4.4. Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Pedesaan di Kecamatan Stabat
Sesuai dengan Pedoman Umum, program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan mempunyai prinsip atau nilai-nilai dasar yang selalu
menjadi landasan atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan program nasional
pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini mampu mendorong terwujudnya tujuan program nasional pemberdayaan
masyarakat PNPM mandiri pedesaan. Prinsip-prinsip itu meliputi Pedoman Umum PNPM Kabupaten Langkat :
1. Bertumpu pada
pembangunan manusia.
Pengertian prinsip bertumpu pada pembangunan manusia adalah masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan
manusia daripada pembangunan fisik semata.
2. Otonomi.
Pengertian prinsip otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan kewenangan mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi negatif dari luar.
3. Desentralisasi. Pengertian prinsip desentralisasi adalah memberikan ruang yang lebih luas kepada
masyarakat untuk mengelola kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
4. Berorientasi pada masyarakat miskin.
Pengertian prinsip berorientasi pada masyarakat miskin adalah segala keputusan yang diambil berpihak kepada masyarakat miskin.
5. Partisipasi.
Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi,
perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materill.
6. Kesetaraan dan
keadilan gender.
Pengertian prinsip kesetaraan dan keadilan gender adalah masyarakat baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahapan program dan
dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan, kesetaraan juga dalam pengertian kesejajaran kedudukan pada saat situasi konflik.
7. Demokratis.
Pengertian prinsip demokratis adalah masyarakat mengambil keputusan pembangunan secara musyarawah dan mufakat.
8. Transparansi dan
Akuntabel. Pengertian prinsip transparansi dan akuntabel adalah masyarakat memiliki akses
terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan baik
secara moral, teknis, legal, maupun administratif.
Universitas Sumatera Utara
9. Prioritas Pengertian prinsip prioritas adalah masyarakat memilih kegiatan yang diutamakan
dengan mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatan untuk pengentasan kemiskinan.
10. Keberlanjutan
Pengertian prinsip keberlanjutan adalah bahwa dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem pelestariannya
Lokasi sasaran program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan meliputi seluruh kecamatan perdesaan di Indonesia yang dalam
pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan tidak termasuk kecamatan-kecamatan kategori kecamatan bermasalah dalam program pengembangan kecamatan PPK atau
program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri perdesaan. Kelompok sasaran adalah masyarakat miskin di pedesaan, kelembagaan masyarakat di pedesaan,
dan kelembagaan pemerintahan lokal. Program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan
merupakan program pemerintah pusat bersama pemerintah daerah, artinya program ini direncanakan, dilaksanakan dan didanai bersama-sama berdasarkan persetujuan dan
kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Sumber dan ketentuan alokasi dana bantuan langsung masyarakat BLM
program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan, yaitu sumber
Universitas Sumatera Utara
dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN; Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, swadaya masyarakat dan partisipasi dunia
usaha. Alokasi dana bantuan langsung masyarakat BLM per kecamatan ditetapkan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan jumlah dan distribusi penduduk serta
jumlah orang miskin. Mekanisme pencairan dana bantuan langsung masyarakat BLM dari Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN atau kas daerah ke rekening kolektif bantuan program nasional pemberdayaan masyarakat BPNPM yang dikelola oleh unit
pengelola kegiatan UPK diatur sebagai berikut: 1. Pencairan dana yang berasal dari pemerintah pusat mengikuti ketentuan yang
diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan dan Departemen Keuangan.
2. Pencairan dana yang berasal dari pemerintah daerah, dilakukan melalui mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD sesuai aturan yang berlaku di
daerah. 3. Pengajuan pencairan dana bantuan langsung masyarakat BLM ke Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN diatur dalam peraturan Dirjen PMD, Departemen Dalam Negeri.
4. Penerbitan surat perjanjian pemberian bantuan SPPB harus dilampiri dengan berita acara hasil pemeriksaan terhadap kesiapan lapangan yang dilakukan
fasilitator kecamatan.
Universitas Sumatera Utara
5. Dana yang berasal dari surat perjanjian pemberian bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD harus dicairkan terlebih dahulu ke masyarakat,
selanjutnya diikuti dengan pencairan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN.
6. Besaran dana bantuan langsung masyarakat BLM dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD yang dicairkan ke masyarakat harus utuh tidak termasuk
pajak, retribusi atau biaya lainnya. Penyaluran dana adalah proses penyaluran dari rekening kolektif bantuan
langsung masyarakat BLM yang dikelola unit pengelola kegiatan UPK kepada tim pengelola kegiatan TPK di desa. Mekanisme penyaluran dana sebagai berikut:
Pembuatan surat perjanjian pemberian bantuan SPPB antara unit pengelola kegiatan UPK dengan tim pengelola kegiatan TPK. Tim pengelola kegiatan TPK
menyiapkan rencana penggunaan dana RPD sesuai kebutuhan dilampiri dengan dokumen-dokumen perencanaan kegiatan seperti gambar desain, rincian anggaran
biaya RAB, dan lampirannya. Untuk penyaluran berikutnya dilengkapi dengan laporan penggunaan dana LPD sebelumnya dan dilengkapi dengan bukti-bukti yang
sah. Kebutuhan biaya operasional kegiatan tim pengelola kegiatan TPK tiap desa
dan unit pengelola kegiatan UPK bertumpu pada swadaya masyarakat. Namun untuk menumbuhkan keswadayaan tersebut diberikan bantuan stimulan dana dari program
nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan. Dana operasional unit pengelola kegiatan UPK sebesar maksimal dua persen 2 dari dana bantuan dana
Universitas Sumatera Utara
dari program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan yang dialokasikan di kecamatan tersebut. Dana operasional tim pengelola kegiatan TPK
atau desa maksimal tiga persen 3 dari dana program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan yang dialokasikan sesuai hasil musyawarah
antar desa penetapan kegiatan menurut Surat Penetapan Camat SPC untuk desa yang bersangkutan.
Ketentuan dasar program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan merupakan ketentuan-ketentuan pokok yang digunakan sebagai acuan bagi
masyarakat dan pelaku lainnya dalam melaksanakan kegiatan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelestarian. Ketentuan dasar program
nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan dimaksudkan untuk mencapai tujuan secara lebih terarah. Ketentuan dasar meliputi seluruh desa di
kecamatan penerima program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri perdesaan berhak berpartisipasi dalam seluruh tahapan program.
Untuk dapat berpartisipasi dalam program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan, dituntut adanya kesiapan dari masyarakat dan desa dalam
menyelenggarakan pertemuan-pertemuan musyawarah secara swadaya dan menyediakan kader-kader desa yang bertugas secara sukarela serta adanya
kesanggupan untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan dalam program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan.
Untuk mengoptimalkan pengelolaan program, bagi kecamatan yang memiliki jumlah desa lebih dari dua puluh 20 disarankan untuk menggabungkan desa-desa
Universitas Sumatera Utara
tersebut menjadi sekurang-kurangnya sepuluh 10 satuan desa cluster. Penggabungan tersebut didasarkan atas kesepakatan desa-desa dengan mempertimbangkan kedekatan
wilayah. Proses pembentukan desa cluster dilakukan dalam musyawarah antar desa MAD sosialisasi.
Kegiatan yang akan dibiayai melalui dana bantuan langsung masyarakat BLM diutamakan untuk kegiatan yang memenuhi kriteria:
1. Lebih bermanfaat bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin. 2. Berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraan.
3. Dapat dikerjakan oleh masyarakat. 4. Didukung oleh sumber daya yang ada dan memiliki potensi berkembang dan
berkelanjutan. Jenis-jenis kegiatan yang dibiayai melalui bantuan langsung masyarakat
BLM program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi
masyarakat miskin atau rumah tangga miskin. 2. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, termasuk
kegiatan pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat pendidikan nonformal.
Universitas Sumatera Utara
3. Kegiatan peningkatan kapasitasketrampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal
tidak termasuk penambahan modal. 4. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan SPP.
Mekanisme usulan kegiatan, setiap desa dapat mengajukan tiga 3 usulan untuk dapat didanai program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan.
Setiap usulan harus merupakan satu 1 kegiatan atau satu 1 paket kegiatan yang secara langsung saling berkaitan.
Tiga usulan dimaksud adalah : 1. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar atau kegiatan peningkatan kualitas hidup
masyarakat kesehatan atau pendidikan atau peningkatan kapasitas atau keterampilan kelompok usaha ekonomi yang ditetapkan oleh musyawarah desa
khusus perempuan. 2. Usulan kegiatan simpan pinjam bagi kelompok perempuan SPP yang ditetapkan
oleh musyawarah desa khusus perempuan. Alokasi dana kegiatan simpan pinjam bagi kelompok perempuan SPP ini maksimal dua puluh lima persen 25 dari
bantuan langsung masyarakat BLM di kecamatan. Tidak ada batasan alokasi maksimal per desa namun harus mempertimbangkan hasil verifikasi kelayakan
kelompok. 3. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar, kegiatan peningkatan kualitas hidup
masyarakat kesehatan atau pendidikan dan peningkatan kapasitasketrampilan kelompok usaha ekonomi yang ditetapkan oleh musyawarah desa perencanaan.
Universitas Sumatera Utara
Jika usulan simpan pinjam bagi kelompok perempuan SPP dari musyawarah khusus perempuan sama dengan usulan musyawarah desa campuran, maka kaum
perempuan dapat mengajukan usulan pengganti, sehingga jumlah usulan kegiatan dari musyawarah desa perencanaan tetap tiga. Maksimal nilai satu usulan kegiatan yang
dapat didanai bantuan langsung masyarakat BLM program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan adalah sebesar tiga ratus lima puluh juta
rupiah Rp 350.000.000,-. Usulan kegiatan pendidikan atau kesehatan harus mempertimbangkan rencana induk dari instansi pendidikan atau kesehatan di
kabupaten. Swadaya adalah kemauan dan kemampuan masyarakat yang disumbangkan
sebagai bagian dari rasa ikut memiliki terhadap program. Swadaya masyarakat merupakan salah satu wujud partisipasi dalam pelaksanaan tahapan program nasional
pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan. Swadaya bisa diwujudkan dengan menyumbangkan tenaga, dana, maupun material pada saat pelaksanaan
kegiatan. Dasar keswadayaan adalah kerelaan masyarakat, sehingga harus dipastikan bebas dari tekanan atau keterpaksaan.
Untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan pemihakan kepada perempuan. Pemihakan memberi makna
berupa upaya pemberian kesempatan bagi perempuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, ekonomi, dan politik serta mengakses aset produktif. Sebagai salah satu wujud
keberpihakan kepada perempuan, program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan mengharuskan adanya keterlibatan perempuan sebagai
Universitas Sumatera Utara
pengambil keputusan dan pelaku pada semua tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian. Kepentingan perempuan harus terwakili secara memadai.
Jenis kegiatan yang tidak boleh didanai melalui program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan militer atau angkatan bersenjata, pembiayaan kegiatan politik praktisi atau partai politik.
2. Pembangunan atau rehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat ibadah. 3. Pembelian chainsaw, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan lain yang
merusak lingkungan pestisida, herbisida, obat-obat terlarang dan lain-lain. 4. Pembelian kapal ikan yang berbobot di atas 10 ton dan perlengkapannya.
5. Pembiayaan gaji pegawai negeri. 6. Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak-anak di bawah usia kerja.
7. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, atau penjualan barang- barang yang mengandung tembakau.
8. Kegiatan apapun yang dilakukan pada lokasi yang telah ditetapkan sebagai cagar alam, kecuali ada ijin tertulis dari instansi yang mengelola lokasi tersebut.
9. Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan dan penggunaan terumbu karang. 10. Kegiatan yang berhubungan pengelolaan sumber daya air dari sungai yang mengalir
dari atau menuju negara lain. 11. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur sungai.
12. Kegiatan yang berkaitan dengan reklamasi daratan yang luasnya lebih dari lima puluh hektar 50 Ha.
Universitas Sumatera Utara
13. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari lima puluh hektar 50 Ha.
14. Kegiatan pembangunan bendungan atau penampungan air dengan kapasitas besar, lebih dari sepuluh ribu meter kubik 10.000 m³.
Sanksi adalah salah satu bentuk pemberlakuan kondisi dikarenakan adanya pelanggaran atas peraturan dan tata cara yang telah ditetapkan di dalam program
nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan. Sanksi bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab berbagai pihak terkait dalam pengelolaan kegiatan
program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan. Sanksi yang telah ditetapkan di dalam program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri
pedesaan adalah : 1. Sanksi masyarakat, yaitu sanksi yang ditetapkan melalui kesepakatan dalam
musyawarah masyarakat. Semua kesepakatan sanksi dituangkan secara tertulis dan dicantumkan dalam berita acara pertemuan.
2. Sanksi hukum, yaitu sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, Sanksi program adalah pemberhentian bantuan apabila kecamatan
atau desa yang bersangkutan tidak dapat mengelola program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan dengan baik, seperti
menyalahi prinsip-prinsip, menyalahgunakan dana atau wewenang, penyimpangan prosedur, hasil kegiatan tidak terpelihara atau hasil kegiatan tidak dapat
dimanfaatkan. Kecamatan tersebut akan dimasukkan sebagai kecamatan
Universitas Sumatera Utara
bermasalah sehingga dapat ditunda pencairan dana yang sedang berlangsung,
serta tidak dialokasikan untuk tahun berikutnya.
Dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat, lembaga dan pemerintahan lokal menuju kemandirian, maka disetiap desa dipilih, ditetapkan, dan dikembangkan
kader pemberdayaan masyarakat desa atau kelurahan PMDK dengan kualifikasi teknik dan pemberdayaan, tim penulis usulan TPU, tim pengelola kegiatan TPK,
tim pemantau, dan tim pemelihara. Di kecamatan dibentuk dan dikembangkan badan kerja sama antar desa BKAD, tim verifikasi, unit pengelola kegiatan UPK, badan
pengawas unit pengelola kegiatan BP-UPK dan pendamping lokal PL. Selanjutnya diadakan pelatihan kepada pemerintahan desa meliputi pemerintah desa dan badan
permusyawaratan desa BPD atau bentuk kegiatan lain yang dapat menunjang pelaksanaan fungsi dan tugasnya.
Pelatihan yang akan diadakan di antaranya meliputi : 1. Penyusunan peraturan desa, pengawasan terhadap pelaksanaan, pemerintahan dan
pembangunan, serta pengelolaan penanganan masalah dan perencanaan kegiatan pembangunan yang partisipatif.
2. Dilakukan kategorisasi tingkat perkembangan kelembagaan hasil program pengembangan kecamatan PPK atau program nasional pemberdayaan masyarakat
PNPM mandiri pedesaan di desa dan kecamatan agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan pembentukan, tahapan pengakaran, dan
tahapan pengembangan.
Universitas Sumatera Utara
3. Organisasi kerja yang dibangun, pada awalnya adalah lembaga-lembaga di desa dan antar desa yang dibentuk untuk kebutuhan fungsional program. Dalam program
nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan, organisasi kerja tersebut diharapkan mampu mengelola secara mandiri atas hasil-hasil program,
baik yang telah dikerjakan melalui program pengembangan kecamatan PPK maupun yang dikerjakan melalui program nasional pemberdayaan masyarakat
PNPM mandiri pedesaan. Untuk mencapai kemampuan ini perlu dilakukan kebijakan penataan kelembagaan. Kebijakan penataan menyesuaikan
perkembangan yang terjadi di lapangan dan kebijakan serta peraturan perundangan yang ada.
4. Penataan sebagaimana di atas memadukan aspek statuta dan payung hukum. Statuta menuntaskan status hak milik, keterwakilan dalam delegasi, serta lingkup
kewenangan untuk merepresentasikan kepentingan masyarakat. Pokok-pokok kebijakan penataan organisasi kerja atau kelembagaan
masyarakat desa dan antar desa dalam kaitan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan adalah sebagai berikut: Kebijakan diarahkan
kepada kebutuhan pelestarian dan pengembangan hasil-hasil program. Pembentukan badan kerja sama antar desa BKAD dan penetapan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga ADART. Penetapan kedudukan unit pengelola kegiatan UPK dalam wadah badan kerja sama antar desa BKAD. Pola hubungan unit pengelola kegiatan
UPK dalam bentuk kesepakatan kerja sama antar desa melalui badan kerja sama antar desa BKAD. Pola hubungan badan kerja sama antar desa BKAD dengan
Universitas Sumatera Utara
lembaga-lembaga lain di desa dan antar desa. Penguatan organisasi unit pengelola kegiatan UPK dalam menjalankan peran dan fungsinya. Unit pengelola kegiatan
UPK dan badan pengawas unit pengelola kegiatan BP-UPK dalam menjalankan fungsinya wajib mempunyai standar prosedur operasional. Standar prosedur dibuat
dan dikembangkan mengacu kepada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga badan kerja sama antar desa AD dan ART BKAD yang telah ditetapkan oleh musyawarah
antar desa MAD sesuai dengan fungsi yang dijalani. Unit pengelola kegiatan UPK memiliki fungsi pokok dan fungsi pengembangan. Fungsi pokok unit pengelola
kegiatan UPK adalah dalam hal pengelolaan perguliran dan pengelolaan teknis program. Fungsi pengembangan unit pengelola kegiatan UPK adalah dalam hal
pembinaan kelompok, penanganan pinjaman bermasalah. Badan pengawas unit pengelola kegiatan BP-UPK memiliki fungsi sebagai pengawas teknis dan pemeriksa
keuangan unit pengelola kegiatan UPK, tim pengelola kegiatan TPK dan kelompok usaha ekonomi atau simpan pinjam bagi kelompok perempuan SPP. Kelompok usaha
ekonomi dan simpan pinjam bagi kelompok perempuan SPP selanjutnya akan dibagi menjadi dua jenis kelompok, yakni kelompok usaha bersama dan kelompok simpan
pinjam. Pembagian ini merupakan langkah penguatan kapasitas lembaga kelompok usaha ekonomi dan simpan pinjam bagi kelompok perempuan SPP. Penguatan
kelembagaan kelompok masyarakat Pokmas yang dilaksanakan dengan strategi pendampingan yang bersifat partisipatif, kolektif, dan representatif.
Masyarakat dan pemerintahan lokal dalam melaksanakan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan mendapatkan pendampingan
Universitas Sumatera Utara
dari fasilitator. Peran pendampingan ditujukan bagi penguatan atau peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal dalam mengelola pembangunan secara
mandiri di wilayahnya. Fasilitator yang akan mendampingi masyarakat dan pemerintahan lokal adalah sebagai berikut:
1. Di setiap kecamatan disediakan fasilitator kecamatan. 2. Di setiap kabupaten disediakan fasilitator kabupaten. Berdasarkan pertimbangan
tim kegiatan program nasional pemberdayaan masyarakat TK-PNPM mandiri, salah seorang dari fasilitator kabupaten ditetapkan sebagai koordinator
fasilitator kabupaten KF-Kab oleh satuan kerja provinsi pada program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri perdesaan.
3. Di kabupaten disediakan Pendamping unit pengelola kegiatan UPK. Peran pelaku-pelaku, masyarakat adalah pelaku utama program nasional
pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya di desa, kecamatan,
kabupaten dan seterusnya berfungsi sebagai pelaksarsa, fasilitator, pembimbing dan pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan mekanisme program nasional
pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan tercapai dan dilaksanakan secara benar dan konsisten.
Pelaku di desa adalah pelaku-pelaku yang berkedudukan dan berperan dalam pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan di
desa. Pelaku di desa meliputi :
Universitas Sumatera Utara
1. Kepala Desa Kades. Peran kepala desa adalah sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta
keberhasilan pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan di desa. Bersama badan permusyawarahan desa BPD,
kepala desa menyusun peraturan desa yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan prinsip dan prosedur program nasional pemberdayaan
masyarakat PNPM mandiri pedesaan sebagai pola pembangunan partisipatif, serta pengembangan dan pelestarian aset program nasional
pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan yang telah ada di desa. Kepala desa juga berperan mewakili desanya dalam pembentukan forum
musyawarah atau badan kerja sama antar desa. 2. Badan Permusyawarahan Desa BPD.
Dalam pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan, badan permusyawarahan desa BPD berperan sebagai lembaga yang
mengawasi proses dari setiap tahapan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan, termasuk sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dari
pelestarian di desa. Selain itu juga berperan dalam melegalisasi atau mengesahkan peraturan desa yang berkaitan dengan pelembagaan dan pelestarian program
nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan di desa. Badan permusyawarahan desa BPD juga bertugas mewakili masyarakat bersama kepala
desa dalam membuat persetujuan pembentukan badan kerja sama antar desa.
Universitas Sumatera Utara
3. Tim Pengelola Kegiatan TPK. Tim pengelola kegiatan TPK terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih melalui
musyawarah desa sosialisasi yang mempunyai fungsi dan peran untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di desa dan mengelola administrasi,
serta keuangan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan. Tim pengelola kegiatan TPK sekurang-kurangnya terdiri dari ketua,
bendahara, dan sekretaris. Pada saat musyawarah desa informasi hasil musyawarah antar desa MAD keanggotaan tim pengelola kegiatan TPK dilengkapi dengan
ketua bidang yang menangani suatu jenis kegiatan yang akan dilaksanakan. 4. Tim Penulis Usulan TPU.
Tim penulis usulan TPU berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui rnusyawarah desa. Peran tim penulis usulan TPU adalah menyiapkan dan
menyusun gagasan-gagasan kegiatan yang telah ditetapkan dalam musyawarah desa dan musyawarah khusus perempuan, serta dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk musrenbang reguler, termasuk rencana pembangunan jangka mengengah desa RPJMDes dan rencana pembangunan jangka panjang desa
RKPDes. Anggota tim penulis usulan TPU dipilih oleh masyarakat berdasarkan keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan jenis kegiatan yang diajukan
masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, tim penulis usulan TPU bekerja sama dengan kader-kader desa yang ada.
Universitas Sumatera Utara
5. Tim Pemantau.
Tim pemantau menjalankan fungsi pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan yang ada di desa. Keanggotaannya berasal dari anggota masyarakat yang dipilih
melalui musyawarah desa. Jumlah anggota tim pemantau sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan saat musyawarah. Hasil pemantauan kegiatan disampaikan saat
musyawarah desa dan antar desa. Tim Pemelihara.
Tim pemelihara berperan menjalankan fungsi pemeliharaan terhadap hasil-hasil kegiatan yang ada di desa, termasuk perencanaan kegiatan dan pelaporan.
Keanggotaannya berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa perencanaan. Jumlah anggota tim pemelihara sesuai dengan kebutuhan dan
kesepakatan saat musyawarah. Hasil laporan pemeliharaan disampaikan saat musyawarah desa dan antar desa. Dalam menjalankan fungsinya, tim pemelihara
didukung dengan dana yang telah dikumpulkan atau yang berasal dari swadaya masyarakat setempat.
Kader Pemberdayaan Masyarakat DesaKelurahan PMDK. Kader pemberdayaan masyarakat desakelurahan PMDK adalah warga
desa terpilih yang memfasilitasi atau memandu masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM
mandiri pedesaan di desa dan kelompok masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pemeliharaan. Sebagai kader masyarakat yang peran dan
Universitas Sumatera Utara
tugasnya membantu pengelolaan pembangunan di desa, diharapkan tidak terikat oleh waktu.
Jumlah kader pemberdayaan masyarakat desa atau kelurahan KPMDK disesuaikan dengan kebutuhan desa dengan
mempertimbangkan keterlibatan atau peran serta kaum perempuan, kemampuan teknik, serta kualifikasi pendampingan kelompok ekonomi dan
sebagainya. Namun jumlahnya sekurang-kurangnya dua orang, satu laki-laki dan satu perempuan. Kader dengan kualifikasi kemampuan teknik berguna untuk
memfasilitasi dan membantu tim penulis usulan TPU membuat penulisan usulan dan membantu pelaksanaan kegiatan prasarana infrastruktur yang diusulkan
masyarakat. Kualifikasi keterlibatan kader dari perempuan adalah perwujudan kebijakan untuk lebih berpihak, memberi peran dan akses dalam kegiatan
pembangunan untuk kaum perempuan, terutama meningkatkan mutu fasilitasi musyawarah khusus perempuan. Kualifikasi kemampuan pemberdayaan
masyarakat terutama untuk memfasilitasi dan membantu fasilitator kecamatan dalam tahapan kegiatan dan pendampingan kelompok masyarakat.
Kelompok Masyarakat. Kelompok masyarakat adalah kelompok yang terlibat dan mendukung kegiatan
program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan, baik kelompok sosial, kelompok ekonomi maupun kelompok perempuan. Termasuk
sebagai kelompok masyarakat misalnya kelompok arisan, pengajian, kelompok ibu- ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga PKK, kelompok simpan pinjam bagi
Universitas Sumatera Utara
kelompok perempuan SPP, kelompok usaha ekonomi, kelompok pengelola air, kelompok pengelola pasar desa, dan sebagainya
Pelaku di kecamatan adalah pelaku-pelaku yang berkedudukan dan berperan dalam pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri
pedesaan di kecamatan. Pelaku di kecamatan meliputi: 1. Camat.
Camat atas nama Bupati berperan sebagai pembina pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan kepada desa-desa di wilayah
kecamatan. Selain itu camat juga bertugas untuk membuat surat penetapan camat SPC tentang usulan-usulan kegiatan yang telah disepakati musyawarah antar
desa untuk didanai melalui program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan.
2. Penanggung jawab Operasional Kegiatan PjOK. Penanggung jawab operasional kegiatan PjOK adalah seorang Kasi
pemberdayaan masyarakat atau pejabat lain yang mempunyai tugas pokok sejenis di kecamatan yang ditetapkan berdasar Surat Keputusan Bupati dan bertanggung
jawab atas penyelenggaraan operasional kegiatan dan keberhasilan seluruh kegiatan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan di
kecamatan. 3. Tim Verifikasi TV.
Tim verifikasi TV adalah tim yang dibentuk dari anggota masyarakat yang memiliki pengalaman dan keahlian khusus, di bidang teknik prasarana, simpan
Universitas Sumatera Utara
pinjam, pendidikan, kesehatan atau pelatihan ketrampilan masyarakat sesuai usulan kegiatan yang diajukan masyarakat dalam musyawarah desa perencanaan. Peran
tim verifikasi TV adalah melakukan pemeriksaan serta penilaian usulan kegiatan semua desa peserta program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri
pedesaan dan selanjutnya membuat rekomendasi kepada musyawarah antar desa sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan. Tim verifikasi TV
menjalankan tugas ini berdasarkan penugasan yang diperoleh dari musyawarah antar desa MAD atau badan kerjasama antar desa BKAD.
4. Unit Pengelola Kegiatan UPK. Peran unit pengelola kegiatan UPK adalah sebagai unit pengelola dan
operasional pelaksanaan kegiatan antar desa. Pengurus unit pengelola kegiatan UPK sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Pengurus
unit pengelola kegiatan UPK berasal dari anggota masyarakat yang diajukan oleh desa berdasarkan hasil musyawarah desa dan selanjutnya dipilih dalam musyawarah
antar desa. Unit pengelola kegiatan UPK mendapatkan penugasan musyawarah antar desa MAD atau badan kerjasama antar desa BKAD, untuk menjalankan
tugas pengelolaan dana program dan tugas pengelolaan dana perguliran. 5. Badan Pengawas Unit Pengelola Kegiatan BP-UPK.
Badan pengawas unit pengelola kegiatan BP-UPK berperan dalam mengawasi pengelolaan kegiatan, administrasi, dan keuangan yang dilakukan oleh unit
pengelola kegiatan UPK. Badan pengawas unit pengelola kegiatan BP-UPK dibentuk melalui musyawarah antar desa, sekurang-kurangnya tiga orang terdiri
Universitas Sumatera Utara
dari ketua dan anggota. Badan pengawas unit pengelola kegiatan BP-UPK menjalankan tugas ini berdasarkan penugasan yang diperoleh dari musyawarah
antar desa MAD atau badan kerjasama antar desa BKAD. 6. Fasilitator Kecamatan.
Fasilitator kecamatan adalah pendamping masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri
pedesaan. Peran fasilitator kecamatan adalah memfasilitasi masyarakat dalam setiap tahapan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan
pada tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian, selain itu juga berperan dalam membimbing kader-kader desa atau pelaku-pelaku
program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan di desa dan kecamatan.
7. Pendamping Lokal PL. Pendamping lokal adalah tenaga pendamping dari masyarakat yang membantu
fasilitator kecamatan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melaksanakan tahapan dan kegiatan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri
pedesaan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian. Di setiap kecamatan akan ditempatkan minima satu orang pendamping lokal.
8. Tim Pengamat. Tim pengamat adalah anggota masyarakat yang dipilih untuk memantau dan
mengamati jalannya proses musyawarah antar desa. Serta memberikan masukan dan saran agar musyawarah antar desa MAD dapat berlangsung secara partisipatif.
Universitas Sumatera Utara
9. Badan Kerjasama Antar Desa BKAD. Badan kerjasama antar desa BKAD adalah lembaga lintas desa yang dibentuk
secara sukarela atas dasar kesepakatan dua atau beberapa desa di satu wilayah dalam satu kecamatan dan atau antar kecamatan dengan suatu maksud dan tujuan
tertentu. Badan kerjasama antar desa BKAD pada awalnya dibentuk untuk melindungi dan melestarikan hasil-hasil program yang terdiri dari kelembagaan
unit pengelola kegiatan UPK, sarana-prasarana, hasil kegiatan bidang pendidikan, hashl kegiatan bidang kesehatan, dan perguliran dana. Badan
kerjasama antar desa BKAD berkembang sebagai lembaga pengelola pembangunan partisipatif, pengelola kegiatan masyarakat, pengelola aset
produktif dan sumber daya alam, serta program proyek dari pihak ketiga yang bersifat antar desa. Dalam hubungan dengan lembaga-lembaga bentukan
program pengembangan kecamatan PPK yang terdiri dari unit pengelola kegiatan UPK, badan pengawas unit pengelola kegiatan BP-UPK, tim verifikasi
TV, tim pengelola kegiatan TPK, dan lain-lain. Badan kerjasama antar desa BKAD menjadi jalan keluar dari masalah statuta dan payung hukum. Badan
kerjasama antar desa BKAD menjelaskan tentang status kepemilikan, keterwakilan, dan batas kewenangan. Dalam kaitan dengan unit pengelola kegiatan
UPK, maka fungsi badan kerjasama antar desa BKAD adalah merumuskan, membahas, dan menetapkan rencana strategis untuk pengembangan unit pengelola
kegiatan UPK dalam bidang pengelolaan dana bergulir, pelaksanaan program, dan pelayanan usaha kelompok. Badan kerjasama antar desa BKAD juga
Universitas Sumatera Utara
berperan dalam pengawasan, pemeriksaan, serta evaluasi kinerja unit pengelola kegiatan UPK.
10. Setrawan Kecamatan. Setrawan kecamatan diutamakan dari pegawai negeri sipil di lingkungan
kecamatan yang dibekali kemampuan khusus untuk dapat melaksanakan tugas akselerasi perubahan sikap mental di lingkungan pemerintah kecamatan dan
perubahan tata pemerintahan serta mendampingi masyarakat, khususnya dalam manajemen pembangunan partisipatif. Dalam hal tertentu pegawai negeri sipil di
lingkungan pemerintah daerah dapat ditugaskan di kecamatan sebagai setrawan kecamatan. Dalam kaitan dengan program nasional pemberdayaan masyarakat
PNPM mandiri pedesaan, setrawan melibatkan diri dalam proses kegiatan pada perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan.
Pelaku di kabupaten adalah pelaku-pelaku yang berkedudukan dan berperan dalam pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri
pedesaan di kabupaten. Pelaku di Kabupaten meliputi : 1. Bupati.
Bupati merupakan pembina tim koordinasi program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri kabupaten, penanggung jawab operasional kegiatan
PjOK serta bertanggung jawab atas pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri di kabupaten. Bersama Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah DPRD, bupati bertanggung jawab untuk melakukan kaji ulang terhadap peraturan daerah yang berkaitan dengan pengatu ran desa sesuai komitmen awal.
Universitas Sumatera Utara
2. Tim Koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kabupaten TK PNPM Kab.
Tim koordinasi program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri kabupaten TK PNPM Kab, dibentuk oleh bupati untuk melakukan pembinaan
pengembangan peran serta masyarakat, pembinaan administrasi, dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat pada seluruh tahapan program nasional pemberdayaan
masyarakat PNPM mandiri pedesaan. Tim koordinasi program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri kabupaten TK PNPM Kab juga berfungsi
dalam memberikan dukungan koordinasi program antar instansi, pelayanan dan proses administrasi di tingkat kabupaten. Dalam melaksanakan fungsi dan
perannya, tim koordinasi program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri kabupaten TK PNPM Kab dibantu oleh sekretariat Tim koordinasi program
nasional pemberdayaan masyarakat mandiri kabupaten TK PNPM Kab. 3. Penanggung jawab Operasional Kabupaten PjOKab.
Penanggung jawab operasional kabupaten PjOKab adalah seorang pejabat di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat atau pejabat lain yang
mempunyai tugas pokok sejenis di Kabupaten yang berperan sebagai pelaksana harian tim koordinasi program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri
kabupaten TK PNPM Kab. Penanggung jawab operasional kabupaten PjOKab ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati.
Universitas Sumatera Utara
4. Fasilitator Kabupaten. Fasilitator kabupaten adalah tenaga profesional yang berkedudukan di tingkat
Kabupaten. Peran fasilitator kabupaten adalah sebagai supervisor atas pelaksanaan tahapan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan
di lapangan yang difasilitasi oleh fasilitator kecamatan dan memfasilitasi perencanaan koordinatif di tingkat kabupaten. fasilitator kabupaten harus
memastikan setiap tahapan pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan dapat selesai dengan balk, tepat waktu
dengan tetap mengacu pada prinsip dan prosedur program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri perdesaan.
Fasilitator kabupaten juga berperan dalam memberikan bimbingan atau dukungan teknis kepada pelaku program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM
mandiri pedesaan di kecamatan dan desa, serta mendorong munculnya forum lintas pelaku atau sejenisnya, sebagai media pembelajaran pemberdayaan masyarakat.
Dalam menjalankan perannya, fasilitator kabupaten harus melakukan koordinasi dengan dinas atau instansi yang ada di kabupaten dan tim koordinasi program
nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri kabupaten yang ada di wilayah kerjanya.
Fasilitator teknik kabupaten atau fasilitator kabupaten dengan latar belakang teknik adalah tenaga konsultan teknik dan manajerial profesional yang
berkedudukan di tingkat kabupaten dan berperan sebagai supervisor atas hashl kualitas teknik kegiatan pembangunan prasarana perdesaan pada perencanaan
Universitas Sumatera Utara
desain dan rincian anggaran biaya RAB, survei dan pengukuran, pelaksanaan, serta operasi dan pemeliharaan.
Fasilitator teknik kabupaten harus memastikan pelaksanaan kegiatan prasarana selesai dengan kualitas balk, selesai tepat waktu, dan tetap mengacu pada prinsip
dan prosedur program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan serta sesuai kaidah atau standar teknik prasarana. Fasilitator teknik
kabupaten juga berperan dalam memberikan bimbingan atau dukungan tentang kaidah dan standar teknis prasarana pedesaan kepada pelaku program nasional
pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan di kecamatan dan desa. 5. Pendamping unit pengelola kegiatan UPK.
Pendamping unit pengelola kegiatan UPK adalah konsultan yang bertugas melakukan pendampingan kepada unit pengelola kegiatan UPK dan lembaga
pendukung agar menjadi suatu lembaga handal dan akuntabel. Pendampingan yang diberikan termasuk aspek pengelolaan keuangan dan pinjaman, aspek penguatan
kelembagaan, serta aspek pengembangan jaringan kerja sama, termasuk lembaga pendukung.
6. Setrawan Kabupaten. Setrawan kabupaten adalah pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah daerah
kabupaten yang dibekali kemampuan khusus untuk dapat melaksanakan tugas akselerasi perubahan sikap mental di kalangan lingkungan pemerintah dan
perubahan tata kepemerintahan, mengkoordinasi dan memfasilitasi setrawan kecamatan, serta mendampingi masyarakat, khususnya dalam manajemen
Universitas Sumatera Utara
pembangunan partisipatif. Lebih lanjut tentang peran dan fungsi pelaku program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan.
Selain pelaku program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan di desa, kecamatan dan kabupaten juga ada pelaku program nasional
pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan lainnya yang ada di tingkat provinsi dan nasional. Pelaku tersebut antara lain gubernur sebagai pembina dan
penanggung jawab pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan di tingkat provinsi, tim koordinasi program nasional pemberdayaan
masyarakat TK PNPM mandiri provinsi adalah tim yang dibentuk oleh gubernur yang berperan dalam melakukan pembinaan administrasi dan peran serta masyarakat, serta
memberikan dukungan pelayanan dan proses administrasi di tingkat provinsi, penanggung jawab operasional provinsi PjOProv, adalah seorang pejabat di
lingkungan badan pemberdayaan masyarakat dan desa atau pejabat lain yang mempunyai tugas pokok sejenis di provinsi yang berperan sebagai pelaksana harian tim
koordinasi program nasional pemberdayaan masyarakat TK PNPM mandiri provinsi. Penanggung jawab operasional provinsi PjOProv ditetapkan dalam Surat
Keputusan Gubernur. Di tingkat provinsi disediakan beberapa tenaga ahli yang dipimpin oleh seorang koordinator manajemen provinsi KM-Prov. Di tingkat
wilayah disediakan Konsultan manajemen wilayah yang dipimpin oleh koordinator wilayah Korwil. Di tingkat nasional disediakan beberapa tenaga ahli yang dipimpin
oleh seorang ketua tim konsultan manajemen nasional KT-KM Nas. Tim pengendali program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri berperan dalam
Universitas Sumatera Utara
melakukan pembinaan kepada tim koordinasi program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri di provinsi dan kabupaten yang meliputi pembinaan
teknis dan administrasi. Dalam menjalankan tugasnya tim pengendali program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan didukung oleh satuan
kerja program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan. Juknis PNPM Mandiri Pedesaan, 2008.
Pendekatan atau upaya-upaya rasional dalam mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan program adalah pembangunan yang
berbasis masyarakat dengan : 1. Menggunakan kecamatan sebagai lokus program untuk mengharmonisasikan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program. 2. Memposisikan
masyarakat sebagai
penentupengambil kebijakan dan pelaku utama pembangunan pada tingkat lokal.
3. Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses pembangunan partisipatif.
4. Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik sosial, budaya dan geografis.
5. Melalui proses pemberdayaan yang terdiri dari atas pembelajaran, kemandirian dan keberlanjutan.
Program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan
program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan dalam upaya
Universitas Sumatera Utara
mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan kualitas
hidup, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di perdesaan. Program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan ini menjadi bagian tak
terpisahkan dari program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan dan telah dilakukan sejak 1998 melalui program pengembangan kecamatan
PPK. Program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air ini memusatkan
kegiatan bagi masyarakat Indonesia paling miskin di wilayah perdesaan. Program ini menyediakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat atau kelembagaan lokal,
pendampingan, pelatihan, serta dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat BLM kepada masyarakat, sebesar satu miliar Rp1 miliar sampai tiga miliar Rp3 miliar
per kecamatan, tergantung jumlah penduduk. Dalam program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan, seluruh anggota masyarakat diajak terlibat
dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan
paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. Program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan juga
memiliki prinsip lainnya, yakni : 1. Bertumpu pada pembangunan manusia. Setiap kegiatan diarahkan untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia seutuhnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Demokratis. Setiap pengambilan keputusan pembangunan dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat
miskin. Dalam pelaksanaannya, pengalokasikan dana bantuan langsung bagi
masyarakat BLM program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri perdesaan dilakukan melalui skema pembiayaan bersama cost sharing antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah Pemda, seperti yang telah berhasil dilakukan dalam program pengembangan kecamatan ketiga PPK III pada tahun dua
ribu lima sampai dengan dua ribu tujuh 2005-2007 dan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM pada tahun dua ribu tujuh 2007. Besarnya cost
sharing ini disesuaikan dengan kapasitas fiskal masing-masing daerah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 73 PMK.022006 per 30 Agustus
2006. Salah satu upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan tingkat
pengangguran adalah dengan meluncurkan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan yang merupakan lanjutan dari dari transisi
tahun dua ribu tujuh 2007 yang disebut program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM - program pengembangan kecamatan PPK.
Dengan pengintegrasian berbagai program pemberdayaan masyarakat kedalam kerangka kebijakan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM
mandiri, cakupan pembangunan diharapkan dapat diperluas hingga ke daerah-daerah terpencil dan terisolir. Efektifitas dan efisiensi dari kegiatan selama ini sering
Universitas Sumatera Utara
terduplikasi antar proyek diharapkan juga dapat diwujudkan. Mengingat proses pemberdayaan pada umumnya membutuhkan waktu lima hingga enam 5-6 tahun,
maka program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri akan dilaksanakan sekurang-kurangnya hingga dua ribu lima belas 2015. Hal ini sejalan
dengan target waktu pencapaian tujuan pembangunan millenium atau Millennium Development Goals MDGs. Pelaksanaan program nasional pemberdayaan
masyarakat PNPM mandiri yang berdasar pada indikator-indikator keberhasilan yang terukur akan membantu pencapaian target-target Millennium Development
Goals MDGs tersebut. Penggalian gagasan dalam program nasional pemberdayaan masyarakat
PNPM mandiri merupakan proses untuk menemukan gagasan-gagasan atau kebutuhan masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan kemiskinan yang
dihadapi dan mengembangkan potensi yang ada di masyarakat. Tahap awal dari proses penggalian gagasan adalah mengadakan pertemuan di
dusun untuk membuat peta sosial kemiskinan bersama-sama dengan warga dusun setempat. Metode atau teknik yang digunakan dalam pembuatan peta sosial dalam
pertemuan dusun sebagai berikut : 1. Penentuan Klasifikasi Kesejahteraan dan Pemetaan Sosial.
Tujuan penentuan klasifikasi kesejahteraan adalah mengelompokkan rumah tangga di desa dalam kategori kaya, menengah, dan miskin menurut kriteria dan
istilah setempat. Hasil pengelompokkan selanjutnya digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan rumah tangga yang ada di desa pada sebuah peta. Dalam proses ini, fasilitator harus mendokumentasikan kriteria dan daftar rumah tangga miskin.
2. Musyawarah Penggalian Gagasan. Musyawarah penggalian gagasan adalah pertemuan kelompok-kelompok atau
dusun untuk menemukan gagasan sesuai kebutuhan masyarakat terutama rumah tangga miskin RTM. Gagasan yang disampaikan oleh masyarakat tidak sekedar
gagasan yang diajukan dalam rangka mendapatkan dana program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan, tetapi berupa gagasan
dalam kaitan langsung penanggulangan kemiskinan. Proses perencanaan pembangunan daerah ditempuh melalui mekanisme
koordinasi, musyawarah secara bertahap dan berkesinambungan, serta selalu mempunyai keterkaitan antara satu bidang dengan bidang lainnya, dan antara satu
tahapan dengan tahapan berikutnya yang sifatnya lima tahunan. Strategi yang dikembangkan maka program nasional pemberdayaan
masyarakat PNPM mandiri pedesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih melalui program nasional pemberdayaan masyarakat
PNPM mandiri pedesaan yang diharapkan dapat menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu tercapainya kemandirian dan berkelanjutan, setelah tahapan
pembelajaran dilakukan melalui program pengembangan kecamatan PPK. Melalui program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri, dirumuskan kembali
mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui
Universitas Sumatera Utara
proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan
sebagai objek melainkan subjek upaya penanggulangan kemiskinan. Sesuai dengan paradigma pembangunan baru dengan azas desentralisasi dan
otonomi daerah, maka pemerintah kabupaten Langkat mengembangkan pola komunikasi proaktif dan intens antara satu dengan lainnya, namun masing-masing
pihak menjalankan peran dan fungsi tanpa ada tumpang tindih satu sama lainnya. Dipahami bahwa setiap daerah, termasuk Langkat mempunyai corak
pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain. Oleh sebab itu, perencanaan pembangunan ekonomi di kabupaten Langkat perlu mengenali karakter ekonomi,
social dan fisik daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Selain itu, dalam menyusun strategi pembangunan ekonomi daerah baik jangka pendek dan
jangka panjang. Pemahaman mengenai teori pertumbuhan ekonomi wilayah yang dirangkum dari kajian terhadap pola-pola pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional. Terdapat lima pendekatan dalam seluruh
rangkaian perencanaan. Politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah top-down, bawah-atas buttom-up. Perencanaan pembangunan meliputi empat tahapan yakni a
penyusunan rencana, b penetapan rencana, c pengendalian pelaksanaan rencana, dan d evaluasi pelaksanaan rencana. Empat tahapan tersebut diselenggarakan secara
berkelanjutan, sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh.
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaaan kegiatan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri dilakukan oleh masyarakat secara swakelola berdasarkan prinsip otonomi dan
difasilitasi oleh perangkat pemerintahan yang dibantu fasilitator atau konsultan. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah proses perencanaan selesai dan telah
ada keputusan tentang pengalokasian dana kegiatan, pencairan atau pengajuan dana, pengerahan tenaga kerja, pengadaan barang atau jasa, serta pelaksanaan kegiatan
yang diusulkan. Personil tim pengelola kegiatan yang dipilih dan ditetapkan oleh masyarakat, bertanggung jawab dalam realisasi fisik, keuangan, serta administrasi
kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan sesuai rencana. Pada pelaksanaan kegiatan secara swakelola, apabila dibutuhkan barang atau
jasa berupa bahan, alat, dan tenaga ahli konsultan perseorangan yang tidak dapat disediakan atau tidak dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat, maka dinas teknis
terkait dapat membantu masyarakat untuk menyediakan kebutuhan tersebut, dalam proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan harus diperhatikan prinsip-prinsip
efisien, efektif, terbuka, adil dan bertanggung jawab. Perencanaan pembangunan dalam konteks program nasional pemberdayaan
masyarakat PNPM mandiri pedesaan perlu juga mempertimbangkan visi misi dari kepala daerah terpilih sehingga apa yang ingin dicapai pada akhirnya akan tercapai.
Adapun visi yang akan dicapai adalah terwujudnya masyarakat kabupaten Langkat yang religious, maju, dinamis, sejahtera, dan mandiri. Sedangkan misi adalah :
1. Menyuguhkan kerukunan antar kehidupan beragama yang rukun dan toleran dan penuh kesejukan, memelihara serta mengembangkan budaya kearifan.
Universitas Sumatera Utara
2. Melaksanakan reformasi secara sungguh-sungguh penyelenggaraan pemerintahan, sehingga terciptanya aparatur yang bersih dan berorientasi kepada pelayanan
publik dan penggunaan anggaran yang pro kepada publik. Sehingga terbangun struktur dana manajemen sistem pemerintahan yang baik dan professional
sembari terus meningkatkan kesejahteraan, kompetensi dan semangat kerja aparatur pemerintahan yang baik dan bersih dan bebas korupsi, kolusi dan
nepotisme. 3. Mempercepat pencapaian kesejahteraan masyarakat dibidang pendidikan dan
kesehatan. 4. Memfokuskan kepada pembangunan nyata perekonomian masyarakat berbasis
industri dalam bidang pertanian dan bahari, serta industri strategi lainnya yang berwawasan lingkungan. Sehingga terbangun struktur ekonomi yang kuat dan
berimbang dengan orientasi pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berbasis di pedesaan. Disamping memelihara keasrian lingkungan melalui pengelolaan
sumber daya alam sebagai sumber penghasilan masyarakat yang produktif, lestari dan berkesinambungan.
5. Menumbuhkan investasi yang mampu secara langsung mengangkat
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, baik investasi dalam sektor primer, sekunder dan tersier. Upaya-upaya untuk mendorong investasi dilakukan dengan
mengarahkan pengurangan hambatan-hambatan pokok. Hambatan pokok tersebut antara lain penyederhanaan proses perizinan, kepastian hukum, peninjauan perda-
perda yang mengganggu, serta persiapan infrastruktur yang memadai, baik
Universitas Sumatera Utara
infrastruktur transportasi, sumber daya air, energi, telematika, kelistrikan maupun perumahan dan pemukiman.
6. Memperkokoh kualitas demokrasi dengan edukasi politik dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan politik.
7. Memperkuat pemberdayaan perempuan dalam pembangunan sosial politik, kesejahteraan sosial dan perlindungan terhadap anak. Untuk mengurangi
kesenjangan gender diberbagai bidang kehidupan pembangunan. Prinsipnya perempuan dan laki-laki menjadi mitra sederajat dan memiliki akses kesempatan,
dan manfaat pembangunan yang adil dan merata. Arah kebijakan pembangunan yang akan ditempuh sesuai dengan konteks program
nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan adalah : 1. Peningkatan Ketaatan Sosial Kehidupan Beragama.
Upaya meminimalisasi
konflik social
keagamaan dan peningkatan sosial dalam beragama melalui program yang mampu meningkatkan kerukunan antar umat
beragama yaitu dengan mendorong partisipasi masyarakat dan dunia pendidikan keagamaan melalui kebijakan yang mampu meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap kehidupan sosial keagamaan, serta pemenuhan dan aksebilitas masyarakat terhadap ketersediaan tempat-tempat ibadah bagi
pemeluknya.
Universitas Sumatera Utara
2. Peningkatan Kesejahteraan Sosial. Melalui penurunan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS dari
tahun ketahun. Peningkatan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS yang melaksanakan usaha sosial ekonomi produktif.
3. Penanggulangan Jumlah Kemiskinan. 4. Penciptaan
Lapangan Kerja.
Melihat kegiatan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan yang ditargetkan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan
dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat di pedesaan, maka program ini telah menerima dana hibah yang cukup besar dari sejumlah lembaga dan negara
pemberi bantuan. Melalui program pengembangan kecamatan PPK dan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM hingga 2007, program nasional
pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri perdesaan telah menghimpun lebih dari 168,3 dolar AS dalam bentuk trust funds dan hibah dari berbagai Negara atau
lembaga penyandang dana. Hibah atau trust funds tersebut merupakan wujud dukungan dan kepercayaan atas keberhasilan program pemberdayaan masyarakat
terbesar di Indonesia ini. Hasil Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan :
1. Memperluas kesempatan usaha dan membuka lapangan kerja baru a. Enam puluh dua juta lima ratus ribu hari orang kerja HOK dihimpun melalui
pekerjaan jangka pendek, yang melibatkan lebih dari lima juta lima ratus
Universitas Sumatera Utara
pekerja yang berasal dari masyarakat perdesaan dengan imbalan sesuai dengan harga setempat.
b. Dibukanya usaha dan jasa transportasi oleh masyarakat maupun pihak lain menyusul terbangunnya jalan, jembatan dan dermaga baru yang dikerjakan
masyarakat dengan dana program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan.
c. Lebih dari satu juta lima ratus tujuh puluh ribu warga desa, pedagang dan pengusaha kecil atau rumahtangga lokal, turut mendapatkan pinjaman dan
berpartisipasi dalam kegiatan simpan pinjam program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan.
2. Dampak signifikan terhadap kenaikan belanja rumah tangga pedesaan. Hasil studi di kecamatan lokasi program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM
mandiri pedesaan menunjukkan adanya peningkatan belanja rumah tangga yang cukup besar dibanding kecamatan non program. Selanjutnya, semakin lama
sebuah kecamatan menerima bantuan program, maka semakin besar dampaknya terhadap peningkatan belanja rumah tangga pedesaan.
3. Sasaran program yang berpihak pada orang miskin dan kesetaraan jender. Berdasarkan berbagai studi dampak sosial dan ekonomi, program nasional
pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan terbukti sukses dalam menentukan sasaran dan memberikan bantuan kepada kecamatan termiskin di
Indonesia, dengan sasaran kelompok masyarakat miskin. Selain itu, program
Universitas Sumatera Utara
nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan juga dinilai sukses memberdayakan kaum perempuan.
4. Meningkatkan kapasitas, kinerja lokal dan kelembagaan. Pembentukan model perencanaan dan pembiayaan partisipatif.
5. Meningkatkan akses ke pasar, pusat kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, dan sumber air bersih Berikut ini adalah daftar investasi program nasional
pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan melalui program pengembangan kecamatan PPK yaitu antara lain :
a. Tiga puluh dua ribu lima ratus tujuh puluh dua 32.572 jalan dibangun atau ditingkatkan.
b. Delapan ribu tujuh ratus lima puluh lima 8.755 jembatan dibangun atau direkonstruksi.
c. Sepuluh ribu lima ratus sepuluh 10.510 sistem irigasi dibangun. d. Sembilan ribu sembilan ratus empat puluh 9.940 unit sarana air bersih dan
empat ribu lima ratus delapan puluh sembilan 4.589 unit Mandi Cuci Kakus MCK dibangun.
6. Untuk pendidikan, telah dibangun dan direnovasi sebanyak enam ribu empat ratus sebelas 6.411 sekolah, penyediaan alat dan materi penunjang belajar mengajar,
diberikan lebih dari seratus tujuh belas ribu dua ratus tujuh puluh 117.270
Universitas Sumatera Utara
beasiswa pendidikan untuk perorangan, dan mendanai tiga ribu tiga ratus tiga puluh enam 3.336 jenis kegiatan di bidang pendidikan lainnya.
7. Untuk kesehatan, telah dibangun dan direnovasi sejumlah tiga ribu enam ratus sebelas 3.611 unit sarana dan pos kesehatan, serta mendanai sembilan ratus
enam puluh delapan 968 jenis kegiatan di bidang kesehatan lainnya. Sebagaimana telah dijelaskan, program nasional pemberdayaan masyarakat
PNPM mandiri pedesaan harus dimaknai sebagai upaya bersama, dimana upaya- upaya yang dilakukan oleh pemerintah harus didukung pula dengan peran serta
masyarakat dan sector swasta. Selama program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan dilakukan hanya sepihak saja, maka tingkat
keberhasilannya cenderung akan kurang berhasil, oleh karena itu aksentuasi partisipasi masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di pedesaan, dalam upaya
penanggulangan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sudah saatnya masyarakat dianggap sebagai subjek bukan lagi sebagai objek karena hal
itulah yang akan memberikan makna pelaksanaan program itu sendiri. Pengembalian pembiayaan yang dilakukan oleh masyarakat penerima bantuan
dalam hal ini jenis usaha kios sembako adalah salah satu bentuk partisipasi atau cara penerima bantuan untuk menunjang keberhasilan program nasional pemberdayaan
masyarakat PNPM mandiri. Keberhasilan masyarakat mengelola dana pinjaman sangat tergantung pada seberapa jauh masyarakat mampu mengelola dana tersebut
dengan efektif dalam usaha produktif yang dijalankan. Karena itu, pengelolaan usaha
Universitas Sumatera Utara
yang efektif, kondisi usaha yang baik, akan sangat menentukan juga pengembalian pinjaman dana bergulir dan beban jasa yang ditentukan. Sutjiono,2005.
Pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaansudah bukan zamannya lagi berorientasi proyek, akan tetapi harus
berorientasi pada program dimana tidak hanya mengutamakan hasil atau output namun juga harus memperhatikan pendekatan proses. Selama ini, kemiskinan
sepertinya hanya dianggap sekedar dijadikan komoditi oleh sebagian pihak, sehingga penanggulangannya pun tidak memberikan hasil yang berarti. Walaupun sudah
banyak program yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah akan tetapi angka kemiskinan justru meningkat.
Oleh karena itu melalui program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan mampu menanggulangi kemiskinan dan penurunan tingkat
pengangguran, sehingga tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin pedesaan.
4.5. Karakteristik Masyarakat Di Kecamatan Stabat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap seratus 100 orang masyarakat di kecamatan Stabat yang memperoleh pembiayaan dari program nasional
pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri pedesaan, diperoleh data adanya manfaat dari pembiayaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di kecamatan
Stabat. Berikut ini dijelaskan mengenai hasil penelitian terhadap masyarakat yang berada di kecamatan Stabat.
1. Tingkat Umur Masyarakat Yang Memperoleh Pembiayaan.