84 langkah-langkah konkret untuk menentukan kebijakan dasar tentang organisasi,
kaderisasi dan pengembangan sumber daya manusia: a. Melakukan reorganisasi partai yang disesuaikan dengan tantangan kedepan
b. Membangun pusat-pusat kaderisasi di setiap wilayah dan daerah. c. Mengalokasikan secara proporsional potensi sumber daya manusia partai pada
lembaga-lembaga strategis dan pusat-pusat perubahan. d. Menetapkan doktrin perjuangan dan prosedur disiplin organisasi bagi kader
untuk mengokohkan militansi ideologis, pemikiran dan gerakan.
2.5.2.2. Ekspansi Eksternal
1. Ekspansi eksternal melalui pengembangan syiar Islam dan pelayanan sosial:
a. Memperluas wilayah-wilayah jangkauan dakwah secara geografis dan demografis.
b. Mengoptimalkan peran media massa dan figur-figur massa dan lembaga- lembaga sosial yang dikelola
c. Memperkuat sosialisasi simbol-simbol Islam melalui berbagai media publikasi. 2.
Ekspansi eksternal untuk memperbesar basis sosial: a. Menata personil dakwah dan lembaganya dan meningkatkan aktifitas
pembinaan ke berbagai segmen stategis. b. Mengembangkan lembaga pendidikan Islam.
c. Meningkatkan kerjasama dakwah dengan berbagai lembaga organisasi maupun tokoh-tokoh dawah.
3. Ekspansi eksternal untuk memperluas opini umum:
85 a. Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat akan bahaya media
massa yang merusak. b. Memberdayakan dan mengembangkan media massa internal.
c. Mengefektifkan program-program munasharah dan informasi dunia Islam. d. Menajankan kegiatan-kegiatan nadawaat dan sejenis.
4. Ekspansi eksternal untuk memperkokoh dukungan politik:
a. Menguatkan dukungan sosial danpolitik. b. Optimalisasi peran dan publikasi misi kerja sumber daya manusia yang ada di
legislatif, eksekutif dan birokrasi. c. Mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dan mengembangkan aksi-
aksi advokasi sosial, hukum dan politik yang dihadapi masyarakat di berbagai daerah.
d. Mengefektifkan instrumen kekuatan politik mahasiswa dan kalangan profesi dalam memperjuangkan agenda reformasi secara berkelanjutan.
e. Melakukan kontrol sosial terhadap kekuasaan. f. Membangun jaringan lobbi ke pusat-pusat kekuasaan dan kekuatan politik yang
tersedia g. Mengefektifkan komunikasi dengan partai-partai Islam, partai-partai reformis,
ormas-ormas Islam maupun tokoh masyarakat.
35
35
Ibid Hal 177-179
86
2.6. Struktur Organisasi Partai Keadilan Sejahtera
Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerjasarna antara sesama anggota untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi
menyediakan personil yang memegang jabatan tertentu dimana masing-masing diberikan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya.
Hubungan kerja dalam sebuah organisasi sangat berpenganrh terhadap keberhasilan organisasi. Hubungan kerja dalam organisasi dituangkan dalam struktur
organisasi dimana merupakan gambaran sistematis dengan orang-orang yang menggerakkan organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
Struktur organisasi Partai terdiri atas: 1
Struktur organisasi Partai di tingkat pusat adalah: 1. Majelis Syura.
2. Dewan Pimpinan Tingkat Pusat. 3. Majelis Pertimbangan Pusat.
4. Dewan Pengurus Pusat. 5. Dewan Syariah Pusat.
2 Struktur organisasi Partai di tingkat provinsi adalah:
a. Majelis Pertimbangan Wilayah b. Dewan Pengurus Wilayah
c. Dewan Syariah Wilayah 3
Stuktur organisasi Partai di tingkat kabupatenkota adalah: a. Majelis Pertimbangan Daerah
b. Dewan Pengurus Daerah