualitas yang dijalankannya. Pengaruh terbesar dalam menjalankan
spiritualitas dipengaruhi oleh agama dan budaya Bagus. Kedua hal tersebut
Universitas Sumatera Utara
memiliki proporsi yang sama besarnya dalam mempengaruhi setiap kegiatan spiritualitas yang dijalankannya.
Universitas Sumatera Utara
D. Analisa Antar Responden dan Pembahasan