Defenisi yang digunakan dalam penelitian ini, suku Jawa merupakan orang-orang yang merupakan keturunan Jawa dari generasi sebelumnya.
2. Hakekat Pokok Suku Jawa
Gauthama dan Alkadri 2003 menyatakan masyarakat suku Jawa memiliki sistem orientasi nilai budaya yang terdiri dari lima hakekat pokok,
yaitu: a.
Hakekat hidup Pandangan orang Jawa tentang hakekat hidup sangat dipengaruhi oleh
pengalamannya di masa lalu dan konsep-konsep religius yang bernuansa mistis. Hakekat hidup ini terlihat pada berbagai falsafah hidup yang menunjukkan sikap
pasrah kepada Yang Maha Kuasa. b.
Hakekat kerja Masyarakat Jawa kelas bawah yang tinggal di perdesaan maupun
perkotaan jarang memikirkan hakekat kerja dan usaha, mereka hanya tahu bahwa mereka harus terus berikhtiar dan bekerja. Bagi mereka, bekerja itu memang
sudah merupakan suatu keharusan untuk mempertahankan hidup. Sedangkan bagi masyarakat kelas menengah dan kelas atas memiliki tujuan dari hakekat kerja,
sehingga segala usaha yang dijalankannya selalu dihubungkan dengan hasil yang diharapkan.
c. Hakekat waktu
Hakekat waktu pada masyarakat Jawa tradisional tercermin dalam kemampuan mereka menghitung waktu yang cocok untuk melaksanakan berbagai
Universitas Sumatera Utara
kegiatan, atau lebih dikenal dengan sebutan petungan, selain itu hakekat waktu juga berhubungan dengan kemampuan meramalkan berbagai hal yang berkaitan
dengan siklus kehidupan maupun watak seseorang yang disebut dengan pasaran. d.
Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya Masyarakat Jawa menghendaki hidup yang selaras dan serasi dengan pola
pergaulan saling menghormati. Hidup yang saling menghormati akan menumbuhkan kerukunan, baik di lingkungan rumah tangga maupun di luar
rumah tangga masyarakat. Dua prinsip yang paling menentukan dalam pola pergaulan masyarakat Jawa adalah rukun dan hormat.
e. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya
Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya tidak terlepas dari pandangan hidup masyarakat Jawa yang mengharuskan manusia mengusahakan
keselamatan dunia beserta segala isisnya agar tetap terpelihara dan harmonis.
3. Karakter Orang Jawa