4. Alat stabilitas ekonomi
5. Meningkatkan kegairahan berusaha
6. Meningkatkan pemerataan pendapatan
7. Meningkatnya hubungan internasional
2.2.3.5 Jenis-jenis Kredit
Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari berbagai jenis dilihat dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi kegunaan:
a. Kredit Investasi
Digunakan untuk pembelian barang-barang modal yang tidak habis dalam satu perputaran usaha. Misalnya untuk
pembangunan dan perluasan unit usaha, pembelian peralatan, mesin-mesin dan alat transportasi.
b. Kredit Modal Kerja
Pembiayaan untuk memperluas atau meningkatkan produksi dan operasional, misalnya untuk menambah bahan baku,
membayar gaji pegawai atau biaya-biaya operasional lainnya. 2.
Dilihat dari segi tujuan kredit: a.
Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk tujuan produktif, baik untuk peningkatan usaha atau produksi maupun investasi. Hasil dari
kredit ini adalah peningkatan b.
Kredit Konsumtif Penggunaannya untuk tujuan- tujuan konsumtif atau untuk
pembelian barang dan jasa yang tidak ada hubungannya dengan peningkatan usaha atau investasi.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit Jangka Pendek
Fasilitas pinjaman atau kredit yang diberikan untuk jangka waktu kurang dari 1satu tahun atau paling lama 1 satu tahun.
b. Kredit Jangka Menengah
Fasilitas pinjaman atau kredit yang jangka waktunya berkisar antara 1 satu sampai dengan 3 tiga tahun
c. Kredit Jangka Panjang
Merupakan kredit yang jangka pengembaliannya diatas 3 tiga tahun dan 5 lima tahun.
2.2.3.6 Unsur-unsur Kredit
Unsur yang terdapat dalam kredit adalah: a.
Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa
prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang dan jasa akan benar- benar diterimanya kembali dalam jangka waktu
tertentu dimasa yang akan datang. b.
Waktu, yaitu suatu masalah yang memisahkan antara
pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.
c. Degree of Risk, yaitu suatu tingkat resiko yang akan
dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra
prestasi yang akan diterima kemudian hari. Semakin lama kredit diberikan semakin tinggi pula tingkat resikonya,
karena sejauh kemampuan manusia untuk menerobos hari depan itu, maka masih selalu terdpat unsur ketidaktentuan
yang tidak dapat diperhitungkan. Inilah yang menyebabkan timbulnya unsur resiko. Dengan adanya unsur resiko inilah
maka timbul jaminan dalam pemberian kredit.
d. Prestasi, obyek kredit tidak saja diberikan dalam bentuk
uang, tetapi dapat juga berbentuk barang dan jasa. Namun karena kehidupan modern sekarang ini didasarka pada uang
maka transaksi kredit menyangkut uanglah yang sering kita
jumpai dalam praktek perkreditan. Suyatno,dkk 1999 : 14
2.2.3.7 Jaminan dan Kelayakan Kredit