Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 1. Uji Normalitas Multikolinieritas

mantap. Dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Suatu alat ukur yang mantap tidak berubah-ubah pengukurannya dan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali memberikan hasil serupa. Kriteria pengujian sebagai berikut : - Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan reliabel - Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan tidak reliabel Sumarsono, 2003 : 35 3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov – Smirnov yaitu: apakah skor dalam sample berasal dari populasi yang memiliki distribusi teoritis. Sedangkan distribusi teoritis sendiri adalah apa yang diharapkan sesuai dengan hipotesis nol Ho. Sumarsono, 2003 : 40 Ukuran untuk menentukan normalitas adalah : - Jika nilai signifikan nilai probabilitas lebih kecil lebih dari 5, maka distribusi adalah tidak normal. - Jika nilai signifikansi nilai Probabilitas lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal.

3.5.2. Uji Asumsi Klasik

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengujian ini dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, multikolinieritas dan heterokedastisitas dalam hasil estimasi. Syarat suatu persamaan regresi adalah harus bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda yaitu tidak boleh ada multikolinearitas, heteroskedasitas, dan autokorelasi. Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang dipeoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji T menjadi bias. Tiga asumsi dasar tersebut adalah sebagai berikut :

a. Multikolinieritas

Yaitu adanya hubungan linier diantara variabel – variabel bebas dalam model regresi. Bertujuan untuk menguji apakah dalam model Regresi adanya korelasi antara variabel bebas independence. Pengujian yang dipakai adalah VIF dan Tolerence. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Nilai tolerance yang umum dipakai adalah 0,10 atau sama dengan nilai VIF

10, maka tidak terjadi multikolinearitas. Sumarsono, 2003 : 50 b. Heterokedasitas

Yaitu varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain mempunyai varian yang berbeda. Model regresi yang baik tidak mempunyai varian yang berbeda. Model regresi yang baik tidak mempunyai Heterokedasitas. Alat uji yang dipakai untuk mendeteksi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. apakah dalam model tersebut terjadi gejala Heterokedasitas atau tidak Rank Spearma yaitu : semua variabel bebas terhadap nilai residual lebih besar 5 tidak terjadi Heterokedasitas Kriteria ; - Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heterokedasitas - Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena atau terdapat heterokedasitas

c. Autokorelasi Gambar 5 : Daerah Keputusan Uji Durbin Watson