menentukan ukuran dari faktor tersebut, melainkan menemukan faktor
tersebut, agar hasil yang diperoleh dalam penelitian melalui informan dapat
lebih variatif. Sehingga data tentang jumlah perceraian dari segi usia dan
lain ‐lain sebagai acuan untuk menentukan informan tidak dibutuhkan.
3. Pasangan
suami‐istri tersebut bertempat tinggal di Surabaya. Alasan Surabaya
menjadi sasaran penelitian yakni berdasar data yang diperoleh dari pengadilan
agama Surabaya, selama 2009, angka perceraian di Surabaya mencapai
3.801 kasus. Dari angka ini, 2.394 kasus diantaranya merupakan kasus
perceraian karena istri yang menggugat suami, yang disebabkan kian banyaknya
istri yang menjadi wanita karier dan berpenghasilan lebih tinggi dari
suaminya. 4.
Tidak ada usia kalender tertentu yang dapat dijadikan patokan usia
perkawinan, namun semakin muda usia saat menikah maka semakin
mungkin kedua pasangan terbatas tingkat pendidikannya, terbatas
penghasilan yang akan diperoleh, dan terbatas juga tingkat kematangan
emosional yang dapat memicu konflik demi konflik Bataviase.co.id. Namun
dalam penelitian ini peneliti membatasi usia perkawinan yang dijalani
informan adalah 3 tahun.
3.4 Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah narasi yang diperoleh dari indepth
interview wawancara secara mendalam. Narasi dimaksud mencakup rangkaian
tulisan atau paragraf yang disusun secara berurutan sesuai dengan wawancara yang
dilakukan. Narasi ini merupakan data primer berisi pendapat, pengalaman,
pengakuan dan deskripsi perilaku dari masing‐masing informan kemudian dianalisis
dan dinterpretasikan oleh peneliti.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti
adalah melalui wawancara mendalam Indepth Interview. Karena penelitian ini
menggunakan tipe penelitian kualitataif deskriptif maka teknik pengumpulan data
melalui wawancara mendalam Indepth Interview dianggap mampu untuk
menghasilkan data yang lengkap dan mendalam. Proses wawancara diawali dengan
menemukan informan yang dianggap memenuhi criteria sebagai sasaran penelitian
ini. Tahap berikutnya adalah melakukan perjanjian termasuk mengatur waktu dan
tempat dilakukannya wawancara. Setelah itu, peneliti melakukan wawancara
dengan informan, hasil wawancara ini kemudian direkam kedalam alat perekam
MP4 untuk mempermudah proses pengolahan data dari informan.
3.6 Teknik Pengolahan Data
Proses pengolahan data dimulai dari pengolahan hasil rekaman sebagai data
primer dan penelusuran dokumen sebagai data sekunder. Data yang diperoleh disini
berupa transkrip wawancara yang kemudian dibuat menjadi narasi kualitatif agar
lebih mudah untuk dipahami. Narasi ini kemudian diklasifikasikan atau
dikelompokkan ke dalam kategori‐kategori agar lebih mudah dalam proses analisis
data. Pada penelitian ini dipilih klasifikasi berdasarkan individu untuk memudahkan
dalam menganalisis narasi.
3.7 Teknik Analisis Data
Setelah wawancara dilakukan, peneliti wajib membuat transkrip hasil
wawancara. Artinya peneliti harus menulis setiap pertanyaan dan jawaban yang
dikeluarkan informan dari perekam serta catatan yang memuat tentang observasi,
perasaan dan refleksi diri.
Kemudian barulah peneliti bisa menganalisis data yang sudah masuk. Cara
untuk menganalisa data adalah :
a Mengkategorikan
wawancara kedalam sub topik Peneliti
memilah‐milah transkrip wawancara tiap informan, kemudian
menyatukan dengan data‐data informan yang lain yang memiliki
topik serupa. b
Mencari Hubungan
Antara topik satu dengan yang lain, cari kesamaan pola dan
hubungan yang mungkin terjadi dengan teori atau konsep yang sudah
ada. c
Menarik Kesimpulan
Menarik kesimpulan tentang keyakinan, perasaan, sikap, dari informan tentang
subyek penelitian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian