Jangka waktu
Jangka waktu
Sumber : Puspopranoto, Sawaldjo,2004,Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan,Pustaka LP3ES, Jakarta,hal 85.
2.2.5.4 Bunga Bank
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang
membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah yang memiliki sempanan
dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank nasabah yang memperoleh pinjaman.
Dalam kegiatan perbankan sehari- hari ada dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu :
1. Bunga simpanan
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di Bank. Bunga simpanan merupakan harga
yang harus dibayar bank pada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito
2. Bunga pinjaman
Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh
bunga kredit. Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya
dan pendapatan bagi bank. Bunga pinjaman merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan oleh nasabah, sedangkan bunga simpanan merupakan
pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan atau bunga pinjaman masing- masing saling mmempengaruhi satu sama lainnya.
Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya
Kasmir,2004 : 122
Seperti dijelaskan diatas bahwa untuk menetukan besar kecilnya suku bunga simpanan dan pimjaman sangat dipengaruhi keduanya, artinya
baik bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi disamping pengaruh faktor- faktor lainnya.
Faktor- faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga sebagai berikut :
1. Kebutuhan Dana
Apabila bank kekurangan dana, permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi
dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman.
Namun apabila dana simpanan yang ada banyak sementara permohonan simpanan sedikit maka bunga simpanan akan turun.
2. Persaingan
dalam memperebutkan dana simpanan maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatiikan
pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata- rata 16 maka, jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita
naikkan diatas bunga pesaing misalnya 17. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawak bunga pesaing
3. Kebijaksanaan pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan pemerintah.
4. Target laba yang diinginkan
Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
5. Jangka waktu
Semakin lama jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa
mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah
6. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan
sertifikat taanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi
jaminan yang likuid sebagai sertifikat atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan
dengan jaminan tanah. 7.
Reputasi Perusahaan Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperolehsuatu kredit
sangan menentukan suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit
macet dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya. 8.
Produk yang kompetitif Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di pasaran.
Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
9. Hubungan baik
Biasanya Bank akan menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama primer dan nasabah biasa sekunder. Penggolongan ini
didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank.
Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya berbeda dengan
nasabah lainnya. 10.
Jaminan Pihak ketiga Dalam hal ini pihak ynag memberikan jaminan kepada penerima
kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya
terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun juga berbeda. Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya kurang
bonafid atau kurang dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.
Kasmir, 2004 : 122-124 2.2.5.5 Hubungan Tingkat Suku Bunga KPR dengan Penyaluran Rumah
Tingkat Suku Bunga KPR merupakan tingkat suku bunga yang ditentukan oleh masing-masing pemberi kredit. Tentu saja penentuan
tingkat suku bunga mengacu pada kondisi perekonomian Negara tersebut. Akan tetapi dalam hal ini pemerintah tetap memiliki kewajiban
mengendalikan tingkat suku bunga KPR sehingga masyarakat tidak
dirugikan ketika melakukan kredit pemilikan rumah. Sehingga apabila tingkat suku bunga KPR tinggi tentu saja permintaan rumah akan sedikit
yang berujung pada sedikitnya penyaluran KPR type 54 dan type 36 di Kota Surabaya
2.2.6 Pengertian Inflasi