7
BAB 1
1.1. Latar Belakang Masalah.
Demokrasi sebagai sebuah sistem yang banyak diterapkan oleh berbagai Negara dibelahan dunia berangkat dari asumsi bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat. Salah satu
persyaratan dari terwujudnya demokrasi adalah adanya partai politik yang berfungsi maksimal dan efektif sebagai wadah aspirasi politik masyarakat, dan sebagai media untuk
melakuakan bargaining kebijakan-kebijakan negara. Demi terwujudnya demokrasi dan tersalurkannya aspirasi publik, justru jauh lebih penting adalah meningkatkan kinerja dan
efektifitas fungsi partai politk, dan jelas tidak bisa dilepaskan dari berdirinya partai politik, sebgai sebuah kebutuhan politik masyrakat.
1
Partai Politik merupakan sebagai dari suatu sistem politik yang sudah modern. Negara-negara barat, yang menganut paham demokrasi, gagasan mengenai partai politik
dalam mana rakyat memiliki dasar ideologis bahwa rakyatlah turut menentukan proses politik. Maka dalam konteks ini partai politik menjadi ukuran dalam sistem politik
2
Dalam konteks politik Indonesia, munculnya partai-partai politik tidak terlepas dari kebijakan pemerintah kolonial belanda yang menerapkan kebijakan politik etis.
Sebagai dampak dari kebijakan yang demikian, tidak saja yang berkaitan dengan lahirnya proyek-proyek pembangunan dan sosial, melainkan juga dengan adanya iklim
kebebasan yang lebih luas kepada masyarakat. Kebebasan yang demikian, memberikan ruang kepada anggota masyarakat. Kebebasan yang demikian, memberikan ruang kepada
anggota masyarakat untuk membentuk organisasi-organisasi termasuk dalam kaitan ini .
1
Koirudin, Partai Politik dan Agenda Transisi Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2004,hal.8
2
Ibid hal 129
8 adalah mendirikan partai politik. kemungkinan besar hal ini terkait dengan pemerintahan
kolonial belanda membentuk “perwakilan politik” yang disebut dengan Volksraad
3
Di Indonesia sejarah partai politik dalam Pemilihan Umum telah ada sejak Pemilihan Umum Tahun 1955. Sistem kepartaian yang ada saat itu adalah sistem multi
partai, yaitu terdapat banyak partai politik yang ikut serta dala pemilihan Umum. Namun hal lainnya ketika zaman Orde baru berkuasa, hanya ada tiga partai politik. Golongan
Karya, PDI, dan PPP. Sehingga tidak ada pilihan bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi politiknya dalam Pemilihan Umum kecuali kepada ketiga partai politik yang
pada saat itu. .
4
Sejarah partai politik Indonesia juga merupakan bukti dari aktualisasi masyarakat yang dilembagakan, yaitu banyak entitas dalam masyarakat yang menyatukan diri dengan
pembentuk partai politik., seperti misalnya sebelum pemilihan Umum 1955 basis massa partai politik terbagi kedam tiga kubu, yaitu, Nasionalisme, Agama dan komunis.
5
3
Ibid hal 131
Masa sosialisasi adalah suatu kesempatan bagi partai politik peserta pemilu untuk memaparkan
segala program atau memperkenalkan calon-calon legislatif kepada masyarakat luas dengan harapan dapat menarik simpati masyarakat dan menjatuhkan pilihan pada satu
partai tertentu. Karenanya, seluruh Parpol yang ada terlihat begitu antusias dengan berbagai cara mereka berusaha untuk merebut simpati masyarakat. Kita lihat saja berapa
banyak atribut dari tiap-tiap parpol yang mengiasi rumah-rumah penduduk, jalan-jalan dan tempat-tempat lain yang dianggap strategis guna memperkenalkan partai yang
nantinya menjadi peserta dalam Pemilu.
4
Arifin Rahman,Sistem politik Indonesia dalam perspektif Struktural Fungsional,Surabaya: Penerbit SIC,1998, hal 90
5
Meriam Budiarjo,Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,1998, hal 67
9 Pentingnya sosialisasi politik adalah agar masyarakat dapat mengenal partai
politik atau calon-calon wakil rakyat yang akan mengikuti pertarungan dalam setiap proses politik atau pemilihan umum. Dengan dilaksanakannya kampanye politik maka
masyarakat dapat menentukan pilihannya kelak pada saat dilaksanakannya pesta demokrasi. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah bagaimana partai politik
menyampaikan sosialisasi politiknya terhadap masyarakat? Penyiapan kader-kader yang sesuai dengan keinginan kelompokpartai politik
selanjutnya dapat dilakukan dengan melakukan sosialisais politik. Sosialisasi politik ini melibatkan segala komponen yang ada didalam masyarakat termasuk kelompok-
kelompok kepentingan yang memiliki signifikansi terhadap pencapaian tujuan. Keberhasilan suatu sosialisai politik merupakan keberhasilan suatu kondisi
masyarakat, artinya bahwa keberhasilan dalam sosialisasi politik sangat tergantung pada kerjasama masyarakat itu sendiri dan kondisi sosial masyarakat. Elemen-elemen
pembangun dan penggerak kehidupan politik, memberikan sumbangan sesuai dengan kapasitasnya terhadap terjadinya perubahan-perubahan yang terjadi dalam percaturan
politik, terutama dalam upaya kepemilikan kekuasaan yang akan menjadi agen perubahan system yang ada. Kesemuanya itu dibangun untuk menciptakan dominasi satu kelompok
atas kelompok yang lain, dominasi adalah hal yang tidak bisa dibagi secara merata, otomatis yang memilikinya adalah satu kelompok tertentu dan hal itu hanya bisa dicapai
dengan kemenangan politik.
6
6
http:masroed.wordpress.com20100527pentingnya-sosialisasi-politik-dalam-kehidupan-politik-masyarakat-di- indonesia
10 Seperti halnya, Keadilan Kesejahteraan PKS dalam pemilihan Umum legislatif
2009, seperti apa dilaksanakan Keadilan Kesejahteraan PKS pada saat sosialisasi politik disampaikan terhadap calon pemilih di kota Medan?
Pemilu legislatif 2009 adalah merupakan pemilu langsung yang kedua kali dilaksanakan di Indonesia. Oleh sebab itu masyarakat belum seluruhnya mengerti proses
atau mekanisme memilih dalam pemilu. Sehingga banyak masyarakat cendrung memilih untuk tidak memilih dalam arti Golput Golongan Putih. Dengan permasalahan tersebut
pada pemilihan legislative 2009 masyarakat perlu yang namanya sosialisasi politik untuk memberikan informasi politik tenteng cara atau mekanisme pemilu sekaligus untuk
menganjurkan kepada masyarakat memberikan pilihan terhadap partai politik atau calon wakil rakyat yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat dan Negara.
Sehinggga pertarungan antara partai politik sudah lazim terjadi pada setiap pemilihan umum. Hal ini adalah konsekuensi dari dibukanya kran demokrasi bagi masyarakat pasca
reformasi. Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang proses sosialisasi Partai
Keadilan Kesejahteraan PKS dalam pemilu Legislatif 2009 di kota Medan. Mengingat Partai Keadilan Kesejahteraan PKS adalah salah satu partai politik yang berbasis massa
Islam yang memiliki suara yang cukup besar dalam percaturan politik di Indonesia yang begitu berpengaruh terhadap pergolakan dan perkembangan perpolitikan Indonesia sejak
lengsernya penguasa Orde Baru. Berangkat dari sebuah program kerja dan aktivitas setiap partai politik untuk ikut
serta sebagai peserta Pemilu, maka sosialisasi politik adalah sebuah keharusan bagi partai politik untuk menarik dukungan para pemilih. Dimana juga sedikit banyaknya pemilih
11 yang didapat adalah sebuah konsekuensi dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan.
Bagaimana proses pelaksanaan Sosialisasi Politik Partai Keadilan Kesejahteraan PKS sebelum pemilihan anggota legislatif 2009 di kota medan?
Peneliti ingin mengetahui apakah perbedaan proses Sosialisasi politik Partai Kesejahteraan Keadilan PKS terhadap masyarakat Islam dan Masyarakat Non-Islam?
Seperti kita ketahui banyak masyarakat Indonesia menilai Partai PKS selalu identik dengan Partai Politik bagi masyarakat Islam. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui
seperti apa proses sosialisasi politik yang dilaksanakan Partai Keadilan Kesejahteraan PKS pada pemilihan umum legislatif 2009 di kota Medan terhadap masyarakat Islam
dan terhadap Masyarakat Non-Islam. Dalam perkembangan partai politik di Indonesia bahwa partai kader yang berbasis
Islam belum bisa memaksimalisasi suara dalam pemilihan umum, mengingat banyak juga partai yang berbasis Islam. Akan tetapi Partai Amanat Nasional PKS dapat dikatakan
sebuah partai besar yang berbasis massakan Islam terbukti pada setiap pemilu Partai Keadilan Kesejahteraan PKS dapat meraih beberapa kursi di parlemen. Itulah ang
menjadi daya tarik penulis untk mengadakan penelitian tentang pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan Partai Keadilan Kesejahteraan PKS sebelum pemilu sehingga partai
PKS dapat meraih kursi di parlemen dengan maksimal. Spirit dan persaingan partai politik merupakan bahagian integral didalam proses
politik dan hal ini memang wajar terjadi mengingat keberhasilan dalam pemilihan Umum akan membawa partai politik yang bersangkutan menduduki posisi sebagai pemenang
apabila sosialisasi yang dilakukan berjalan dengan baik. Ini berarti bahwa partai politik
12 yang bersangkutan akan bisa berbuat banyak dalam mengendalikan negara dan
Pemerintahan, memperkuat dan memperjuangkan Idiologi partainya. Akhir dalam penelitian ini untuk lebih lengkapnya lebih terfokus tentang
sosialisasi politik Keadilan Kesejahteraan PKS dalam Pemilihan Umum legislatif pada tahun 2009 yaitu kepada proses pelaksanaan sosialisasi politik terhadap masyarakat Islam
dan masyakat No-Islam. Untuk lebih lengkapnya judul penelitian ini adalah : “Sosialisasi Politik Partai Keadilan Kesejahteraan PKS pada Pemilihan Umum
legislatif 2004 - 2009 di Kota Medan.”
1.2. Perumusan Masalah