Batasan Masalah Metodeologi Penelitian

Bit 4:0 – MUX4:0 : Analog Channel and Gain Selection Bit Bit MUX berfungsi memilih kanal input yang terhubung dengan ADC. Bit MUX juga befungsi memilih besarnya penguatan pada kanal penguat beda. Jika terjadi perubahan nilai pada bit ini saat proses konversi sedang berlangsung, perubahan tersebut tidak akan berpengaruh sampai seluruh konversi selesai ADIF pada ADCSRA bernilai 1Set. 2.1.5 ADC Control and Status Register A ADCSRA[7] Tabel 2.5. ADC Control and Status Register A ADCSRA Bit 7 – ADEN : ADC Enable Bit ADEN digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fasilitas ADC. Jika bit ADEN = 1 maka ADC aktif dan jika bit ADEN = 0 maka ADC tidak aktif. Bit 6 – ADSC : ADC Start Conversion Bit ADSC digunakan untuk mengetahui proses konversi yang sedang berlangsung.ADSC akan bernilai satu saat konversi sedang berjalan, saat konversi berakhir maka akan bernilai nol. Memberi nilai inisialisasi nol pada bit ini tidak akan memberikan efek apapun. Pada mode konversi tunggal, mengubah nilai bit ini menjadi satu untuk memulai setiap konversi. Sedangkan pada mode free running , mengubah nilai bit ini menjadi satu untuk memulai konversi pertama. Bit 5 – ADATE :ADC Auto Trigger Enable Bit ADATE berfungsi untuk mengaktifkan pemicu konversi ADC sesuai dengan bit –bit ADTS pada register SFIOR. Jika bit ADATE = 1 maka pemicu ADC aktif. Bit 4 – ADIF :ADC Interrupt Flag Bit ADIF adalah bendera interupsi ADC yang digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya permintaan interupsi AD C. Bit ADIF akan bernilai “1” jika proses konversi ADC telah selesai. Bit 3 - ADIE : ADC Interrupt Enable Bit ADIE digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan interupsi ADC. Bit2:0 – ADPS2:0 :ADC Prescaler Select Bit Bit ADPS2, ADPS1, dan ADPS0 digunakan untuk menentukan faktor pembagi frekuensi kristal yang hasilnya akan digunakan sebagai clock ADC. Tabel 2.6. Skala Clock ADC ADPS2 ADPS1 ADPS0 Faktor Pembagi 2 1 2 1 4 1 1 8 1 16 1 1 32 1 1 64 1 1 1 128

2.1.6 TimerCounter

ATmega8535 memiliki 3 modul timer yang terdiri dari 2 buah timercounter 8 bit dan 1 buah timercounter 16 bit. Ketiga modul timercounter ini dapat diatur dalam mode yang berbeda secara individu dan tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, semua timercounter juga dapat difungsikan sebagai sumber interupsi. Masing-masing timercounter ini memiliki register tertentu yang digunakan untuk mengatur mode dan cara kerjanya [8]. Interrupt timer berasal dari dua sumber yaitu: Overflow interrupt, dimana interrupt terjadi jika TCNTn mencapai 255 untuk timer 8 bit dan 65535 untuk timer 16 bit. Atau compare match interrupt, dimana interrupt terjadi jika nilai OCR sama dengan TCNTn. Pada dasarnya Timer hanya menghitung pulsa clock. Frekuensi pulsa clock yang dihitung tersebut bisa sama dengan frekuensi kristal yang digunakan atau dapat diperlambat menggunakan prescaler dengan faktor 8, 64, 256, atau 1024. Contohnya jika sebuah sistem mikrokontroler menggunakan kristal dengan frekuensi 4 MHz dan timer yang digunakan adalah timer 8 bit, maka maksimum waktu timer yang bisa dihasilkan adalah: tMAX = 1fCLK x FFh+1 2.3