Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

37

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Penelitian Terdahulu

Siswaji 2005 meneliti dengan judul “Pengaruh Indeks Bursa Asing dan Kurs Dolar Amerika Serikat US Terhadap Indeks Bursa Efek Jakarta BEJ: Penelitian Empiris Periode Sebelum, Selama dan Setelah Krisis Ekonomi Januari 1993 – April 2005”. Total populasi adalah sampel pada penelitian ini yang merupakan data time series indeks harga saham gabungan dan terdaftar di The Wall Street Journal dengan mengakses website www.econstats.com, adapun variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut: IHSG-Indonesia, KLCI-Malaysia, STI-Singapura, SET-Thailand, PSE-Philipina, Hangseng-Hong Kong, Nikkei225-Jepang, SP500-AS dan Kurs Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah. Analisis data menggunakan: analisis statistik deskriptif dan analisis korelasi, uji akar unit unit root test, uji kointegrasi cointegration test, uji kaisalitas Granger Granger causality test dan variance decomposition analysis. Dari analisis data yang dilakukan pada penelitian Siswaji 2005 tersebut di atas, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan pengaruh jangka pendek bursa regional dan internasional terhadap IHSG-BEJ diantara periode sebelum, selama dan setelah krisis ekonomi 1997, yang terbukti dari hasil uji kausalitas granger dan variance decomposition analisis, yang juga didukung hasil analisis korelasi. Universitas Sumatera Utara 38 2. Uji kointegrasi tidak dapat secara meyakinkan membuktikan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara IHSG-BEJ dengan indeks bursa regional dan internasional. 3. Kurs Dolar Amerika Serikat berpengaruh terhadap IHSG-BEJ pada dua periode waktu, yaitu: seluruh periode penelitian dan selama krisis ekonomi 1997, terbukti dari hasil variance decomposition analisis dan uji kausalitas granger serta didukung oleh analisis korelasi. 4. Uji kointegrasi tidak dapat secara meyakinkan membuktikan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara IHSG-BEJ dengan kurs Dolar Amerika Serikat. 5. Dapat disimpulkan BEJ dapat dijadikan sebagai tujuan diversivikasi internasional, khususnya untuk horizon investasi jangka panjang. Muharam 2000 meneliti dengan judul “Analisis Integrasi Bursa Efek Jakarta BEJ Dengan Pasar Modal Dunia dan Analisis Dampak Pelepasan Batas Kepemilikan Asing Atas Saham Di Bursa Efek Jakarta BEJ Terhadap Return IHSG”. Populasi pada penelitian ini menjadi sampel yang merupakan data time series indeks bursa saham yang terdaftar di Bloomberg dan valuta asing di Bank Indonesia, dengan variabel-variabel penelitian sebagai berikut: MSCIWI, MSCIAP, DJIA, FTSE100, NIKKEI225, HSI, dan STI serta kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, Pounsterling Inggris, Yen Jepang, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura. Analisis data menggunakan: uji akar unit unit root test, uji kointegrasi cointegration test, dan uji statistik t-test, F-test. Universitas Sumatera Utara 39 Dari analisis data yang dilakukan pada penelitian Muharam 2000 tersebut di atas, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. BEJ telah terintegrasi secara parsial dengan pasar modal-pasar modal utama dunia, dalam artian telah terjadi comovement dan keseimbangan antara IHSG dengan MSCI-World Index, MSCI-Asia Index, MSCI-Asia Pacific, DJIA, FTSE100, Nikkei225, STI, dan HIS. 2. Dalam waktu yang bersamaan masing-masing indeks tersebut berpengaruh positif terhadap pergerakan IHSG. Nasution 2001 meneliti dengan judul “Analisis Hubungan Antara Harga Saham dan Nilai Tukar Kurs”. Populasi dalam penelitian ini menjadi sampel yang merupakan data time series indeks bursa saham dan kurs di Reuters, dengan variabel- variabel penelitian sebagai berikut: IHSGRupiah, SES ALLSingapure Dolar, SETBath, PCOMPPeso. Analisis data menggunakan: uji stasioneritas, uji derajat integrasi dan uji kointegrasi. Dari analisis data yang dilakukan pada penelitian Nasution 2001 tersebut di atas, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Perubahan exchange rate 4 empat negara sampel penelitian, memiliki efek jangka panjang yang tidak searah dengan indeks harga saham, artinya depresiasi mata uang akan membawa efek pada penurunan indeks harga saham. 2. Untuk jangka pendek, ada hubungan yang tidak searah bagi Thailand dan Singapura, sedangkan bagi Pilipina hubungan searah positif, dan bagi Indonesia ternyata uji F joint hipotesis menunjukkan tidak signifikan adanya pengaruh Universitas Sumatera Utara 40 causality jangka pendek atas perubahan exchange rate terhadap indeks harga saham. 3. Untuk jangka panjang perubahan indek harga saham terhadap exchang rate 3 tiga negara yaitu: Indonesia, Thailand, dan Singapura, menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan, sedangkan Pilipina menunjukkan pengaruh yang searah. 4. Secara umum dapat disimpulkan bahwa exchang rate leading terhadap indeks harga saham dengan melihat dua faktor yang mungkin dapat dijadikan alasan untuk negara emerging market: 1 Size pasar valas jauh lebih besar dibandingkan dengan pasar saham proksinya nilai perdagangan, 2 Penentuan pricing di pasar valas lebih bersifat internasional sedangkan pasar saham lebih bersifat domestik.

II.2. Indeks Harga Saham