Konfigurasi Pin ATMega8535 Mikrokontroler ATMega8535

Bit ADPS2, ADPS1, dan ADPS0 digunakan untuk menentukan faktor pembagi frekuensi kristal yang hasilnya akan digunakan sebagai clock ADC. Tabel 2.6. Skala Clock ADC ADPS2 ADPS1 ADPS0 Faktor Pembagi 2 1 2 1 4 1 1 8 1 16 1 1 32 1 1 64 1 1 1 128

2.1.6 TimerCounter

ATmega8535 memiliki 3 modul timer yang terdiri dari 2 buah timercounter 8 bit dan 1 buah timercounter 16 bit. Ketiga modul timercounter ini dapat diatur dalam mode yang berbeda secara individu dan tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, semua timercounter juga dapat difungsikan sebagai sumber interupsi. Masing-masing timercounter ini memiliki register tertentu yang digunakan untuk mengatur mode dan cara kerjanya [8]. Interrupt timer berasal dari dua sumber yaitu: Overflow interrupt, dimana interrupt terjadi jika TCNTn mencapai 255 untuk timer 8 bit dan 65535 untuk timer 16 bit. Atau compare match interrupt, dimana interrupt terjadi jika nilai OCR sama dengan TCNTn. Pada dasarnya Timer hanya menghitung pulsa clock. Frekuensi pulsa clock yang dihitung tersebut bisa sama dengan frekuensi kristal yang digunakan atau dapat diperlambat menggunakan prescaler dengan faktor 8, 64, 256, atau 1024. Contohnya jika sebuah sistem mikrokontroler menggunakan kristal dengan frekuensi 4 MHz dan timer yang digunakan adalah timer 8 bit, maka maksimum waktu timer yang bisa dihasilkan adalah: tMAX = 1fCLK x FFh+1 2.3 Untuk menghasilkan timer yang lebih lama dapat digunakan prescaler, misalnya 1024, maka maksimum waktu timer yang bisa dihasilkan adalah: tMAX = 1fCLK x FFh+1 x N 2.4 tMAX = 14.000.000 x 255+1 x 1024 tMAX = 0,065536 s Untuk menghitung nilai TCNT supaya menghasilkan waktu timer tertentu dipergunakan rumus berikut: 2.5 Dimana: TCNT = nilai Timer Heksadesimal fCLK = Frekuensi clock kristal yang digunakan Hz Ttimer = Waktu timer yang diinginkan detik N = prescaler 1,8,64,256,1024 1+FFFFh = nilai maksimum timer adalah FFh dan overflow saat FFh ke 00h

2.1.7 TimerCounter 1

TimerCounter 1 berbeda dengan TimerCounter 0 atau TimerCounter 2 karena TimerCounter 1 memiliki kapasitas 16 bit artinya TimerCounter ini mampu mencacah sebanyak 2 16 atau kalo didesimalkan menjadi 65536. TimerCounter 1 ini diatur oleh register TCCR1A TimerCounter Control Register 1A dan TCCR1B TimerCounter Control Register 1B. Tabel 2.7. Register TCCR 1A bit 7: 6__COM1A 1:0 = Compare Output Mode untuk chanel A bit 5: 4__COM1B 1:0 = Compare Output Mode untuk chanel B