16
mengembangkan sendiri model-model atau cara-cara menyelesaikan masalah tersebut. Model-model atau cara-cara tersebut dimaksudkan
sebagai wahana untuk mengembangkan proses berpikir siswa, dari proses berpikir yang paling dikenal siswa, ke arah proses berpikir yang lebih
formal. Jadi dalam pembelajaran guru tidak memberikan informasi atau menjelaskan tentang cara penyelesaian masalah, tetapi siswa sendiri yang
menemukan penyelesaian tersebut dengan cara mereka sendiri.
11. Karakteristik PMRI
Suryanto 2010:44 menyatakan bahwa terdapat 5 karakteristik matematika realistik, yaitu:
1 Menggunakan konteks
Pembelajaran menggunakan masalah kontekstual, terutama pada taraf penemuan konsep baru, sifat-sifat baru, atau prinsip-prinsip
baru. Konteks yang dimaksud adalah lingkungan siswa yang nyata baik aspek budaya maupun aspek geografis. Di dalam PMR hal itu tidak selalu
diartikan konkret tetapi dapat juga yang telah dipahami oleh siswa atau dapat dibayangkan oleh siswa.
2 Menggunakan model
Model dapat bermacam-macam, dapat konkret berupa benda, atau semikonkret berupa gambar atau skema, yang kesemuanya
dimaksudkan sebagai jembatan dari konkret ke abstrak atau dari abstrak ke abstrak yang lain. Jembatan dapat berupa model yang serupa atau mirip
dengan masalah nyatanya, yaitu yang disebut “model of”, dan dapat pula berupa model yang sudah lebih umum, yang mengarahkan siswa ke
pemikiran abstrak atau matematika formal, yaitu yang disebut “model for”.
17
3 Menggunakan kontribusi siswa
Dalam pembelajaran perlu sekali diperhatikan sumbangan atau kontribusi siswa, yang berupa ide, atau variasi cara pemecahan masalah.
Kontribusi siswa itu dapat memperbaiki atau memperluas konstruksi yang perlu dilakukan atau produksi yang perlu dihasilkan sehubungan dengan
pemecahan masalah kontekstual. 4
Menggunakan format interaktif Dalam pembelajaran jelas bahwa sangat diperlukan adanya
interaksi, baik antara siswa dan siswa atau antara siswa dan guru yang bertindak sebagai fasilitator. Interaksi mungkin juga terjadi antara siswa
dan sarana, atau antara siswa dan matematika atau lingkungan. Bentuk interaksi itu dapat juga macam-macam, misalnya diskusi, negosiasi,
memberi penjelasan atau komunikasi, dan sebagainya. 5
Intertwinning Manfaatkan keterkaitan Keterkaitan antara topik, konsep, operasi, dan sebagainya
sangat kuat sehingga sangat dimungkinkan adanya interaksi antara topik- topik, dan sebagainya. Bahkan mungkin saja antara matematika dan
bidang pengetahuan lain untuk lebih mempertajam kebermanfaatan belajar matematika.
Jadi PMRI merupakan sebuah pendekatan pembelajaran matematika yang mempunyai 3 prinsip dan 5 karakteristik. Prisip PMRI
yaitu Guided Re-invention dan Progresissve Mathematization, Didactical Phenomonology, Self-developed model.
Karakteristik PMRI yaitu menggunakan konteks, pemodelan, kontribusi siswa, interaktivitas dan
intertwining. Prinsip dan karakteristik PMRI bertujuan untuk menciptakan pembelajaran Matematika yang menarik, bermakna, kreatif dalam rangka
membangun pengetahuan oleh siswa sendiri.
18
C. Penelitian yang Relevan