Kasus Krisis Finansial 2008 TINJAUAN PUSTAKA

68 Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung total return portofolio internasional, Shapiro 2003: 533: 1 + = 1 + 1+g Keterangan: R S = total return portofolio internasional Pt = harga saham dengan nilai mata uang asing pada waktu t P0 = harga saham dengan nilai mata uang asing pada waktu 0 DIV = pendapatan deviden dalam mata uang asing g = defresiasi mata uang asing

II.7. Kasus Krisis Finansial 2008

Krisis finansial 2008 yang bermula dari kridit macet sektor properti subprime mortgage di Amerika Serikat telah membawa implikasi pada kondisi pasar modal secara menyeluruh. Hampir di setiap negara, baik di kawasan Eropa, Asia Pasifik dan kawasan lainnya, merasakan dampak krisis finansial global tersebut. Dalam waktu berjalan, krisis finansial 2008 meluaskan dampaknya pada penurunan kondisi perekonomian internasional yakni penurunan beberapa indikator ekonomi global. Menurut Utami dan Rahayu 2003:125 faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham adalah “1 inflasi: 2 suku bunga: 3 nilai tukar dan 4 kinerja badan usaha”. Ini berarti krisis ekonomi akan memberi dampak terhadap aktivitas pasar modal, dan dapat dilihat dengan merosotnya harga pasar saham yang tercermin pada Indeks Harga Saham Gabungan. Merosotnya harga saham merupakan dampak dari badan usaha yang berada pada kondisi ketidakpastian ekonomi, terutama badan usaha yang memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap perubahan kondisi ekonomi. Universitas Sumatera Utara 69 Dalam konstelasi perekonomian dunia dewasa ini, Amerika Serikat masih merupakan negara penggerak perekonomian dunia. Hampir seluruh negara melakukan hubungan ekonomi dengan Amerika Serikat, sehingga apabila terjadi perobahan kondisi perekonomian di Amerika Serikat maka akan memicu terjadinya perobahan kondisi perekonomian internasional. Menurut perspektif ekonomi, hubungan ekonomi antara satu negara dengan negara lain dapat berupa: investasi langsung, investasi tidak langsung, dan perdagangan. Dalam hal ini ekspor dan impor tidak hanya menyangkut barang tetapi juga jasa, diantranya jasa keuangan. Jadi impor suatu negara merupakan ekspor bagi negara lain. Sehingga memungkinkan resesi di suatu negara akan menular dan mempengaruhi negara lainnya secara global, karena penurunan impor di suatu negara menyebabkan tertekannya ekspor di negara lain. Misalnya hubungan ekonomi Indonesia dengan Amerika Serikat yang sedang mengalami depresi dan pengaruhnya terhadap harga saham dapat diilustrasikan sebagai berikut: apabila depresi terjadi di Amerika Serikat, maka daya beli konsumen berkurang, sehingga impornya berkurang, atau dengan kata lain ekspor Indonesia berkurang ke Amerika Serikat. Untuk itu, saham dari perusahaan yang hasil produksinya diekspor ke Amerika Serikat, atau ke negara yang melakukan banyak aktivitas ekspor ke Amerika Serikat, maksudnya langsung atau tidak langsung akan terpengaruh oleh depresi yang terjadi di Amerika Serikat. Sebaliknya, perusahaan yang aktivitasnya tidak berorientasi pada pasar Amerika Serikat sahamnya tidak akan terpengaruh, namun jika terpengaruh maka pengaruh tersebut adalah sentimen pasar, bukan fundamental, artinya dalam jangka menengah harga saham akan stabil. Universitas Sumatera Utara 70 Mungkin ikut turun sedikit tapi akan kembali ke harga semula karena secara fundamental tidak ada pengaruhnya. Krisis finansial di Amerika Serikat mengakibatkan ketatnya likuiditas keuangan, kondisi ini memaksa para investor dari institusi keuangan Amerika Serikat untuk melepas kepemilikan saham mereka di pasar modal di berbagai negara untuk memperkuat likuiditas keuangan institusi mereka. Dengan harapan, kuatnya likuiditas keuangan di institusi mereka memungkinkan perusahaan kembali melakukan produksi dan ekspansi usaha. Berdasarkan uraian di atas, maka pengaruh indeks harga saham yang berasosiasi negatif adalah sesuatu yang urgen dalam pembentukan portofolio internasional. Oleh karena itu, tidak hanya membeli saham internasional dari perusahaan-perusahaan satu negara saja seperti Amerika Serikat, tetapi juga saham perusahaan-perusahaan Jepang, di mana Jepang merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua dunia atau saham perusahaan-perusahaan Cina, di mana Cina merupakan keajaiban pertumbuhan ekonomi dunia atau saham perusahaan- perusahaan negara lainnya dengan pertimbangan teoritis dan logis. Universitas Sumatera Utara 71 Kronologis krisis finansial tahun 2008 yang bermula dari subprime mortgage di Amerika Serikat di sajikan pada Tabel II.6., sebagai berikut: Tabel II.6. Kronologis Krisis Finansial Tahun 2008 TanggalBulanTahun Keterangan 2001 Subrime Mortgage AS dimulai tahun 2001 saat AS memasuki rezim penurunan suku bunga. Penurunan suku bunga membuat cicilan KPR menjadi ringan. Agustus 2007 Krisis perumahan AS awalnya dipicu oleh macetnya kredit para debitur dengan profil gagal bayar tinggi subrime mortgage. Debitur yang macet diperkirakan mencapai 2,2 juta dari 204 juta pemilik rumah di AS. 12 Agustus 2007 Bank terbesar Perancis BNP Paribas, menyatakan menyetop operasi tiga unit fund kumpulan dana investasi miliknya yang merugi akibat berinvestasi pada surat berharga berbasis kredit perumahan subrime mortgage di AS. 15 Oktober 2007 Perusahaan sekuritas terbesar Jepang Nomura Holding Inc, mengumumkan keputusan keluar dari pasar surat berharga kredit perumahan dengan nasabah beresiko tinggi AS. Perusahaan ini memperkirakan kerugian sebelum pajak sampai 60 milliar yen 511 juta dollar AS pada kuartal kedua. 7 November 2007 Para investor di bursa saham kawasan Asia mejual portfolionya sehingga menyebabkan indeks harga saham berguguran. 9 November 2007 Gubernur Bank Central AS Ben Bernanke mengatakan, perekonomian AS akan melemah pada kuartal ke empat serta tekanan inflasi yang semakin besar. 15 Januari 2008 Merrill Lynch menyatakan telah mencapai kesepakatan dengan tiga investor asing untuk mendapatkan dana sebesar 6,6 milliar dollar AS. Sebelumnya sudah mendapat suntikan dana sebesar 5 milliar dollar AS dari Temasek holding Singapura serta 1,2 milliar dollar AS dari Davis Selected Advisers. Merrill Lynch merugi karena penurunan asset surat berharga berbasis subprime mortgage. Firma keuangan besar dan bank lainnya, seperti Citibank, UBS, dan JP Morgan, sudah bealih sahamnya ketangan investor dari Asia dan Timur Tengah setelah merugi karena subprime mortgage. 22 Januari 2008 The Federal Reserve melakukan tindakan memangkas tingkat suku bunga utama sebesar 75 basis point menjadi 3,5 persen. Indeks saham diberbagai bursa di seluruh dunia kembali anjlok pada penutupan, Selasa 2212008, akibat kekhawatiran terjadinya resesi global. Para investor pesimis dengan rencana stimulus baru yang dikeluarkan pemerintah AS untuk mencegah resesi. Bursa saham di London, Paris, Madrid dan Frankfurt mengalami kejatuhan terbesar dalam satu hari sejak serangan teroris pada 11 September 2001 di New York. Pada Penutupan Senin: indeks FTSE 100 London turun 5,48 persen Universitas Sumatera Utara 72 menjadi 5.578,20 indeks Paris CAC 40 turun 6,83 persen menjadi 4.744,15 indeks Frankfurt DAX merosot 7,54 persen menjadi 6.790,19. Anjloknya indeks saham di Eropa diikuti merosotnya saham di pasar Amerika Latin. Bursa di Sao Paulo, terbesar di kawasan Amerika Latin,ditutup turun 6,0 persen. Di Buenos Aires, indeks turun 4,64 persen Di Meksiko turun 4,77 persen. Kegugupan di pasar Eropa dan Amerika Latin dipicu oleh merosotnya indeks di pasar Asia. Indeks Nikkei 225 di Tokyo ditutup melemah 3,86 persen, terendah sejak Oktober 2005, menjadi 13.325,94 Indeks Hongkong Hang Seng juga turun 5,5 persen menjadi 2.818,86, Indeks Shanghai Composite di China turun 5,1 persen Dan India merosot 7,4 persen. 18 Februari 2008 Saham-saham perbankan Australia dan perusahaan asuransi Jepang berjatuhan. Saham Aioi Insurance Co perusahaan asuransi jepang juga anjlog 6,8 persen menjadi 439 yen per lembar. Hal ini karena Aioi mengalami kerugian 740 juta dollar AS dari bisnisnya terkait kucuran kredit ke sektor perumahan di AS. 14 Maret 2008 JP Morgan menyatakan akan membeli firma keuangan Bear Stearns sebesar 236,2 juta dollar AS atau hanya 2 dollar AS per lembar saham. Jumlah ini lebih kecil daripada harga saham nya di pasar sebesar 3,54 milliar dollar AS. Pembelian ini dalam rangka menyelamatkan bank investasi terbesardunia itu. Bear Stearns terjerumus dalam kerugian besar di sector perumahan AS. 13 Juli 2008 Fannie Mae dan Freddy Max, dua perusahaan besar yang menyediakan kredit perumahan di Amerika Serikat, bangkrut karena warga AS sedang tidak mampu membayar cicilan kredit perumahan, Bursa saham di AS dan dunia jatuh. 4 Agustus 2008 Pasar saham Eropa melemah, demikian pula dengan pasar saham di Asia. Penurunan ini terjadi, antara lain, karena pengumuman bank terbesar Eropa, HSBC, yang mengalami penurunan laba secara drastis,terkait dengan krisis kredit sector perumahan di AS. 15 September 2008 Perusahaan keuangan raksasa Amerika Serikat terus berguguran. Perusahaan sekuritas nomor empat AS, Lehman Brothers, menyatakan diri bangkrut sementara Merrill Lynch siap diakuisisi Bank of America, Perusahaan Asuransi American International GroupAIG putus asa mencari modal. Kebangkrutan Lehman membuat indeks pasar saham di Asia, Eropa, dan AS langsung turun. Krisis berkepanjangan ini membuat investor menjauhi saham-saham perbankan. Sumber: Anonim, Kompas 19 September 2008 Universitas Sumatera Utara 73

BAB III METODOLOGI PENELITIAN