Jenis dan Struktur Konsep Diri

19 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan konsep diri yang bersifat multidimensional. Hal ini dilakukan untuk mengetahui konsep diri secara spesifik sehingga mendapatkan berbagai macam konsep diri individu dari sudut pandang yang beragam selain dari beberapa keunggulan pola konsep diri multidimensional yang telah disebutkan di atas.

3. Jenis dan Struktur Konsep Diri

Shavelson, Hubner, dan Stanton 1976 membagi konsep diri menjadi beberapa bagian, yakni general-esteem, konsep diri akademis dan konsep diri non akademis. Dimana konsep diri akademis dan non akademis dibagi menjadi beberapa bagian lagi seperti dalam tabel berikut : Gambar 1 Struktur konsep diri Shavelson, Hubner, Stanton 1976 Konsep diri secara umum dibagi ke dalam 4 jenis konsep diri, yakni : 1. Konsep diri akademis Academic self concept, yang terdiri dari konsep diri mengenai kemampuan berbahasa inggris, sejarah, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. 20 2. Konsep diri Sosial social self-concept, yang terdiri dari konsep diri teman sebaya peers dan konsep diri terhadap orang berpengaruh significant others. 3. Konsep diri emosional emotional self-concept. 4. Konsep diri fisik physical self-concept, yang terdiri dari konsep diri kemampuan fisik dan konsep diri mengenai penampilan diri. Kemudian pada tahun 1985, Marsh merevisi struktur konsep diri bersama dengan Shavelson dengan pola sebagai berikut : Gambar 2 Struktur Konsep Diri Marsh Shavelson 1985 Dalam pola ini Marsh Shavelson tidak membentuk pola hierarkial. Namun lebih kepada pola multifacet dari general konsep diri kepada banyak jenis konsep diri seperti konsep diri penampilan fisik, hubungan dengan orangtua, akademis, problem-solving, spiritual, hubungan teman sebaya baik yang sejenis maupun lawan jenis, kejujuran, emosional dan lain-lain. Marsh Shavelson 1985 dalam teorinya membuat 13 jenis konsep diri yang dapat diteliti dalam diri individu, yakni : 1. Konsep diri umum general self-concept. 2. Konsep diri akademis academic self-concept. 3. Konsep diri matematika mathematic self-concept. 21 4. Konsep diri problem-solving. 5. Konsep diri spiritual. 6. Konsep diri kestabilan emosi emotional self-concept. 7. Konsep diri yang berhubungan dengan teman yang berjenis kelamin sama same sex peers self-concept. 8. Konsep diri yang berhubungan dengan teman yang berjenis kelamin berbeda opposite sex peers self-concept. 9. Konsep diri hubungan orangtua parent self-concept. 10. Konsep diri penampilan fisik physical appearance self-concept. 11. Konsep diri kekuatan fisik physical ability self-concept. 12. Konsep diri verbal verbal self-concept. 13. Konsep diri kejujuran honesty self-concept. Dari berbagai macam jenis konsep diri Marsh Shavelson di atas, peneliti hanya mengambil tujuh jenis konsep diri yang akan diteliti. Hal ini dilakukan peneliti karena ketujuh jenis konsep diri ini dianggap berpengaruh oleh peneliti terhadap proses mentoring Agama Islam yang dilaksanakan. Ketujuh jenis konsep diri tersebut adalah : 1. konsep diri akademis, dalam prosesnya mentoring mengajarkan tentang motivasi belajar dan strategi untuk memaksimalkan potensi akademis peserta mentoring. 2. konsep diri problem-solving, dalam prosesnya mentoring melatih peserta untuk berfikir untuk memecahkan permasalahan yang ada. 3. konsep diri spiritual, dalam prosesnya mentoring memiliki tujuan utama untuk meningkatkan potensi spiritual dalam diri peserta. 22 4. konsep diri kejujuran, dalam prosesnya mentoring mengajarkan tentang moral akhlak yang di dalamnya terdapat poin-poin mengenai kejujuran. 5. konsep diri parent-relation, dalam prosesnya mentoring juga membicarakan mengenai cara berbakti dengan orangtua. 6. konsep diri emotional, dalam prosesnya mentoring melatih peserta untuk dapat mengelola diri dan emosinya. 7. konsep diri umum general-esteem, dalam prosesnya mentoring memiliki tujuan untuk membangun individu untuk menjadi insan yang lebih berguna secara paripurna keseluruhan.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri