Tabel 4.3. Lanjutan Pengujian output rangkaian sensor PT100 Suhu
C
O
Sensor PT100 Ω
Rangkaian Sensor mV
39 115,7
113 40
116,0 113
41 116,3
114 42
116,7 114
43 117,0
115 44
117,3 115
45 117,6
115 46
117,9 116
47 118,4
116 48
118,9 117
49 119,2
117 50
119,5 117
51 119,8
118 52
120,2 118
53 120,8
118 54
121,2 119
55 121,5
119 56
122,1 119
57 122,3
120 58
122,7 120
59 123,0
120 60
123,3 121
61 123,9
121 62
124,1 122
63 124,4
122 64
125,0 122
65 125,2
123 66
125,4 123
67 126,0
123 68
126,2 124
69 126,5
124 70
127,0 125
71 127,6
125 72
127,8 125
73 128,1
126 74
128,5 126
75 128,8
126 76
129,3 127
77 129,7
127 78
130,0 128
79 130,2
128 80
130,7 128
Gambar 4.16 Grafik suhu air terhadap hambatan Dari nilai hambatan yang ditunjukan pada tabel 4.3 kemudian didapatkan gambar
4.16. Melihat dari data diatas saat air mencapai suhu 80
O
C maka heater akan berhenti memanaskan. Heater akan mulai memanaskan setelah suhu air turun hingga 70
O
C. Pengambilan data untuk waktu yang dibutuhkan saat proses pendinginan air. Proses ini
terpengaruh dari faktor suhu dan angin yang terdapat pada ruangan. Contoh yang digunakan saat pemanasan air menggunakan tegangan 100VAC. Dapat dilihat pada tabel
4.4. Tabel 4.4. Pengujian waktu pendinginan dengan suhu ruangan sekitar 28
O
C Waktu
menit
Suhu pada PT100 Ω
Suhu Termometer C
o
130,8 80
2 129,6
78 4
128,3 75
6 127,3
72 8
126,1 70
4.3.4 Pengujian Relay 2 Channel
Seperti dapat dilihat pada perancangan bab 3 gambar 3.7. Kaki-kaki relay pertama, NO dan NC yang dihubungkan ke sumber tegangan alternatif dan PLN. Kemudian relay
kedua, kaki NC dihubungkan ke heater dari kaki COMnya.
Gambar 4.17 Hasil pemasangan kaki-kaki modul relay.
Untuk modul relay, pensaklaran terjadi saat inputan in1 atau in2 pada modul relay mendapat masukan 0V. mikrokontroler akan memproses switch tersebut dari masukan
tegangan alternatif yang didapat. Tabel 4.5. Hasil pengujian relay in1 dan 2
Tegangan masuk Relay Posisi saklar
5,07 NC Normaly Close
NO Normaly Open
4.3.5 Pengambilan Data dan Analisis dengan Tegangan Alternatif
Pengambilan data dilakukan untuk 5 sumber tegangan alternatif yang berbeda dan data yang diambil tiap 2 menit. Data suhu yang diterima serta sumber tegangan yang
digunakan dapat dilihat pada LCD 16x2. Pada pengujian ini hanya menggunakan sumber tegangan alternatif sebagai sumber utama pemanasan untuk mengetahui waktu pemanasan
dan sumber tegangan berapakah yang dirasa mampu menghemat tegangan. Hasil akhir dari pengujian ini adalah melihat waktu pemanasan air menggunakan
tegangan berapa yang cukup untuk memanaskan air selama ±15menit. Melihat dari tabel 4.6 didapat tegangan yang mampu memanaskan air antara 180-200 Vac. Jika tegangan
lebih kecil dari 180 Vac pemanasan tetap dapat terjadi namun waktu pemanasan akan lebih lama sebaliknya semakin tinggi teganggan yang digunakan maka pemanasan air akan lebih
cepat. Namun tegangan maksimal yang dapat diukur oleh sistem ini saat tegangan alternatif 240, lebih dari itu harus ada pengujian lebih lanjut. Adanya sistem saklar
otomatis untuk mengefisinsi sumber tegangan PLN dan mempercepat waktu pemanasan saat tegangan alternatif kurang dari 100 Vac.
Tabel 4.6. Pengujian saat memanaskan air menggunakan tegangan alternatif Tegangan V
Waktu mnt
100 140
160 180
200 220
26 26
26 26
26 26
2 27
29 31
34 36
38 4
30 33
38 40
45 48
6 32
35 44
46 52
58 8
34 38
48 50
60 68
10 36
40 53
56 68
75 12
38 43
57 64
75 80
14 40
45 62
70 80
16 42
47 66
80 18
44 50
70 20
46 54
75 22
47 57
79 24
48 60
80 26
50 63
28 52
67 30
53 70
32 55
73 34
56 77
36 58
80 38
60 40
61 42
63 44
64 46
66 48
67 50
69 52
70 54
71 56
73 58
74 60
75 62
76 64
77 66
78 68
79 70
80
Suhu