Sifat Kebijakan Publik Manfaat Kabijakan Publik

3. Presiden 4. Pemerintah yang meliputi : a. Presiden sebagai kepala Pemerintahan pemerintah pusat b. Menteri c. Lembaga Non-Departemen d. Direktorat Jendral Dirjen e. Badan-Badan Negara lainnya Bank Sentral, BUMN, dan lainnya f. Pemerintah Daerah Propinsi g. Pemerintah daerah kota atau kabupaten h. Kepala desa i. Dewan perwakilan daerah propinsi j. Dewan perwakilan daerah kota atau kabupaten k. Badan perwakilan desa BPD Lembaga-lembaga Negara dan pemerintah tersebut memiliki peran dan wewenang masing-masing untuk membuat perundang kebijakan publik sesuai dengan kedudukannya dalam sistem pemerintah.

2.2.4.1. Sifat Kebijakan Publik

Menurut Wianarno 2002 : 19 sifat kebijakan publik sebagai arah tindakan dapat dipahami secara lebih baik bila konsep ini dirinci beberapa kategori sebagai berikut : 1. Tuntutan-Tuntutan Kebijakan Adalah tuntutan-tuntutan yang dibuat oleh aktor-aktor swasta atau pemerintah, ditujukan kepada pejabat-pejabat pemerintah dalam suatu sistem politik. 2. KeputusanKebijakan Adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh pejabat-pejabat pemerintah yang mengesahkan atau memberi arah dan subtansi kepada tindakan-tindakan kebijakan publik. 3. Peryataan-Peryataan Kebijakan Adalah peryataan-peryataan resmi atau artikulasi-artikulasi penjelasan kebijakan publik. 4. Hasil-Hasil Kebijakan Adalah manifestasi nyata dari kebijakan-kebijakan publik hal-hal yang sebenarnya dilakukan menurut keputusan-keputusan dan pernyataa-pernyataan kebijakan. 5. Dampak-Dampak Kebijakan Adalah akibat bagi masyarakat baik yang berasal dari tindakan atau tidak adanya tindakan pemerintah.

2.2.4.2. Manfaat Kabijakan Publik

Menurut Dye dan Anderson dalam Subarsono 2005 : 4, studi kebijakan publik memiliki tiga manfaat penting yaitu : 1. Pengembangan ilmu pengetahuan Dalam konteks ini, ilmuwan dapat menempatkan kebijakan publik sebagai variabel terpengaruh dependent variable sehingga berusaha menentukan variabel pengaruhnya independent variable. Studi ini berusaha mencari variabel-variabel yang dapat mempengaruhi isi dari sebuah kebijakan publik. 2. Membantu para praktisi dalam memecahkan masalah-masalah publik Dengan mempelajari kebijakan publik para praktisi akan memiliki dasar teoritis tentang bagaimana membuat kebijakan publik yang baik dan memperkecil kegagalan dari suatu kebijakan publik. Sehingga ke depan akan lahir kebijakan publik yang lebih berkualitas yang dapat menopang tujuan pembangunan. 3. Berguana untuk tujuan politik Suatu kebijakan publik yang dibuat melalui proses yang benar dengan dukungan teori yang kuat memiliki posisi yang kuat terhadap kritik dari lawan- lawan politik. Kebijakan publik tersebut dapat menyakinkan kepada lawan- lawan politik yang tadinya kurang setuju. Kebijakan publik seperti itu tidak akan mudah dicabut hanya karena alasan kepentingan sesaat dari lawan-lawan politik.

2.2.5. Tujuan Kebijakan