97
BAB 3 ANALISIS DATA
3.1. Realitas Politik menjelang Pemilihan Umum 2009
Sebagai salah satu Partai Politik yang baru di Indonesia dan juga berbasis massa masyarakat Muslim, maka sebuah realitas yang masih wajar jika Partai Keadilan
Sejahtera PKS belum bisa memenangi Pemilu sesuai dengan harapan mereka terlebih lagi masih banyak Partai Politik yang berbasis massa kan Muslim. Oleh karena itu PKS
mencoba merebut hati masyrakat dengan konsep-konsep dakwah sebagai pola sosialisasi politiknya.
Dalam pemilu legislatif kota medan yang diikuti PKS, pada tahun 2004 PKS mendapat 9 kursi diparlemen DPRD Kota Medan. Pada tahun 2009 perolehan jumlah
kursi yang dicapai oleh PKS itu sendiri berkurang menjadi 7 kursi. Hal ini menjadi hasil buruk yang dicapai oleh PKS itu sendiri. Perolehan suara yang menurun ini mejadi bahan
evaluasi PKS dalam menyongsong Pemilu legislatif selanjutnya. Jika dikaji bagaimana realitas politik PKS sejak awal berdirinya hingga kini,
maka akan didapati gambaran bahwa PKS ini sudah bisa dikatakan sebai salah satu Partai Politik yang layak diperhitungkan karena keberhasilan mereka meraup kursi baik di
tingkat nasional maupun daerah. Kota Medan salah satunya adalah menunjukkan bahwa PKS tersebut sebagai Partai Politik yang mempunyai orientasi politik dimana mereka
dapat meraih beberapa kursi di DPRD Medan. Akan tetapi, terdapat suatu realitas dalam masyarakat yang dapat menjadi
halangan bagi Partai Politik dalam mengikuti Pemilihan Umum termasuk PKS sendiri, yaitu adanya kondisi di masyarakat yang cenderung tidak mempercayai Antipati
98 terhadap partai politik. Hal ini akan berdampak pada Pemilihan Umum 2013 yang
berpotensi Golput yang sangat besar. Pemilihan Umum 2004 memang kurang disambut antusias oleh masyarakat lndonesia karena masyarakat cendrung belum mengetahui
bagaimana mekanisme pemilu pada saat itu, ditandai dengan tingginya tingkat Golput. Pada Pemilihan Umum 2009 terdapat sebuah gambaran lain dimana hal tersebut
sangat tidak diinginkan oleh Partai Politik, yaitu adanya kecenderungan untuk Golput di masyarakat, Potensi Golput ini juga disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah m
danya ketidakpercayaan masyarakat dengan partai politik sebagai penyampai aspirasi masyarakat, dampak dari pada ketidakpercayaan masyarakat ini mendorong bagi semua
partai politik peserta PEMILU untuk bekerja lebih ekstra agar mereka dapat merebut suara lebih banyak dan menyakini kembali dari masyarakat pemilihnya.
Setiap orientasi maupun targetan masing-masing partai politik dalam PEMILU adalah sesuatu yang sah dan wajar mengingat tujuan utama dari partai Politik mengikuti
Pemilihan Umum adalah merebut kursi di Legislatif maupun Eksekutif Namun disamping orientasi tersebut terdapat sesuatu hal yang harus dihadapi oleh Partai politik,
yaitu bagaimana agar masyarakat mengetahui mekanisme Pemilihan umum 2004 yang berbeda dengan pemilihan umum sebelumnya, Partai Politik ternyata mengantisipasi hal
ini dengan berbagai hal, salah satunya adalah dalam bentuk sosialisasi kepada musyarakat Sebagai partai politik yang mempunyai basis massa maka DPD PKS Kota Medan
melalukan banyak hal agar mereka dapat meraih suara yang maksimal dalam pemilihan Umum tersebut. salah satunya adalah dengan melakukan sosisalisasi politik kepada
masyarakat tentang pemilihan umum dan hal pentingnya lainnya. Hal ini tentunya
99 dilakukan secara maksimal untuk mengantisipasi potensi golongan putih golput di
masyarakat akibat dari ketidakpercayaan masyrakat terhadap partai politik. Sehingga dalam setiap momen Pemilihan Umum seluruh Partai Politi mempunyai
orientasi dan targetan melalui banyaknya suara yang mereka dapat dari masyarakat. Tetapi hal penting yang dilakukan oleh Partai Politik adalah bagaimana melalukan
Sosialisasi Politik yang baik kepada masyarakat calon pemilih agar masyarakat tidak golput. Peranan dari sosialisasi politik inilah yang dapat mengajak masyarakat untuk
memilih dan tentunya akan membawa bagi kemajuan Demikrasi di Indoneia sendiri nantinva.
3.2. Bentuk-bentuk Sosialisasi politik DPD PKS Kota Medan
Kategori