1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti ingin mengetahui tenteng penataan Pedagang Kaki Lima di kawasan tersebut yaitu :
Bagaimanakah Implementasi Penataan PKL di Kota Surabaya khususnya di Sentra PKL Dharmawangsa Surabaya?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk menganalisa dan menginterpretasikan tentang, pengaturan jumlah pedagang, pengaturan jenis barang dagangan dan pengaturan
alat peraga untuk berdagang dalam Implementasi Penataan PKL di Kota Surabaya khususnya di Sentra PKL Dharmawangsa Surabaya.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1.
Bagi Penulis Untuk menerapkan dan mengembangkan teori yang sudah diperoleh
sehingga dapat membandingkan teori dengan kenyataan yang ada di lapangan, serta dapat memberikan tambahan wawasan bagi penulis
mengenai kebijakan penataan PKL. 2.
Bagi Instansi Sebagai sumbangsih saran dan masukan untuk peningkatan dalam usaha
penataan pedagang kaki lima melalui program-program pemerintah.
3. Bagi Universitas
Sebagai salah satu sumbangan pemikiran dan informasi dalam melengkapi dan mengembangkan perbendaharaan ilmu sosial dan khususnya Ilmu
Administrasi Negara dan bagi pihak terkait mahasiswa yang hendak mengetahui kebijakan penataan pedagang kaki lima.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
A. Nurul Qurniawati, 2003 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim yang berjudul “Partisipasi Pedagang Kaki Lima Dalam Pelaksanaan Perda No. 10 Tahun 1987”; penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif yang meneliti satu variable yaitu partisipasi pedagang kaki lima dalam pelaksanaan Perda No. 10 Tahun 1987.
Fokus yang diteliti dalam penelitian ini adalah parisipasi pedagang kaki lima dalam pelaksanaan Perda No. 10 Tahun 1987 di lingkungan sekitar Stren Kali
Jagir Panjang Jiwo Surabaya. Hasil dari penelitian ini adalah adanya bangunan liar yang disebabkan oleh padagang kaki lima yang tidak mempunyai surat izin
dagang yang sah dengan menempati tanah-tanah kosong di Stern Kali Jagir. Sedangkan dari pihak pemerintah kota dalam melaksanakan penertiban
Pedagang Kaki Lima menggunakan Perda No. 10 Tahun 1987. peraturan tersebut harus dipatuhi oleh PKL di Stren Kali Jagir yang dianggap Pedagang
Kaki Lima yang liar. Dengan begitu pemerintah kota memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk mentertibkan bangunan liar maupun Pedagang Kaki
Lima yang liar yang ada di Stern Kali Jagir. B.
Eny Try Nurcahyati, 2008 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim yang berjudul “Implementasi
8
C. Astusik, 2004 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jatim yang berjudul “Penataan Pedagang Kaki Lima di Sekitar Pasar Waru Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo”; penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yang menjadi Fokus penelitian adalah kebijakan pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam penataan PKL di
sekitar Pasar Waru dan Peran Satuan Polisi Pamong Praja dalam pelaksanaan penataan PKL.
Informan penelitian yaitu PKL di sekitar Pasar Waru, petugas Dinas Pasar Waru dan masyarakat atau konsumen Pasar Waru. Analisis data yang
digunakan adalah analisis interaktif.
Dari hasil analisa tersebut disimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah membuat berbagai kebijakan untuk menata pedagang kaki lima di sekitar
Pasar Waru. Kebijakan tersebut adalah memberikan penyuluhan agar pedagang di sekitar Pasar Wau bersedia menempati kios di area Pasar Waru yang telah
disediakan oleh pemerintah setempat sehingga para pedagang kaki lima PKL tidak mengganggu aktivitas pengguna jalan raya.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada objek yang diteliti yaitu pedagang kaki lima PKL, sedangkan perbedaannya terletak pada
fokus dan lokasi penelitian. Dalam penelitian ini lebih difokuskan pada penataan pedagang kaki lima.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian PKL Pedagang Kaki Lima