Metode pendidikan Islam untuk meningkatkan religiusitas

29 tradisi sosial, tekanan dari lingkungan sosial untuk menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang disepakati oleh lingkungan itu. b. Faktor kebutuhan Berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman yang membentuk sikap keagamaan. Terutama pengalaman mengenai keindahan, konflik moral dan pengalaman emosional keagamaan. c. Faktor kehidupan Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dapat menjadi empat, yaitu : 1. kebutuhan akan keamanan atau keselamatan 2. kebutuhan akan cinta kasih, 3. kebutuhan untuk memperoleh harga diri, dan 4. kebutuhan yang timbul karena adanya ancaman kematian. d. Faktor intelektual Berkaitan dengan berbagai proses penalaran verbal atau rasionalisasi. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya ada dua faktor umum yang mempengaruhi religiusitas seseorang, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup faktor kebutuhan, intelektual serta pengalaman. Sedangkan faktor eksternal mencakup pendidikan dan pengajaran. Dalam hal ini peneliti akan melakukan intervensi untuk meningkatkan religiusitas melalui metode pendidikan dan pengajaran Islam.

d. Metode pendidikan Islam untuk meningkatkan religiusitas

Menurut Uhbiyati 1997, ada beberapa metode pendidikan Islam yang efektif dilaksanakan dalam upaya peningkatan religiusitas, yaitu : 1. Metode Mutual Education 30 Metode Mutual Education adalah suatu metode pendidikan secara kelompok seperti yang dicontohkan oleh Nabi SAW, misalnya mentoring Agama Islam atau halaqoh, ceramah terbuka, dan praktek sholat berjama’ah. 2. Metode Pendidikan Dengan Cara Instruksional Metode ini mengajarkan tentang ciri-ciri orang yang beriman dalam bersikap dan bertingkah laku agar mereka dapat mengetahui bagaimana seharusnya mereka bersikap dan berbuat dalam kehidupan sehari-hari. 3. Metode Bercerita Metode ini mengisahkan peristiwa atau sejarah hidup manusia masa lampau yang menyangkut ketaatan dan kemungkarannya dalam hidup terhadap perintah Tuhan yang dibawakan oleh Nabi SAW yang hadir ditengah-tengah mereka. 4. Metode Bimbingan Dan Penyuluhan Metode ini adalah metode dimana individu diajarkan bagaimana mengatasi segala bentuk kesulitan hidup yang dihadapi atas dasar iman dan taqwanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 5. Metode Pemberian, Contoh, Atau Teladan Metode ini dilakukan dengan menunjukkan contoh keteladan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW yang mengandung nilai paedagogis bagi manusia. 6. Metode Diskusi Metode ini mengajarkan manusia dengan tujuan lebih memantapkan pengertian dan sikap pengetahuan mereka terhadap suatu masalah dari sudut pandang Al-Quran. 31 7. Metode Tanya Jawab Metode ini merupakan metode paling tua dalam pendidikan dan pengajaran disamping metode khutbah. 8. Metode ImstalPerumpamaan Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi tentang kekuasaan Tuhan dalam menciptakan hal-hal yang haq dan yang bathil. Contoh perumpamaan: ―orang-orang yang berlindung kepada selain Allah SWT adalah seperti laba- laba yang membuat rumah‖. Padahal rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba. 9. Metode Targhib Dan Tarhib Targhib adalah janji terhadap kesenangan dan kenikmatan akhirat yang disertai bujukan. Sedangkan tarhib adalah ancaman karena dosa yang dilakukan. 10. Metode Taubat Dan Ampunan Cara membangkitkan jiwa dari rasa frustasi kepada kesegaran hidup dan optimisme dalam belajar seseorang, dengan memberikan kesempatan bertaubat dari kesalahankekeliruan yang telah lampau yang diikuti dengan pengampunan atas dosa dan kesalahan. Dengan cara ini orang akan mengalami katarisasi pembersihan batin sehingga memungkinkan timbulnya sikap dan perasaan mampu untuk berbuat yang lebih baik dan diiringi dengan sikap optimisme dan harapan hidup dimasa depan. Meskipun dalam pelaksanaanya digunakan semua metode di atas, namun metode yang utama digunakan dalam penelitian ini adalah melalui metode mutual education. Mutual education adalah metode pembelajaran melalui pendekatan kelompok, salah satu contoh yang disebutkan diatas adalah dengan mentoring 32 agama Islam. Listyaningsih 2009 dan Rusmiyati 2003 juga menguatkan bahwasanya upaya untuk meningkatkan religiusitas seseorang adalah dengan melalui pembinaan keislaman atau mentoring agama Islam.

C. MENTORING AGAMA ISLAM 1. Pengertian Mentoring