Register COM1A 1:0 dan COM1B 1:0 mengontrol kondisi pin output compare OC1A dan OC1b. Jika salah satu atau kedua bitpada register COM1A 1:0 ditulis
menjadi satu , maka kaki pin OC1A tidak berfungsi normal sebagai port IO. Begitu juga denganregister COM1B 1:0 ditulis menjadi satu, maka kaki pin OC1B juga
tidak nerfungsi normal sebagai Port IO. Fungsi dari pin OC1A dan OC1B tergantung pada pengaturan pada register WGM11 : WGM10 diatur sebagai mode
PWM atau mode non-PWM. Tabel 2.8. Register TCCR 1B
Bit 7__ICNC1: Input Capture Noise Canceler. Bit 6__ICES1: Input Capture Edge Select Reverse Bit.
Bit 4 : 3__WGM 1312 : Waveform Generation Mode. Bit 2 : 0__Clock Select.
Ketiga bit tersebut mengatur sumber clock yang digunakan untuk.
Tabel 2.9. Konfigurasi Bit Clock Select
2.1.8 R
egister TIMSK
Selain register-register di atas, terdapat pula register TIMSK TimerCounter Interrupt Mask Register
dan
Tabel 2.10. Register TIMSK
OCIEx: Output Compare Match Interrupt Enable. Jika bit tersebut diberi logika 1 dan bit I SREG juga berlogika 1, maka bisa dilakukan enable interupsi Output
Compare Match TimerCounter x. TOIEx: Overflow Interrupt Enable. Jika diberi logika 1 dan bit I SREG juga
berlogika 1, maka bisa dilakukan enable interupsi Overflow TimerCounter x. TCIE1: TimerCounter 1, Input Capture Interrupt Enable
2.2. Sensor Suhu PT100
Pt100 merupakan tipe sensor suhu yang banyak digunakan dalam industri. Sensor ini memiliki spesifikasi h
ambatan 100Ω pada suhu 0˚C dan terbuat dari platina yang memiliki akurasi tinggi, murah dan mudah digunakan. Pt100 mempunyai dua variasi, yang
umum memiliki hambatan 139,50Ω pada suhu 100 ˚C dan yang lain memiliki hambatan
139,00Ω pada suhu 100˚C. Gambar dan skema Pt100 dapat dilihat pada Gambar 2.2 [9].
Gambar 2.2. Bentuk fisik Pt100
Sensor Pt100 memiliki akurasi 0,2, 0,1 dan 0,05 pada suhu 0°C. Semakin tinggi akurasinya semakin mahal harganya. Rentang suhu yang dapat dijangkau Pt100
yaitu antara -200°C sampai dengan 850°C. Hambatan rendah pada Pt100 dapat menyebabkan galat pada penunjuk hambatan.
Ada dua galat penunjuk hambatan, yaitu offset error yang disebabkan penunjuk itu sendiri
dan galat yang disebabkan oleh panas. Pemanasan internal dapat menyebabkan galat, ini dikarenakan adanya arus yang melewati sensor. Arus yang besar memberikan sinyal yang
bagus untuk elektronis tetapi juga memberi galat yang besar. Penggunaan arus yang baik adalah 1mA. Pada Pt100, perubahan suhu 1°C akan menyebabkan hambatan berubah
0,384Ω. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada persamaan berikut [9]: Rt
= Ro 1 + A.Δt + BΔt
2
2.6 dengan :
A = 3,9083E- 3 Ω°C
B = -5,775E- 7 Ω°C2
Ro = Hambatan mula- mula = 100Ω pada 0 °C
Rt = Hambatan saat suhu t t = Suhu ˚C
Peneliti menggunakan rangkaian pembagi tegangan dengan tegangan sumber 5 volt pada pt100 seperti gambar 2.3. dan keluaran Vout dari rangkaian tersebut masuk ke ADC
mikrokontroler.
Gambar 2.3. Rangkaian pembagi tegangan
Untuk mendapatkan nilai R pada pembagi tegangan dapat digunakan rumus dengan persamaan berikut :
V= I R+R
Pt100
2.7