Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian
pemahaman; menyenangi tugas-tugas kerja yang kabur; memiliki nilai- nilai dan sikap yang tidak konvensional.
Tipe sosial bersifat sosial, bertanggung jawab, kewanitaan, kemanusiaan, keagamaan, membutuhkan perhatian; memiliki kecakapan
verbal dan hubungan antar pribadi; menghindari pemecahan masalah secara intelektual; aktivitas fisik, dan kegiatan yang terurai secara rinci;
menyukai pemecahan masalah melalui perasaan dan pemanfaatan hubungan antar pribadi.
Tipe konvensional menyukai bahasa yang tersusun dengan baik dan aktivitas yang berhubungan dengan angka, konfirmasi; menghindari
situasi yang kabur dan masalah-masalah yang melibatkan hubungan antar pribadi dan kemampuan fisik; mengerjakan secara efektif tugas pekerjaan
yang tersusun baik; mengidentifikasikan dirinya dengan kekuasaan; memberi nilai yang tinggi atas status dan kekayaan materi.
Tipe enterprising memiliki kecakapan verbal lisan untuk berjualan, menguasai dan menggiring menganggap dirinya sendiri sebagai
seorang yang kuat, pemimpin yang tangguh; menghindari dari penggunaan bahasa yang terumus dengan baik atau situasi pekerjaan yang memerlukan
kegiatan intelektual dalam jangka waktu yang lama; mudah menyesuaikan diri; berbeda dengan tipe konvensional, tipe ini menyukai tugas-tugas
sosial yang kabur dan dia memiliki perhatian yang besar terhadap kekuasaan, status dan kepemimpinan; bertindak agresif dalam bentuk
lisan.
Tipe artistik bersifat tidak sosial; menghindari masalah-masalah yang telah tersusun atau yang memerlukan keterampilan fisik yang besar;
serupa dengan tipe intelektual, yaitu sukar menyesuaikan diri dan tidak sosial tetapi berbeda dengan tipe tersebut bahwa tipe artistik ini
memerlukan bentuk-bentuk ekspresi yang bersifat kewanitaan, dan acap tipe ini mengalami hambatan emosional, lebih menyukai menghadapi
persoalan yang terjadi dalam lingkungannya melalui ekspresi diri dalam media seni.
Sedangkan Gunadi dalam Sjarkawi, 2008:11-12 menyebutkan bahwa terdapat lima tipe kepribadian, yaitu tipe sanguin, tipe flegmatik,
tipe melankolik, tipe kolerik, tipe asertif. Secara terperinci, Gunadi menjelaskan kelima tipe kepribadian tersebut. Tipe sanguin, memiliki ciri-
ciri antara lain: memiliki banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, dapat membuat lingkungannya gembira dan senang. Akan
tetapi, tipe ini pun memiliki kelemahan, antara lain: cenderung impulsif, bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Orang bertipe ini sangat
mudah dipengaruhi oleh lingkungannya dan rangsangan dari luar dirinya, kurang bisa menguasai diri atau penguasaan diri lemah, cenderung mudah
jatuh ke dalam percobaan karena godaan dari luar dapat dengan mudah memikatnya dan dia bisa masuk terperosok ke dalamnya.
Tipe flegmatik memiliki ciri-ciri antara lain: cenderung tenang, gejolak emosinya tidak tampak, misalnya dalam kondisi sedih atau senang,
sehingga turun naik emosinya tidak terlihat secara jelas. Orang bertipe ini
cenderung dapat menguasai dirinya dengan cukup baik dan lebih introspektif, memikirkan ke dalam, dan mampu melihat, menatap, dan
memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Tipe melankolik memiliki ciri-ciri antara lain: terobsesi dengan
karyanya yang paling bagus atau paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup, perasaannya sangat kuat, dan sangat sensitif. Orang yang
memiliki tipe ini memiliki kelemahan antara lain: sangat mudah dikuasai oleh perasaan dan perasaan yang cenderung mendasari hidupnya sehari-
hari adalah perasaan yang murung. Oleh karena itu, orang yang bertipe ini tidak mudah untuk terangkat, senang atau tertawa terbahak-bahak.
Tipe kolerik memiliki ciri-ciri antara lain: cenderung berorientasi pada pekerjaan dan tugas, memiliki disiplin kerja yang sangat tinggi,
mampu melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab atas tugas yang diembannya. Orang yang bertipe ini memiliki kelemahan
antara lain: kurang mampu merasakan perasaan orang lain, kurang mampu mengembangkan rasa kasihan pada orang yang sedang menderita, dan
perasaannya kurang bermain. Tipe asertif bercirikan antara lain: mampu menyatakan pendapat,
ide, dan gagasannya secara tegas, kritis, tetapi perasaannya halus sehingga tidak menyakiti perasaan orang lain. Perilaku mereka adalah
mempertahankan hak sendiri, tetapi tidak sampai mengabaikan atau mengancam hak orang lain, melibatkan perasaan dan kepercayaan orang
lain sebagai bagian dari interaksi dengan mereka, mengekspresikan
perasaan dan kepercayaan sendiri dengan cara yang terbuka, langsung, jujur, dan tepat.