JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

55 7. Konsep diri umum general esteem, yakni konsep diri individu secara keseluruhan mengenai kemampuan dirinya secara umum beserta penerimaan dirinya. Konsep diri pada penelitian ini akan diukur melalui skala deskripsi diri yang diadaptasi dari skala SDQIII Self-Descriptin Questioner III yang dibuat oleh Marsh 1984. Alat ukur ini telah digunakan di berbagai negara di dunia dan telah diadopsi kedalam berbagai macam bahasa di dunia. Dalam penelitian ini, peneliti mengadopsi alat ukur ini dengan bantuan revisi oleh dosen psikologi Universitas Sumatera Utara. Skala tersebut berisi 76 pernyataan. Semakin tinggi skor dalam skala konsep diri seseorang maka akan semakin baik persepsi seseorang terhadap dirinya. Sebaliknya, semakin rendah skor dalam skala konsep diri seseorang maka akan semakin buruk persepsi seseorang terhadap dirinya. Meskipun berada dalam satu alat ukur, namun pengukuran konsep diri ini dilakukan secara terpisah sesuai dengan jenis konsep diri masing- masing. Artinya, jika ingin melihat konsep diri akademis seseorang maka dilihat dari jumlah skor pada item-item konsep diri akademis. Apabila ingin melihat konsep diri problem-solving seseorang maka dilihat dari jumlah skor pada item- item konsep diri problem-solving. Begitu juga halnya dengan konsep diri spiritual, kejujuran, parent-relation, emosional dan konsep diri umum.

C. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

Jenis eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment eksperimen semu. Jenis desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan karena 56 sulitnya mencari kelompok kontrol yang tersedia. Eksperimen kuasi dilaksanakan dalam kondisi yang alamiah, artinya perlakuan dapat terjadi tanpa melalui manipulasi oleh peneliti. Sugiyono, 2010. Quasi-eksperiment dilakukan dengan memberikan perlakuan dan menghasilkan pengukuran tanpa proses random assignment Cook Campbell, 1979. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan eksperimen kuasi karena proses pelaksanaan mentoring Agama Islam merupakan suatu bentuk perlakuan yang bukan diberikan oleh peneliti, melainkan diberikan oleh lembaga dakwah kampus UKMI Addakwah USU. Selain itu, peneliti juga sulit mencari kelompok kontrol dikarenakan semua mahasiswa baru muslim USU wajib mengikuti mentoring Agama Islam. Rancangan yang digunakan dalam desain ini adalah one-group pre-test post-test design rancangan pra-pasca test dalam satu kelompok, dimana konsep diri mahasiswa muslim USU diukur sebelum dan setelah mentoring Agama Islam. Menurut Cook Campbell 1979, rancangan ini baik untuk digunakan dalam penelitian ilmiah sosial social science research karena biasanya rancangan ini digunakan untuk mendorong ide-ide baru dalam dunia sosial. Dalam penelitian ini, peneliti memilih rancangan ini karena peneliti ingin melihat fenomena penelitian dalam konteks ilmiah sosial dan mengembangkan ide baru dalam dunia mentoring dan konsep diri. Meskipun demikian, rancangan ini memiliki beberapa kekurangan dalam beberapa hal khususnya dalam validitas internal penelitian Cook Campbell, 1979. Bentuk rancangan eksperimen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 57 Rancangan penelitian one-group pre-test post-test design mentoring Agama Islam dan konsep diri Keterangan: K : Subjek mahasiswa muslim USU O1 : Tes konsep diri awal O2: Tes konsep diri akhir X : Intervensi perlakuan mentoring Agama Islam Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan validitas internal diantaranya ialah Myers, Anne Christine, 2005 : 1. Proaktive History Faktor bawaan maupun sesuatu yang telah dipelajari individu yang sudah ada sebelum penelitian. Contoh : Usia, kepribadian, sikap, inteligensi. Dalam penelitian ini ada faktor proactive history yang mempengaruhi penelitian, dikarenakan ada individu sudah pernah mengikuti mentoring di SMA. Namun demikian, peneliti dalam hal ini telah berupaya untuk melakukan kontrol terhadap subjek dengan mengambil kelompok subjek di usia dan angkatan mahasiswa yang sama yakni mahasiswa angkatan 2012. 2. Retroactive History Pengaruh kondisi lingkungan luar terhadap partisipan selama berlangsungnya eksperimen. Terjadi pada penelitian yang menggunakan pre – post test. Dalam penelitian ini terdapat pengaruh faktor retroactive history karena penelitian ini dilakukan dalam waktu yang lama dan tidak dalam Subjek Pre-test Perlakuan Posttest K O1 X O2 58 kontrol peneliti yang ketat. Upaya yang dilakukan terhadap pengaruh ini adalah dengan memberikan penugasan-penugasan terhadap mentee subjek seperti membaca Qur’an dan membaca buku agama untuk tugas harian. Sehingga meskipun banyak terdapat aktivitas-aktivitas luar yang bekerja selain mentoring, subjek bisa tetap berada dalam kondisi yang sama dalam perlakuan umum. 3. Maturation Perubahan biologispsikologis yang sistematis dalam suatu waktu tertentu. Dalam penelitian ini terdapat faktor maturation. Untuk mencegah terjadinya kondisi ini maka peneliti mengambil kelompok subjek dalam usia sama dan dengan populasi yang besar. 4. Testing Subjek berusaha mengingatmempelajari aitem-aitem test. Dikarenakan jarak waktu pemberian pre-test dan post-test cukup lama 6 bulan, kemungkinan terjadinya efek ini kecil. Upaya yang dilakukan peneliti untuk mengurangi efek ini adalah dengan tidak memberikan tes kepada mentee dalam waktu yang panjang. Melalui kerjasama dengan penanggungjawab mentoring di setiap fakultas, skala diberikan dengan mengisi langsung alat tes dan kemudian dikembalikan pada saat itu juga. 5. Statistical Regression Pengukuran berulang menyebabkan nilai ekstrem cenderung mendekati rata- rata dapat disebabkan alat ukur yang tidak reliabel. Tidak terdapat efek ini dalam penelitian. Upaya yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan alat ukur dengan validitas dan reliabilitas yang baik. Dalam hal ini juga tidak 59 dilakukan pengambilan data secara berulang-ulang, melainkan hanya pretes dan postes saja. 6. Eksperimental Mortality Jumlah subyek berkurang sehingga berpengaruh pada analisis statistik yang dilakukan. Terdapat efek ini di dalam penelitian. Meskipun terdapat banyak subjek yang gugur dalam penelitian, namun peneliti dalam hal ini telah melakukan upaya kontrol yang maksimal dengan tetap melakukan koordinasi kepada seluruh pementor yang memegang kelompok mentee yang berada dalam penelitian ini. Kelompok subjek yang gugur dikarenakan banyak mentee yang tidak mengikuti mentoring ini secara full selama satu semester. 7. Interaction Effect Pengaruh perlakuan yang diberikan berinteraksi dengan pengaruh perlakuan yang diberikan berikutnya. Dalam penelitian ini dapat memungkinkan terjadinya efek ini karena proses pengukuran konsep diri memang dilakukan secara integral dari beberapa kali proses mentoring yang berlangsung. 8. Instrumentation Effect Alat ukur yang tidak akurat menurunkan validitas internal. Tidak terdapat efek ini dalam penelitian ini. Sebab, peneliti dalam penelitian ini telah berupaya untuk mempersiapkan alat ukur dengan validitas dan reliabilitas yang baik. 9. Experimenter Effect Interaksi antara eksperimenter dengan subjek penelitian. Eksperimenter efek ada 2 : bias eksperimenter atribut eksperimenter harapan eksperimenter. 60 Tidak terdapat efek ini dalam penelitian, sebab eksperimenter dengan subjek penelitian tidak bertemu secara langsung. 10. Participant Effect subyek mencari tahu apa yang akan mereka alami, apa yang akan mereka kerjakan kemudian merencanakan respon yang akan diberikan. Tidak ada efek ini dalam penelitian. Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan koordinasi terhadap para pementor dan penjelasan terlebih dulu kepada pementor bagaimana cara pemberian tes ini. Untuk pelaksanaan mentoringnya sendiri perlakuan sebelumnya telah dilakukan standarisasi untuk para pementor. 11. Participant Sophistication Pengetahuan subjek terhadap topik dan metode yang digunakan dalam penelitian. Tidak ada efek ini dalam penelitian karena banyak kelompok subjek yang belum pernah mengikuti kegiatan mentoring ini. Upaya yang dilakukan peneliti adalah dengan mencari tahu terlebih dahulu seberapa banyak subjek yang pernah mengikuti pembinaan mentoring Agama Islam.

D. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi