Masalah-masalah yang timbul dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi di Kota Bukittinggi.

Bappeda sendiri karena Bappeda bukanlah merupakan lembaga pendidikan aparatur pemerintah, yang ada adalah pendidikan dari LPM dan juga Bappenas. Dukungan masyarakat dalam perencanaan pembangunan ekonomi di kota Bukittinggi sangat diperlukan. Bappeda tetap melibatkan masyarakat dalam merencanakan pembangunan kota Bukittinggi. Jadi dalam hal ini masyarakat dilibatkan dalam Forum Musrenbang mulai dari tingkat kelurahan sampai ketingkat kota. Menurut pengamatan penulis bahwa dalam perencanaan pembangunan ekonomi di kota Bukittinggi, peran masyarakat kurang banyak terlibat atau dapat dikatakan hanya sebagai prosedur formalitas Bappeda kepada masyarakat. Hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi dari Bappeda mengenai forum musrenbang tersebut dan juga dukungan penuh dari masyarakat yang pada akhirnya menghasilkan kualitas perencanaan yang kurang maksimal dari seluruh stakeholders.

V.1 Masalah-masalah yang timbul dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi di Kota Bukittinggi.

Dari hasil wawancara yang dilakukan maka diketahui bahwa masalah yang dihadapi oleh Bappeda kota Bukittinggi adalah Masalah yang dihadapi oleh Bappeda kota Bukittinggi dalam perencanaan pembangunan ekonomi adalah bagaimana meningkatkan PDRB setiap tahunnya dengan bekerjasama dengan SKPD lain. Namun hambatannya adalah pada saat pengumpulan data dan informasi yang valid, akurat, dan uptodate sebagai bahan analisis pembangunan, melihat hal ini Bappeda Kota Bukittinggi merencanakan suatu terobosan baru dengan dengan membuat Bank Data dan Informasi ke dalam sebuah software agar SKPD terkait dapat menginput data kedalam software tersebut. Kurangnya penindaklanjutan evaluasi terhadap kegiatan dibidang Ekonomi, seperti program pelatihan kelompok kerja wirausaha kepada masyarakat yang tidak ditindaklanjuti apakah berhasil atau tidak sehingga mengalami kesulitan terhadap perencanaan program kegiatan untuk masa yang akan datang. Beberapa hal yang menjadi permasalahan struktur organisasi dan tata kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kota Bukittinggi sekarang ini belum mengakomodir seluruh kepentingan bidang ekonomi. Saat sekarang ini bidang yang menangani bidang ekonomi ditangani oleh Bidang Penanaman Modal, Sedangkan Penanaman Modal itu sendiri hanyalah bahagian kecil dari bidang ekonomi Struktur Bappeda Kota Bukittinggi; - Kepala - Sekretaris - Bidang Perencanaan - Bidang Pengendalian - Bidang Litbang - Bidang Penanaman Modal. 2. Sumber Daya Aparatur Ketersediaan Sumber daya Aparatur pada Bappeda belum mencukupi sesuai dengan kebutuhan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. 3. Koordinasi antar SKPD dan Instansi terkait. Kata koordinasi memang mudah untuk diucapkan, namun sangat sulit dalam mengimplemetasikannya. Bappeda yang mempunyai tugas dalam koordinasi perencanaan pembangunan sangat erat kaitannya dengan SKPD dan Instansi lainnya. Koordinasi dilakukan dalam hal penyediaan datainformasi maupun teknis dalam pelaksanaan program dan kegiatan. V.2 Mekanisme kerja yang dilakukan oleh Bappeda dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi di Kota Bukittinggi. Dari hasil wawancara yang dilakukan maka diketahui bahwa mekanisme kerja yang dilakukan oleh Bappeda dalam perencanaan pembangunan ekonomi kota Bukittinggi dengan melakukan beberapa pendekatan dalam penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah yaitu : Pendekatan Penyusunan Perencanaan: 1. Pendekatan Politis 2. Pendekatan Teknokratis 3. Pendekatan Partisipatif 4. Pendekatan Top Down-Bottom Up Penyusunan Perencanaan pembangunan daerah dilakukan dengan pendekatan politis, maksudnya mengakomodir visi dan misi kepala daerah yang terpilih, kemudian teknokratis adalah dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah. Selanjutnya partisipatif adalah dengan mengikutsertakan seluruh stakeholders, dan Top Down-Bottom Up adalah perencanaan dilakukan menurut jenjang pemerintahan dan diselraskan melalui musrenbang. Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah yang harus dibuat Pemerintah Daerah: 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 3. Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Alur Kerja Bappeda dalam menyusun Dokumen Perencanaan Pembangunan RKPD secara umum: 1. Penyusunan Rancangan RKPDRenja SKPD 2. Musrenbang Kelurahan 3. Musrenbang Kecamatan 4. Forum SKPD 5. Musrenbang Kota 6. Penyempurnaan Penyusunan RKPDRenja SKPD Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD memuat tentang Rencana Kerja Pemerintah dan Kerangka Pendanaannya.setiap dinas membuat rencana kerja yang disebut dengan Renja SKPD untuk kemudian diberikan kepada Bappeda untuk dianalisa dan disusun bersama-sama dengan hasil Musrenbang dari kelurahan dan kecamatan, kemudian hasilnya dibawa ke Musrenbang Kota yang nantinya akan disusun dalam RKPD kota Bukittinggi, dalam RKPD tersebutlah berisi tentang pilar-pilar pembangunan dan strategi pencapaiannya, termasuk juga pembangunan ekonomi.

V.3 Peranan Bappeda dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi di Kota Bukittinggi .